Baznas-Su Beserta Gubernur Sumut Resmikan Masjid Di Nias

Resmikan Masjid

BAZNAS-SU yakni salah satu lembaga yang dikelola di bawah naungan Pemprov Sumatera Utara, sudah sangat banyak bukti dan realisasi yang di buat oleh BAZNAS-SU dalam banyak sekali bidang termasuk pembangunan Masjid-Masjid di Desa Tertinggal, Seperti di Desa Sampagul Kab. Tapanuli Utara, di Samosir, dan masih banyak lagi pertolongan kesehatan dan pertolongan sosial lainnya. Akhir-Akhir ini BAZNAS-SU beserta Gatot juga melaksanakan peletakan kerikil pertama pembangunan Mesjid Agung Al Uswah di Desa Tetesua Kecamatan Sirombu Nias Barat, Jumat (13/3).

Pembangunan mesjid senilai 350 juta tersebut berasal dari dana yang dikumpulkan oleh Baznaz Sumatera Utara yang bersumber pertolongan infaq jemaah haji tahun 2014 dan PNS Muslim Pemprovsu.

Dalam agenda pelantikan pembanguna masjid tersebut, Gatot mengajak para orang renta membekali anak dengan iman dan taqwa atau Imtaq juga ilmu pengerahuan dan teknologi atau Iptek. Untuk memenuhi bekala Imtaq, ujar Gatot, saya berharap mesjid dan madrasah dimanfaatkan sebaik-baiknya.


Masjid Al Falaq Teluk Bengkuang
Kec. Sawo Nias Utara
Peresmian Masjia Al-Ikhlas di Desa Sampagul
Kec. Pangaribuan  Kab. Tapanuli Utara
(Pada Tgl: 11-01-2013)
“kalau kita ingin mencapai dunia, harus dengan ilmu, dan bila kita ingin mencapai kebahagiaan alam abadi juga dengan ilmu. Apa bila kita ingin mencapai keduanya, dunia dan alam abadi juga dengan ilmu. Apa bila keluarga-keluarga di Nias punya prinsip menyerupai itu, Insha Yang Mahakuasa kawasan ini akan maju,” ujar Gatot.

Usai meresmikan pembangunan, Gatot kemudian didaulat menjadi Khatib dan imam sholat Jumat berjamaah. Dalam tausiahnya, Gatot mengulas ketakwaan. Usai menjadi imam, Gatot juga sempat berdiskusi bersama Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Nias Barat di mesjid tersebut.

Sementara itu, Ketua Badan Amil Zakat Nasional Provsu Amansyah mengungkapkan bahwa pembangunan masjid tersebut merupakan bab dari agenda unggulan Sumut Taqwa. Untuk mesjid Agung AL Uswah dialokasikan dana sebesar Rp 350 juta yang berasal dari infaq jamaah haji tahun 2014 sebesar Rp 281.760.500 dan infaq PNS Muslim Pemprovsu sebesar Rp 68.239.500.

Amansyah menjelaskan, tahun ini pihaknya menyalurkan dana untuk pembangunan 5 Mesjid yang berlokasi di Nias Barat, Taput, Samosir, Dairi dan Nias Utara. Keesokan harinya, Sabtu (14/3) dilakukan juga peletakan kerikil pertama pembangunan mesjid Al Falaq di Desa Teluk Bengkuang Kecamatan Sawo dengan alokasi dana sebesar Rp 330 juta yang bersumber dari infaq jamaah haji tahun 2013 senilai 273.677.000 dan infaq PNS Muslim Pemprov Sumut senilai 56.323.000.

Dalam pelantikan Gubernur didampingi Kepala Bappeda DR. Arsyad Lubis, Kepala Dinas Tataruang dan Permukiman DR. Binsar Situmorang, Kepala Dinas PU Binamarga Effendi Pohan. Hadir pula dalam agenda tersebut Bupati Nias Barat Adrianus Arozi Duhu Gulo, SH, MH, Wakil Bupati Hermit Hia, Ketua DPRD Nitermar Gulo.

Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan membangun jalan lingkar dari Kecamatan Sirombu Kabupaten Nias Barat hingga ke Kecamatan Afulu di Nias Utara. Pembangunan jalan sepanjang 30 km itu dalam menyikapi ajakan warga masyarakat Nias.
Hal itu disampaikan Gubernur ketika membuka pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RKPD Kabupaten Nias Barat di aula Kecamatan Sirombu Nias Barat, Jumat (13/3). Menanggapi ajakan tokoh masyarakat BL Hia, STH dalam lembaga tersebut, Gubernur mengungkapkan pelaksanaan pembangunan jalan lingkar Sirombu-Afulu menjadi prioritas pihaknya yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2016. "Pelaksanaannya akan diadaptasi dengan kemampuan keuangan kawasan yang rencananya akan kita bangkit berhubungan dengan Tentara Nasional Indonesia melalui agenda TMMD (TNI Manunggal Masuk Desa :red)," ujar Gubernur.

Kunjungan gubernur menghadiri Musrenbang didampingi Kepala Bappeda DR. Arsyad Lubis, Kepala Dinas Tataruang dan Permukiman DR. Binsar Situmorang, Kepala Dinas PU Binamarga Effendi Pohan. Hadir pula dalam agenda Musrenbang Direktur Pengembangan Wilayah Kedeputian Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah Bappenas Drs. Oktorialdi, MA,Phd, Bupati Nias Barat Adrianus Arozi Duhu Gulo, SH, MH, Wakil Bupati Hermit Hia, Ketua DPRD Nitermar Gulo dan 400 penerima terdiri atas unsur DPRd, Pimoinan SKPD, Kepala Bidang, delegasi 8 kecamatan di Nias Barat, Tim Penggerak PKK dan dharmawanita.

Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan bahwa kunjungannya ke Kabupaten Nias Barat merupakan wujud kesepakatan Pemprov Sumut memajukan kawasan tersebut. Seperti diketahui bahwa Nias Barat merupakan salah satu kabupaten tertinggal di Sumatera Utara dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia yang berada di bawah rata-rata IPM nasional. Berdasarkan data, angka IPM Nias Barat 67,9, sementara rata-rata IPM nasioanal 73, dan IPN Provsu 75. Mengingat indikator tersebut, Gubernur meminta Pemerintah Daerah Nias Barat sanggup lebih fokus pada prioritas pembangunan insan melalui agenda pendidikan dan kesehatan.

Gubernur dalam kesempatan itu juga menyampaikan Nias berpotensi menjadi Bali ke dua di negri ini jikalau perencanaan pembangunan antar kabupaten dilakukan terpadu dan didukung dengan sosial kemasyarakatan. Dalam lembaga asosiasi pemerintah provinsi baru-baru ini, kata Gubernur, Wakil Presiden RI mengungkapkan kenapa Bali menjadi kawasan tujuan wisata terbaik, diantaranya keramahan masyarakat bali. "Sumut dan Sulsel perlu mencar ilmu dari Bali bagaimana mendapatkan tamu. Itu yang dikatakan wapres secara khusus kala itu," tiru Gubernur. Dia menyebutkan potensi keindahan kepariwisataan Nias tidak kalah dengan Bali.

Bupati Nias menyampaikan kunjungan Gubernur menjadi pendorong bagi Kabupaten Nias Barat yang merupakan kawasan otonomi gres pemekaran Nias tahun 2008. Nias Barat terdiri atas 8 kecamatan, 10 desa dan dihuni 80,894 jiwa, yang lebih banyak didominasi bertani. Sebagai kawasan otononi gres beliau mengakui Nias Barat menghadapi banyak kendala, kebutuhan pembangunan yang tidak sebanding dengan keterbatasan anggaran. Kondisi kualitas kesejahterahan dalam taraf rentan kemiskinan, jumlah keluarga miskin dan pengangguran yang cukup tinggi.

Dalam kesempatan itu Gubernur menerima apresiasi yaitu dikenakan pakaian khas Nias berupa jubah berwarna merah dan kuning sebagai tanda sudah menjadi warga masyarakat Nias.