Penyebab Kehancuran Perkawinan Rumah Tangga

Mengetahui akan banyak sekali macam penyebab alasan hancurnya keretakan kebahagiaan rumah tangga dalam sebuah ijab kabul perkawinan ialah merupakan hal yang perlu dilakukan semoga Kebahagiaan Keharmonisan Keluarga tetap terjaga.

Kekerasan dalam rumah tangga bisa terjadi dalam bentuk kekerasan fisik, kekerasan psikologis/emosional, kekerasan seksual, kekerasan ekonomi, dan kekerasan spiritual. Biasanya kekerasan dalam rumah tangga atau biasa di sebut KDRT ini ialah merupakan alasan faktor aktivis penyebab munculnya keretakan kehancuran sebuah keluarga.

Penyebab Kehancuran Perkawinan Rumah Tangga

Mempertahankan ijab kabul bukan hal yang mudah. Sebab kita antara pasangan suami istri ialah untuk menyatukan dua cara pandang dan berpikir yang berbeda. Untuk itu membutuhkan ada toleransi, tenggang rasa, kesabaran dan saling pengertian yang besar antara pasangan yang satu dan yang lain.

Ketidakhamornisan dalam rumah tangga bila tidak segera diatasi dan dibiarkan berlarut-larut maka hal ini akan bisa menjadi salah satu dari sekian banyak faktor penyebab perceraian yang seringkali terjadi dalam kehidupan berumahtangga.

Rumah tangga merupakan perpaduan antara banyak sekali warna karakter. Ada huruf pria, wanita, anak-anak, bahkan mertua. Dan tak ada satu pun insan di dunia ini yang bisa menjamin bahwa semua huruf itu serba sempurna. Pasti ada kelebihan dan kekurangan.

Nah, di situlah letak keharmonisan. Tidak akan terbentuk irama yang bagus tanpa adanya keharmonisan antara nada rendah dan tinggi. Tinggi rendah nada ternyata bisa melahirkan berjuta-juta lagu yang indah.

Dalam rumah tangga, segala kekurangan dan kelebihan saling berpadu. Kadang pihak suami yang bernada rendah, kadang isteri bernada tinggi. Di sinilah suami-isteri dituntut untuk menciptakan keharmonisan dengan mengisi kekosongan-kekosongan yang ada di antar mereka.

Berikut hal-hal yang bisa mengakibatkan menyebabkan keretakan kehancuran perkawinan diantaranya ialah sebagai berikut :

Tidak Ada Komunikasi Yang Baik Antara Suami Istri

Komunikasi yang baik antara pasangan ialah merupakan salah satu kunci meraih kebahagiaan dalam rumah tangga. Dengan adanya jalinan komunikasi yang baik antar anggota keluarga memungkinkan segala permasalahan yang terjadi dapat lebih mudah diatasi.

Dalam keluarga ibarat ini, akan muncul saling keterbukaan, hilangnya rasa curiga dan menumbuhkan rasa saling percaya, sehingga hal ini akan menciptakan perasaan yang positif di antara anggota keluarga. Bila tidak ada komunikasi maka hal ini akan mengakibatkan kecurigaan, kecemburuan dari duduk perkara masalah kecil dalam sebuah keluarga.

Saling berkomunikasi yang baik, sopan dan ramah akan menawarkan rasa bahagia sesama pasangan. Kurangnya komunikasi yang baik akan menawarkan bias yang bisa menjadi penyebab keretakan rumah tangga itu sendiri. Tidak sedikit rumah tangga hancur hanya alasannya ialah kurangnya komunikasi yang baik.

Saling Tertutup Antara Pasangan

Salah satu faktor penting untuk menjaga keharmonisan rumah tangga ialah adanya keterbukaan antar pasangan. Dengan sikap saling terbuka mendorong kita untuk selalu bersikap jujur dan saling mengembangkan dengan pasangan kita.

Apapun permasalahan yang kita alami akan mudah didiskusikan dan diselesaikan bersama-sama. Sikap saling tertutup satu sama lain akan berdampak pada munculnya kecurigaan pada pasangan kita, sehingga hal ini akan dapat memicu munculnya pertengkaran di rumah tangga.

Sering Ingkar Janji

Ketika pasangan seringkali membuat kesepakatan untuk menemani anda, menemani belum dewasa atau mungkin berlibur bersama keluarga. Namun pada jadinya kesepakatan tersebut tidak ditepati dan seringkali terulang-ulang sampai rasanya sulit sekali menghitung berapa kesepakatan yang sering diingkari tanpa alasan yang jelas.

Mungkin ini ialah tanda jikalau cinta telah hilang dalam berumah tangga. Hubungan yang sehat dengan dipenuhi banyak cinta, akan senantiasa meluangkan waktu dan berusaha untuk bisa mewujudkan janjinya meskipun sedikit telat. Selain itu, pasangan akan senantiasa menawarkan alasan yang terang dikala mereka tak bisa menepati janjinya.

Jika anda mendapati kasus ibarat ini, maka mungkin hal ini menunjukan jikalau cinta dalam kekerabatan berumah tangga yang anda jalin bersama dengan pasangan telah sirna.

Mudahnya Timbul Prasangka Pada Pasangan

Kecemburuan ialah episode dari cinta dalam kehidupan berumah tangga. Bukan hanya rumah tangga, dalam kekerabatan asmara berpacaran pun hal ini akan sangat mungkin dialami sebagai bentuk dari perasaan cinta yang begitu dalam yang takut akan kehilangan pasanganya.

Akan tetapi, dalam kekerabatan rumah tangga, kecemburuan yang berlebihan yang ditunjukan pasangan terhadap pasangannya, akan mudah sekali menaruh prasangka buruk terhadap pasangannya. Dalam hal ini, sikap yang lebih dikedepankan ialah curiga dan tidak percaya.

Segala hal yang dilakukan oleh pasangannya cepat sekali mengakibatkan prasangka yang berlebihan. Jika hal ini terjadi, maka pertengkaran dan percekcokan akan juga menghiasi. Yang mana, hal ini merupakan episode dari tanda hilangnya cinta dalam berumah tangga. Untuk itulah pentingnya untuk selalu menjaga dogma kepada pasangan semoga tidak timbul hal-hal semacam ini.

Salah satu landasan sebuah perkawinan yang sukses ialah dengan dasar kepercayaan. Saling percaya antara suami dan isteri akan menyelamatkan keluarga dari pertengkaran. Tanpa kepercayaan, saling curiga antara kedunya akan melahirkan pertengkaran yang dapat berakhir dengan hancurnya iakatan ijab kabul yang lebih cepat.

Mudahnya Timbul Prasangka Pada Pasangan

Hanya Melihat Kekurangan Pasangan

Ketika akan melangkah ke jenjang perkawinan maka pada umumnya kelebihan pasangan atau istri yang selalu diingat-ingat. Akan tetapi dengan berjalannya waktu setelah suami akan melihat banyak kekurangan istri. Demikian pula istri akan banyak melihat kekurangan suami.

Jangan pernah memaksa pasangan untuk melaksanakan perubahan yang tak dapat dilakukan pasangan hanya dalam waktu singkat. Belajarlah untuk saling mendapatkan kekurangan masing-masing dan sebaiknya saling mengisi kekurangan pasangan dengan kelebihan anda alasannya ialah hal ini justru akan memperkokoh keutuhan keluarga anda.

Jangan pernah mengungkit-ungkit alasan dikala awal menikah. “Kenapa saya waktu itu mau nerima aja, ya? Kenapa nggak saya tolak?” Buang jauh-jauh lintasan pikiran ini.

Langkah itu sama sekali tidak akan menghasilkan perubahan. Justru, akan menyeret ketidakharmonisan yang bermula dari duduk perkara sepele menjadi pelik dan kusut. Jika rasa penyesalan berlarut, tidak tertutup kemungkinan ketidakharmonisan berujung pada perceraian.

Karena itu, hadapilah kenyataan yang dikala ini kita hadapi. Inilah duduk perkara kita. Jangan lari dari duduk perkara dengan melongkok ke belakang. Atau, na’udzubillah, membayangkan sosok lain di luar pasangan kita. Hal ini akan membuka pintu setan sehingga kian meracuni pikiran kita.

Justru ijab kabul itu ialah saling menutupi kekurangan pasangan bukannya sebaliknya.

Kehilangan Hasrat Pada Pasangan

Apabila perasaan pasangan terlihat datar dan sama saja sewaktu melihat penampilan pasangannya, meskipun mereka telah berusaha keras berpenampilan menarik untuk pasangannya. Maka inilah tanda janjkematian cinta dalam bentuk yang sangat nyata. Pada kondisi ibarat ini anda akan begitu kesulitan mendefinisikan makna cinta dalam kehidupan berumah tangga.

Rasanya, tidak ada lagi hal yang bisa dilakukan, jikalau hasrat pada pasangan saja sudah lenyap dan sudah sirna. Dalam kondisi ini mungkin penyelesaian akan sulit ditemukan, jikalau kita tidak bisa kembali membuka diri kita untuk pasangan dan bisa kembali menyemikan cinta untuknya.

Bosan Pada Pasangan

Rasa bosan ialah salah satu duduk perkara yang paling banyak dikeluhkan dalam pernikahan. Menjalin kekerabatan ijab kabul dengan orang yang sama dan berkomitmen untuk hidup selamanya sampai maut menjemput, rupanya tak sedikit membuat beberapa orang mencicipi kejenuhan dalam berumah tangga.

Ada sebagian yang bisa melewati dan mengatasi kebosanan ini dengan baik sehingga bisa melaluinya. Hanya saja, ada pula mereka yang tidak bisa mengatasi kebosanan dengan cara yang tepat yang pada jadinya membuat mereka melaksanakan kesalahan besar dengan mengkhianati pasangannya.

Sehingga perasaan cinta dan saling mengasihi dalam sebuah jalinan ijab kabul menjadi lenyap dan sirna.

Masalah Keuangan

Keuangan yang diperketat, pengeluaran yang tidak jelas, perspektif yang berbeda mengenai uang, dan kekuasaan, dapat menyebabkan timbulnya perasaan sakit hati dan tidak aman. Diperlukan sikap yang bertanggung jawab dan adil. Bila perlu, libatkan orang ketiga untuk membantu memperkuat dan memonitor dana yang diperoleh bersama.

Tidak Menghormati

Rasa percaya diri yang goyah, tidak pernah berolah raga, depresi, penyakit yang tidak diobati, dan keinginan yang tidak realistis, dapat membuat seseorang menjadi kecanduan sesuatu, atau melaksanakan perselingkuhan. Kita memiliki hak dan tanggung jawab untuk menjaga diri sendiri, pasangan, dan kekerabatan dengan suami/istri.

Pasangan yang bahagia ialah mereka yang senantiasa menjadikan cinta sebagai alasan untuk bisa mengutamakan dan memperlakukan pasangannya sebagai orang yang paling penting dalam kehidupannya.

Jika cinta dalam rumah tangga telah hilang, maka segala hal yang anda lakukan bersama dengan pasangan akan terasa hambar. Untuk itu, jikalau anda ingin dapat mengembalikan cinta dalam rumah tangga, maka banyak sekali upaya dan usaha perlu sekali dilakukan.

Related Posts :