Kriteria mencari calon istri idaman suami memang harus benar-benar menjadi perhatian. Mencari pasangan istri idaman dalam Islam tentunya juga merupakan suatu cara kiat dalam membentuk Keluarga Bahagia Sakinah Mawaddah yang menjadi harapan tiap suami istri.
Karena memang terikatnya cinta dua insan pria dan wanita dalam ikatan janji nikah yaitu merupakan hal dan perkara yang diperhatikan dalam Syariat Islam.
Karakteristik abjad calon istri yang ideal dalam agama Islam dan sesuai tuntunan Sunnah Rasulullah SAW yaitu merupakan hal yang penting untuk dipahami oleh para calon suami dalam rangka mencari dan menemukan jodoh pasangan hidup untuk bersama-sama mengarungi kehidupan rumah tangga Islami.
Memilih calon pasangan istri juga merupakan hak setiap insan dalam menentukan janji nikah nantinya. Bahkan kita dianjurkan untuk serius dalam permasalahan ini dan dilarang menyebabkan hal ini sebagai materi candaan atau main-main.
Untuk itulah pentingnya mengetahui cara tips memilih calon istri yang sholehah baik dan benar berdasarkan syariat agama Islam
Sesungguhnya Islam telah memerintahkan laki-laki untuk teliti dan cermat dalam memilih calon istri, bahkan menyebabkan hal tersebut sebagai suatu syarat yang harus dipegang teguh dalam upaya membentuk keluarga yang Islami.
Menikah berarti mengikat seseorang untuk menjadi sahabat hidup tidak hanya untuk satu-dua hari saja bahkan seumur hidup, insya Allah. Jika demikian yaitu merupakan salah satu dari kemuliaan syariat Islam bahwa orang yang hendak menikah diperintahkan untuk berhati-hati, teliti dan penuh pertimbangan dalam memilih pasangan hidup yang akan dijadikan pendamping hidupnya kelak.
Jangan pula nantinya setelah menikah maka sang istri malahan bermetamorfosis istri yang durhaka. Baca dalam informasi berikut ini : Tanda Ciri Istri Durhaka Pada Suami.
Anjuran untuk menikah dan memilih pasangan yang islami ini sudah semakin diabaikan oleh kebanyakan kaum muslimin. Sebagian mereka terjerumus dalam perbuatan maksiat menyerupai pacaran dan semacamnya.
Sehingga mereka pun karenanya menikah dengan kekasih mereka tanpa memperhatikan bagaimana keadaan agamanya. Sebagian lagi memilih pasangannya hanya dengan pertimbangan fisik. Mereka berlomba mencari wanita cantik untuk dipinang tanpa peduli bagaimana kondisi agamanya.
Memilih calon istri yang kaya, cantik, pintar cerdas, penuh kasih sayang tentunya hal tersebut merupakan harapan keinginan para pria dalam rangka atau mencari jodoh atau pasangan hidup suami istri.
Anjuran agama Islam dalam rangka mencari calon pendamping hidup istri yaitu berdasarkan pada dalil hadist Rasulullah SAW yang berisikan ciri tanda wanita yang akan dinikahi dibedakan menjadi beberapa kriteria.
"Wanita dinikahi karena empat hal : Hartanya, kemuliaan keluarganya, kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah yang beragama, kau akan beruntung." (HR. Bukhari dan Muslim)
Menikah karena tiga perkara yang lainnya (harta, martabat, dan kecantikan) hukumnya boleh, akan tetapi tidaklah dikatakan bahu-membahu hal itu sunnah jikalau hanya bersandar dengan hadits ini.
Al-Qurthubi berkata, “Makna dari hadits ini yaitu empat perkara tersebut merupakan pendorong seorang pria menikahi seorang wanita, hadits ini yaitu kabar perihal kenyataan yang terjadi, dan bukanlah makna hadits bahu-membahu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk mencari empat perkara tersebut, bahkan dzohir hadits ini menerangkan bolehnya menikah dengan tujuan salah satu dari empat perkara tersebut, namun tujuan mencari yang baik agamanya lebih utama
Berikut beberapa kriteria ciri tanda wanita calon Istri yang baik dalam Islam menyerupai informasi yang dilansir dari laman website firanda.com antara lain yaitu sebagai berikut :
Taat Beragama Dan Berakhlak Baik
Karena ini yaitu termasuk di dalam episode keistimewaan keutamaan wanita shalihah menyerupai dalam hadist berikut ini : Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahu-membahu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya :
Cantik Dan Sejuk Indah Dipandang
Tabiat dan naluri insan mendambakan dan merindukan kecantikan, jikalau ia tidak memperoleh kecantikan maka seperti ada sesuatu yang kurang yang ingin diraihnya. Dan jikalau ia telah meraih kecantikan tersebut maka seperti hatinya telah hening dan seperti kebahagian telah merasuk dalam jiwanya.
Oleh karena itu Syari’at tidak melalaikan kecantikan sebagai faktor penting dalam memilih istri. Diantara bukti yang menerangkan pentingnya faktor yang satu ini, bahu-membahu kecintaan dan kedekatan serta kasih sayang akan semakin terjalin jikalau faktor ini telah terpenuhi.
Oleh karenanya disunnahkan bagi pria laki-laki untuk mencari wanita yang cantik jelita.
Berkata Ibnu Qudamah, "Hendaknya ia memilih wanita yang cantik jelita supaya hatinya lebih tentram serta ia bisa lebih menundukkan pandangannya dan kecintaannya (mawaddah) kepadanya akan semakin sempurna, oleh karena itu disyari’atkan nadzor (melihat calon istri) sebelum dinikahi.
Hendaknya Wanita Tersebut Sangat Penyayang Dan Subur (mudah beranak banyak)
Anjuran untuk memilih istri yang subur ini yaitu berdasarkan pada dalil hadist Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata, “Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk menikah dan melarang keras untuk membujang dan berkata :
"Nikahilah wanita yang sangat penyayang dan yang mudah beranak banyak(subur) karena saya akan berbangga dengan kalian dihadapan para nabi pada hari kiamat."(HR Ibnu Hibban).
Wanita yang mudah beranak banyak dan sangat penyayang kepada suaminya jikalau disertai dengan keshalihan maka ia termasuk penduduk surga.
Karena jikalau ia menikahi wanita dari kerabatnya maka bisa jadi suatu ketika ia menceraikannya dan karenanya terputus silaturrahmi dengan kerabatnya tersebut, padahal ia diperintahkan untuk menyambung silaturrahmi.
Berkata Ibnu Hajar, "Adapun pendapat sebagian penganut madzhab syafi’iah bahu-membahu disunnahkan supaya sang wanita (calon istri) bukan dari karib kerabat dekat. Maka jikalau landasan pendapat ini yaitu hadits maka sama sekali tidak ada, dan jikalau landasannya kepada pengalaman yaitu kebanyakan anak dari pasangan suami istri yang akrab kekerabatan kekerabatan mereka berdua yaitu anak yang bodoh, maka bisa dijadikan landasan (jika memang terbukti pengalaman tersebut).
Berasal Dari Keluarga Baik-Baik
ondisi yang baik dari keluarga pihak wanita (mertua) cukup memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan budpekerti sang wanita, dan bisa jadi merupkan tolak ukur budpekerti seorang wanita. Wanita yang tumbuh di keluarga yang dikenal taat beragama maka biasanya iapun akan mewarisi sifat tersebut –meskipun hal ini bukanlah kelaziman-.
Mertua yang taat beragama biasanya memahami kondisi seorang suami sholeh dan pengertian terhadapnya. Kondisi menyerupai ini menyebabkan sang suami mudah untuk berkomunikasi dengan mertua dan ringan baginya untuk mengutarakan unek-uneknya yang berkaitan dengan lika-liku kehidupan rumah tangganya.
Jika keadaannya demikian maka sangatlah mendukung diraihnya kebahagiaan yang dibutuhkan sang suami. Betapa banyak permasalahan rumah tangga suami istri yang bisa terselesaikan karena campur tangan keluarga istrinya yang mengenal agama. Sebaliknya betapa banyak permasalahan suami istri yang timbul disebabkan karena campur tangan keluarga istri yang kurang mengenal agama, bahkan tidak jarang hingga pada tahapan perceraian.
Kemudian jikalau sang wanita meskipun merupakan wanita yang shalihah namun jikalau ia tumbuh di keluarga yang tidak dikenal dengan sifat qona’ah (nerima dan bersyukur dengan apa yang diberikan oleh Tuhan walaupun sedikit) maka bisa jadi ia memiliki sifat yang royal dalam mengatur keuangan suaminya, dan ini yaitu bencana alam tersendiri bagi suami.
Maka bila dirangkumkan dari tersebut diatas, maka kriteria istri idaman antara lain yaitu sebagai berikut :
Akan tetapi Islam menegaskan dan mengingatkan bahwa hendaknya budpekerti yang baik dan sifat taat beragama merupakan faktor dan timbangan utama dalam memilih istri. Adapun jikalau berkumpul faktor-faktor yang lain bersama faktor agama maka sungguh rupawan hal ini.
Karena memang terikatnya cinta dua insan pria dan wanita dalam ikatan janji nikah yaitu merupakan hal dan perkara yang diperhatikan dalam Syariat Islam.
Karakteristik abjad calon istri yang ideal dalam agama Islam dan sesuai tuntunan Sunnah Rasulullah SAW yaitu merupakan hal yang penting untuk dipahami oleh para calon suami dalam rangka mencari dan menemukan jodoh pasangan hidup untuk bersama-sama mengarungi kehidupan rumah tangga Islami.
Memilih calon pasangan istri juga merupakan hak setiap insan dalam menentukan janji nikah nantinya. Bahkan kita dianjurkan untuk serius dalam permasalahan ini dan dilarang menyebabkan hal ini sebagai materi candaan atau main-main.
Untuk itulah pentingnya mengetahui cara tips memilih calon istri yang sholehah baik dan benar berdasarkan syariat agama Islam
Kriteria Tipe Ciri Wanita Idaman Suami
Sesungguhnya Islam telah memerintahkan laki-laki untuk teliti dan cermat dalam memilih calon istri, bahkan menyebabkan hal tersebut sebagai suatu syarat yang harus dipegang teguh dalam upaya membentuk keluarga yang Islami.
Menikah berarti mengikat seseorang untuk menjadi sahabat hidup tidak hanya untuk satu-dua hari saja bahkan seumur hidup, insya Allah. Jika demikian yaitu merupakan salah satu dari kemuliaan syariat Islam bahwa orang yang hendak menikah diperintahkan untuk berhati-hati, teliti dan penuh pertimbangan dalam memilih pasangan hidup yang akan dijadikan pendamping hidupnya kelak.
Jangan pula nantinya setelah menikah maka sang istri malahan bermetamorfosis istri yang durhaka. Baca dalam informasi berikut ini : Tanda Ciri Istri Durhaka Pada Suami.
Anjuran untuk menikah dan memilih pasangan yang islami ini sudah semakin diabaikan oleh kebanyakan kaum muslimin. Sebagian mereka terjerumus dalam perbuatan maksiat menyerupai pacaran dan semacamnya.
Sehingga mereka pun karenanya menikah dengan kekasih mereka tanpa memperhatikan bagaimana keadaan agamanya. Sebagian lagi memilih pasangannya hanya dengan pertimbangan fisik. Mereka berlomba mencari wanita cantik untuk dipinang tanpa peduli bagaimana kondisi agamanya.
Memilih calon istri yang kaya, cantik, pintar cerdas, penuh kasih sayang tentunya hal tersebut merupakan harapan keinginan para pria dalam rangka atau mencari jodoh atau pasangan hidup suami istri.
Anjuran agama Islam dalam rangka mencari calon pendamping hidup istri yaitu berdasarkan pada dalil hadist Rasulullah SAW yang berisikan ciri tanda wanita yang akan dinikahi dibedakan menjadi beberapa kriteria.
"Wanita dinikahi karena empat hal : Hartanya, kemuliaan keluarganya, kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah yang beragama, kau akan beruntung." (HR. Bukhari dan Muslim)
Menikah karena tiga perkara yang lainnya (harta, martabat, dan kecantikan) hukumnya boleh, akan tetapi tidaklah dikatakan bahu-membahu hal itu sunnah jikalau hanya bersandar dengan hadits ini.
Al-Qurthubi berkata, “Makna dari hadits ini yaitu empat perkara tersebut merupakan pendorong seorang pria menikahi seorang wanita, hadits ini yaitu kabar perihal kenyataan yang terjadi, dan bukanlah makna hadits bahu-membahu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk mencari empat perkara tersebut, bahkan dzohir hadits ini menerangkan bolehnya menikah dengan tujuan salah satu dari empat perkara tersebut, namun tujuan mencari yang baik agamanya lebih utama
Berikut beberapa kriteria ciri tanda wanita calon Istri yang baik dalam Islam menyerupai informasi yang dilansir dari laman website firanda.com antara lain yaitu sebagai berikut :
Taat Beragama Dan Berakhlak Baik
Karena ini yaitu termasuk di dalam episode keistimewaan keutamaan wanita shalihah menyerupai dalam hadist berikut ini : Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahu-membahu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya :
"Barangsiapa yang Tuhan menunjukkan rizki kepadanya berupa istri yang shalihah berarti Tuhan telah menolongnya melaksanakan setengah agamanya, maka hendaknya ia bertakwa kepada Tuhan untuk (menyempurnakan) setengah agamanya yang tersisa"( HR At-Thabrani).
Cantik Dan Sejuk Indah Dipandang
Tabiat dan naluri insan mendambakan dan merindukan kecantikan, jikalau ia tidak memperoleh kecantikan maka seperti ada sesuatu yang kurang yang ingin diraihnya. Dan jikalau ia telah meraih kecantikan tersebut maka seperti hatinya telah hening dan seperti kebahagian telah merasuk dalam jiwanya.
Oleh karena itu Syari’at tidak melalaikan kecantikan sebagai faktor penting dalam memilih istri. Diantara bukti yang menerangkan pentingnya faktor yang satu ini, bahu-membahu kecintaan dan kedekatan serta kasih sayang akan semakin terjalin jikalau faktor ini telah terpenuhi.
Oleh karenanya disunnahkan bagi pria laki-laki untuk mencari wanita yang cantik jelita.
Berkata Ibnu Qudamah, "Hendaknya ia memilih wanita yang cantik jelita supaya hatinya lebih tentram serta ia bisa lebih menundukkan pandangannya dan kecintaannya (mawaddah) kepadanya akan semakin sempurna, oleh karena itu disyari’atkan nadzor (melihat calon istri) sebelum dinikahi.
Hendaknya Wanita Tersebut Sangat Penyayang Dan Subur (mudah beranak banyak)
Anjuran untuk memilih istri yang subur ini yaitu berdasarkan pada dalil hadist Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata, “Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk menikah dan melarang keras untuk membujang dan berkata :
"Nikahilah wanita yang sangat penyayang dan yang mudah beranak banyak(subur) karena saya akan berbangga dengan kalian dihadapan para nabi pada hari kiamat."(HR Ibnu Hibban).
Wanita yang mudah beranak banyak dan sangat penyayang kepada suaminya jikalau disertai dengan keshalihan maka ia termasuk penduduk surga.
"Maukah saya kabarkan perihal para lelaki dari kalian yang masuk surga?, Nabi di surga, As-Siddiq[9] di surga, orang yang mati syahid di surga, anak kecil yang meninggal di surga, orang yang mengunjungi saudaranya di ujung kota dan ia tidak mengunjunginya kecuali karena Allah. Dan istri-istri kalian yang akan masuk surga yaitu yang mudah beranak banyak lagi sangat penyayang kepada suaminya, serta yang selalu datang kembali yaitu jikalau suaminya marah maka iapun datang kembali kepada suaminya dan meletakkan tangannya di tangan suaminya dan berkata, “Aku tidak akan mencicipi ketenangan hingga engkau ridha". ( HR. An-Nasai ).Jauh Dari Kekerabatan, Berasal Dari Keluarga Baik-Baik, Cerdas
Karena jikalau ia menikahi wanita dari kerabatnya maka bisa jadi suatu ketika ia menceraikannya dan karenanya terputus silaturrahmi dengan kerabatnya tersebut, padahal ia diperintahkan untuk menyambung silaturrahmi.
Berkata Ibnu Hajar, "Adapun pendapat sebagian penganut madzhab syafi’iah bahu-membahu disunnahkan supaya sang wanita (calon istri) bukan dari karib kerabat dekat. Maka jikalau landasan pendapat ini yaitu hadits maka sama sekali tidak ada, dan jikalau landasannya kepada pengalaman yaitu kebanyakan anak dari pasangan suami istri yang akrab kekerabatan kekerabatan mereka berdua yaitu anak yang bodoh, maka bisa dijadikan landasan (jika memang terbukti pengalaman tersebut).
Berasal Dari Keluarga Baik-Baik
ondisi yang baik dari keluarga pihak wanita (mertua) cukup memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan budpekerti sang wanita, dan bisa jadi merupkan tolak ukur budpekerti seorang wanita. Wanita yang tumbuh di keluarga yang dikenal taat beragama maka biasanya iapun akan mewarisi sifat tersebut –meskipun hal ini bukanlah kelaziman-.
Mertua yang taat beragama biasanya memahami kondisi seorang suami sholeh dan pengertian terhadapnya. Kondisi menyerupai ini menyebabkan sang suami mudah untuk berkomunikasi dengan mertua dan ringan baginya untuk mengutarakan unek-uneknya yang berkaitan dengan lika-liku kehidupan rumah tangganya.
Jika keadaannya demikian maka sangatlah mendukung diraihnya kebahagiaan yang dibutuhkan sang suami. Betapa banyak permasalahan rumah tangga suami istri yang bisa terselesaikan karena campur tangan keluarga istrinya yang mengenal agama. Sebaliknya betapa banyak permasalahan suami istri yang timbul disebabkan karena campur tangan keluarga istri yang kurang mengenal agama, bahkan tidak jarang hingga pada tahapan perceraian.
Kemudian jikalau sang wanita meskipun merupakan wanita yang shalihah namun jikalau ia tumbuh di keluarga yang tidak dikenal dengan sifat qona’ah (nerima dan bersyukur dengan apa yang diberikan oleh Tuhan walaupun sedikit) maka bisa jadi ia memiliki sifat yang royal dalam mengatur keuangan suaminya, dan ini yaitu bencana alam tersendiri bagi suami.
Maka bila dirangkumkan dari tersebut diatas, maka kriteria istri idaman antara lain yaitu sebagai berikut :
- Bertanggung jawab dan bisa mengatur rumah dan anak.
- Menyenangkan jikalau dipandang.
- Taat suami.
- Menjaga dirinya dan harta suami, ketika suami tidak ada.
- Tidak melaksanakan hal yang tidak disukai suami walau pada harta sang istri sendiri.
- Melaksanakan shalat lima waktu.
- Menjalankan Puasa Ramadhan.
- Menjaga kemaluan.
- Mampu membuat suami ridho, hingga wafat.
- Karena hartanya (kekayaannya).
- Karena kemuliaan keluarga besarnya.
- Karena kecantikannya.
- Karena agamanya.
Akan tetapi Islam menegaskan dan mengingatkan bahwa hendaknya budpekerti yang baik dan sifat taat beragama merupakan faktor dan timbangan utama dalam memilih istri. Adapun jikalau berkumpul faktor-faktor yang lain bersama faktor agama maka sungguh rupawan hal ini.