Hati-Hati Kenali Dosa Dan Kesalahan Suami Pada Istri !

Kenali akan beragam bentuk jenis perilaku kesalahan dan dosa suami kepada istri yang banyak terjadi dan terkadang hal tersebut tidak disadari oleh suami.

Kehidupan rumah tangga antara suami dan istri tentunya tidak pernah luput dari salah dan khilaf. Bila antara suami dan istri saling menjaga diri dan melaksanakan kewajiban dan hak sebagai istri dan kewajiban serta hak sebagai suami inshaa Yang Mahakuasa persoalan dalam keluarga bisa diatasi dengan baik.

Dosa Dan Kesalahan Suami Pada Istri

Jika kita melihat kenyataan dalam masyarakat, dua sikap suami yang saling bertentangan dalam menyantuni isteri mereka, sikap inilah yang perlu di ambil perhatian, hal ini dapat menjadikan persoalan yang berujung dengan sebuah perceraian.

Yang pertama, suami yang meremehkan isterinya, yang mensia – siakan hak-haknya dan juga melaksanakan banyak sekali kesalahan berkaitan dengan hak isterinya.

Yang kedua, suami melepaskan kendalinya terhadap isteri dan membebaskannya begitu saja (dalam kata lain , suami ber ‘lepas tangan’).

Keluarga diibaratkan mirip kerikil bata pertama dalam suatu bangunan masyarakat. Jika keluarga baik, sehingga masyarakat juga dapat ikut jadi baik dan sebaliknya apabila keluarga rusak, sehingga masyarakat dapat menjadi rusak pula.

Oleh karena itu, Islam menunjukkan perhatian terhadap urusan keluarga degan perhatian yang amat sangat besar, layaknya Islam pun mengatur hal-hal yang akan menjamin keselamatan dan kebahagiaan keluarga tersebut.

Tujuan Pernikahan Menjadi Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah


Mengenai tujuan sebuah janji nikah dalam agama Islam yaitu terdapat dalam dalil Al-Qur'an mengenai keutamaan menikah yaitu firman Yang Mahakuasa Ta'ala yang artinya :
"Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah ia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, semoga kau cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih (mawaddah) dan sayang (rahmah). Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kau yang berfikir." (QS Ar Rum : 30: 21).

Rumah tangga teladan islami yaitu merupakan rumah yang selalu didambakan oleh setiap pasangan suami-istri yang terdapat didalamnya ketenangan, kedamaian, kasih sayang dan dalam hadits disebut dengan Baiti jannatiy (rumahku yaitu surgaku).

Banyak cara kiat resep membentuk rumah tangga yang baik dengan cara diplaning (direncanakan secara matang) untuk mencapainya, tetapi tentu saja planing tersebut tidak bisa mencapai sasaran yang sempurna sebagaimana yang diharapkan.

Untuk mencapai hal tersebut haruslah dibutuhkan seorang figure yang teladan yang telah sukses dalam membina rumah tangga sakinah mawaddah warohmah. Sebagai seorang muslim, figur teladan itu tidak ada yang lain kecuali figur Rasulullah SAW.

Kesalahan Suami Kepada Istri Yang Banyak Terjadi


banyak suami yang melaksanakan kesalahan pada istrinya, yakni dengan tidak menunjukkan hak-hak istri sesuai dengan yang diperintahkan Allah, maupun yang dicontohkan Rasulullah.

"Dan pergaulilah isteri-isteri kalian dengan baik. Kemudian bila kau tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kau tidak menyukai sesuatu, padahal Yang Mahakuasa menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (Qs. an-Nisaa’: 19).

"Barang siapa menggembirakan hati istri, (maka) seolah-olah menangis takut kepada Allah. Barang siapa menangis takut kepada Allah, maka Yang Mahakuasa mengharamkan tubuhnya dari neraka. Sesungguhnya dikala suami istri saling memperhatikan, maka Yang Mahakuasa memperhatikan mereka berdua dengan penuh rahmat. Manakala suami merengkuh telapak tangan istri (meremas), maka berguguranlah dosa-dosa suami-istri itu dari sela-sela jarinya.” [HR. Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi’ dari Abu Sa’id Al-Khudzri].

Berikut dosa kesalahan suami pada istri antara lain yang dilansir dari Ummionline :

Tidak Mengajarkan Ilmu Agama Pada Istri

Banyak suami yang hanya membekali istri dengan uang bulanan, tapi tidak mengisi kekosongan ilmu dan ruhiyah istrinya. Padahal di zaman mirip sekarang ini, penting untuk membekali diri dan keluarga dengan pemahaman Islam yang menyeluruh.
"Hai orang–orang yang beriman, peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka yang materi bakarnya yaitu insan & batu, penjaganya malaikat – malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Yang Mahakuasa terhadap apa yang di perintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintakan" {QS At-Tahrim:6}

Tidak Mau Membantu Pekerjaan Rumah Istri

Ketika Aisyah r.a ditanya ihwal apa yang dilakukan Rasulullah s.a.w di rumahnya, ia menjawab:

“Beliau membantu pekerjaan isterinya & kalau datang waktu solat, maka ia pun keluar untuk solat.” {H.R. Bukhari}

Banyak juga suami yang enggan membantu mencuci piring, menyapu, mencuci baju, menjemur pakaian, padahal Rasulullah telah mencontohkan bahwa membantu istri melaksanakan pekerjaan rumah sama sekali tidak merendahkan kedudukan suami, bahkan justru bertambah kemuliaan suami karenanya.

Membenci Istri
"Janganlah seorang suami yang beriman membenci isterinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu adat darinya, dia pasti meridhai adat lain darinya." {H.R. Muslim}

Ada pula suami yang justru membenci istri yang dinikahinya. Mendiamkan istri, dan memandang semua yang dilakukan istrinya buruk. Sungguh ini yaitu kesalahan fatal para suami yang tidak bisa bersabar. Jika terus-menerus dibiarkan, akan memperburuk kondisi rumah tangga.

Tidak Memberi Nafkah Istri dan Anak

Tidak sedikit suami yang abai terhadap persoalan nafkah, sehingga banyak istri yang meninggalkan kodratnya sebagai ibu rumah tangga. Padahal seorang suami dihormati karena kesediaannya menafkahi keluarga:

"dan kewajiban ayah ialah memberi makan dan pakaian kepada isterinya itu menurut cara yang sepatutnya. Tidaklah diberatkan seseorang melainkan menurut kemampuannya…" (Al Baqarah 233)

Isteri berhak menerima nafkah, karena dia telah membolehkan suaminya bersenang–senang kepadanya, dia telah mentaati suaminya, tinggal di rumahnya, mengasuh dan mendidik anak-anaknya.

Dan kalau isteri mendapati suaminya culas dalam memberi nafkah, bakhil, tidak menunjukkan nafkah kepadanya tanpa ada pembenaran syar’i, maka dia boleh mengambil harta suami untuk mencukupi keperluannya secara ma’ruf (tidak berlebihan) meskipun tanpa sepengetahuan suaminya.

Tidak Cemburu

Kesalahan lainnya yang sering tidak diperhatikan adalah, suami tidak merasa cemburu terhadap istrinya. Bahkan di kalangan selebritis, para perempuan bersolek dan cium pipi kanan kiri dengan pria lain atau fans nya seolah sudah biasa.

Perhatikan bahaya Rasulullah s.a.w terhadap lelaki yang tidak memiliki kecemburuan terhadap keluarga (isteri):
"Tiga golongan yang Yang Mahakuasa s.w.t tidak akan melihat mereka pada hari simpulan zaman yaitu seseorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai lelaki dan ad-Dayyuts" (H.R. An-Nasa’i).

Suka Mencari Kekurangan Dan Kesalahan Isteri

Dalam suatu hadith riwayat Bukhari & Muslim, Rasulullah s.a.w melarang lelaki yang berpergian dalam waktu yang lama, pulang menemui keluarganya di waktu malam, karena dikhawatirkan akan mendapati banyak sekali kekurangan isteri dan cela isterinya. Bahkan suami diminta bersabar dan menahan diri dari kekurangan yang ada pada isterinya, juga dikala isteri tidak melaksanakan kewajibannya.

Karena suami juga mempunyai kekurangan dan celaan, mirip sabda Rasulullah yang artinya :
"Janganlah seorang suami yang beriman membenci isterinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu adat darinya, dia pasti meridhai adat lain darinya." (H.R. Muslim)

Related Posts :