Pahlawan Nasional Dari Musthafawiyah Purba Gres

Panglima Hizbullah yang menjadi negarawan.
Ketika banyak mantan anggota laskar Hizbullah di nyatakan tidak sanggup diterima menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia alasannya yaitu tidak berpendidikan "modern"ia menentukan mengundurkan diri dan meneruskan usaha melalui jalur politik.

Barus,Sebuah kota kecil di pantai barat sumatera.saat ini masuk wilayah Sumut,terkenal keseluruh dunia semenjak tahun 1600M.melalui goresan pena Ptolemaus alasannya yaitu produk kapur barusnya yang populer itu.

Islam telah masuk wilayah ini semenjak tahun 48H.seperti tertulis dalam makam syeikh Arkanuddin yang berada di tanah harum ini. Temuan sejarah para ulama NU yang bertugas merawat makam renta itu sempat mengguncang teori sejarah masuknya Islam pada tahun 1693M.

banyak ulama besar berasal dari tempat ini,diantaranyayang paling menonjol yaitu Hamzah Fansuri,yang populer dengan kitab tasawufnya.

Ditanah Barus yang populer keharumannya para ulamanya itulah,pada tahun 1909M tokoh NU pada masa kemerdekaan KH Zainul Arifin lahir. Ia yaitu putra tunggal keturunan raja Barus,Sultan Ramali bin tuanku Raja Barus Sultan sahi alam pohan dengan perempuan ningrat asal Kotanopan,Madina,Siti Baiyah boru Nasution.

Sebagai perjaka yanglahir di lingkungan yang sangat religius,ia menempuh pendidikan di Ponpes Purba Baru Sumatera Utara.Kini pondok pesantren Musthafawiyah,dari pondok pesantren ini lahir beberapa tokoh nasional,termasuk dirinya.

Walaupun berasal dari pesantren,ia cukup piawai berbahasa Belanda dan Jepang.pendidikan formal yang dilaluinya yaitu HIS.Postur tubuhnya sedang-sedang saja,tapi berisi,hidungnya mancung,kulitnya putih,suaranya bariton,sorot matanya tajam,itulah sosok KH Zainul Arifin,panglima laskar Hizbullah,wadah usaha perjaka islam 1942-1945 ,namanya disegani,baik oleh tentara belanda maupun jepang,apalagi mempunyai pasukan yang sangat terlatih dan militan.

Untuk memperluas pengetahuan dan pengalamannya KH Zainul Arifin merantau ke Jawa dan menetap di Jakarta.

Ia sempat bekerja di bab pengairan pada pemerintah kota praja Jakarta raya.dengan status sebagai PNS selama 5 tahun sebelum balasannya terkena phk ketika resesi global yang bermula dari AS dan berdampak sampai ke wilayah Hindia Belanda Keluar dari pemerntah kota praja,Zainul arifin memilihbekerja sebagai guru sekolah dasar dan mendirikan balai pendidikan untuk orang pandai balig cukup akal berjulukan perguruan tinggi rakyat di daerah meester cornelis(Jatinegara) .

Zainul juga sering memberi tunjangan aturan bagi masyarakat Betawi yag membutuhkan sebagai tenaga pokrol bambu.pengacara tanpa latar belakang pendidikan aturan tapi menguasai bahasa Belanda. Selain itu iapun aktif dalam kegiatan seni sandiwara musikal tradisional Betawi yang berasal dari tradisi melayu,Samrah,ia mendirikan kelompok Samrah berjulukan Tohil Arifin.dari kegiatan kesenian ini ia berkenalan dan selanjutnya sangat dekat bersahabat dengan tokoh perfilman nasional,Jamaluddin Malik.yang kala itu aktif dalam kegiatan samrah,mereka berdua kemudian bergabung dengan gerakan perjaka Anshar,yang ketika itu memang aktif merekrut tenaga tenaga muda. selama menjadi anggota Gp Anshar inilah Arifin kemudian semakin meningkatkan pengetahuan agama dan keterampilan berdakwahnya sebagai muballig muda.lewat training pelatihan khas Anshar.

Kepiawaian Zainul arifin dalam perbidato,berargumentasi dan berdakwah menarik perhatian tokoh tokoh NU,organisasi induk Anshar,termasuk KH Wakhid Hasyim,KH Mahfud ,KH M Ilyas,Kh Abdullah Ubaid. Hanya dalam beberapa tahun saja,Zainul arifin sudah menjadi ketua cab NU jatinegara dan berikutnya ketua Majelis Konsul NU Batavia sampai tahun 1942.

Untuk menarik simpati umat islam,yang merupan lebih banyak didominasi sampai ke pedesaan,Jepang memberi kesempatan kepada organisasi organisasi islam terutama NU untuk lebih aktif dalam pemerintahan Zainul arifin ditugasi untuk membentuk Model kepengurusan Tonarigumi cikal bakal rukun tetangga (rt) di jatinegara,yang kemudian di bentuk pula sampai kepelosok pelosok desa di pulau jawa,ketika perang asia pasific semakin memanas,jepang mengizinkan di bentuk laskar laskar semi militer rakyat Pemuda perjaka Islam direkrut lewat jalur tonarigumi membentuk Hizbullah.

Arifin dipercaya sebagai panglima Hizbullah dengan kiprah utama menkoordinasikan training pelatihan semi militer di cibarusah dekat Bogor .

Dalam puncak kesibukan latihan perang guna pengantisifasi terjadinya perang Asia Fasifik,kemerdekaan indonesia diproklamasikan Soekarno Hatta pada 17 agustus 1945 di Jakarta. Zainul kemudian bertugas mewakili partai Masyumi di Badan Pekerja komite Nasional indonesia pusat(BP KNIP) cikal baklal DPR-MPR RI),sambil terus memegang tampuk pimpinan Hizbullah yang sudah berubah menjadi menjadi pasukan bersenjata.

Selama masa revolusi,selain mengikuti sidang sidang BP KNIP yang berpindah pindah tempat alasannya yaitu kegawatan situasi ,Arifin juga memimpin gerakan gerakan gerilya laskar Hizbullah di jawa tengah dan jawa timur selama aksi militer belanda I dan II Saat aksi militer belanda II bulan Desember 1948,Belanda berhasil menjatuhkan Jogjakarta dan menawan Soekarno dan Hatta,dalam kegiatan darurat,BP KNIP simpel tidak berfungsi, Arifin lantas terlibat sebagai anggota komisariat pemerintah pusat di jawa,bagian dari pemerintah darurat RI yang berkedudukan di Bukittinggi,sumatera barat.

Tugas utama Zainul melaksanakan konsolidasi tubuh badan usaha yang melancarkan strategi gerilya dibawah komandan Jend Soedirman. ,Saat pemerintah melebur segenap pasukan bersenjata kedalam satu wadah TNI,namum akhirnya,ketika banyak mantan anggota laskar Hizbullah yang dinyatakan tidak sanggup diterima menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia alasannya yaitu tidak berpendidikan " Modern" dan hanya lulusan madrasyah,ia menentukan mengundurkan diri dan berkonsentrasi meneruskan usaha sipil di jalur politik .

Setelah Belanda balasannya mengakui kedaulatan RI balasannya tahun 1949,zainul arifin kembali ke DPR sebagai wakil partai Masyumi di DPRS dan kemudian wakil Partai NU .Ketika balasannya partai kiyai tradisionalis ini memisahkan diri dari Masyumi tahun 1952,setahun sesudahnya.Arifin berkiprah di lembaha Exsekutif,menjabat wakil perdana menteri dalam kabinet Ali sastro amijoyo yang memerintah 2 tahun ( 1953-1955 ). Untuk pertama kalinya dalam sejarah NU,tiga jabatan menteri,dijabat oleh tokoh tokoh NU,dan Zainul Arifin yaitu tokoh NU pertama yang menjabat Waperdam.

Kabinet itu sendiri sukses menyelengarakan konfrensi asia afrika di Bandung. Pada tahun 1955 itu pula Zainaul berangkat Haji bersama presiden Soekarno,disana ia dihadiahi sebilah pedang berlapis emas oleh Raja Arab,Raja Saud.sekembalinya dari sana Zainul menjadi salah satu tokoh penting yang berhasil menempatkan partai NU kedalam tiga besar pemenang pemilu 1955.jumlah bangku NU di DPR meningkat dari hanya 8 menjadi 45.

selain kembali ke DPR sebagai wakil ketua DPR RI setelah pemilu 1955.Arifin juga mewakili NU kedalam Majelis konstituante sampai forum ini di bubarkan soekarno lewat dekrir presiden 5 juli 1959 alasannya yaitu dipandang gagal merumuskan Undang-Undang Dasar baru.pasca dekrit,indonesia dinyatakan kembali ke Undang-Undang Dasar 1945 dan memasuki era demokrasi terpimpin.pada masa itu terjadi pemusatan kekuatan pada diri presiden,yang bersikeras untuk menerapkan pahan NASAKOM (Nasional,Agama dan Komunis) yang menyudutkan partai partai agama yang tidak ingin Partai Komunis Indonesia (PKI) berkembang di Indonesia.

Dalam situasi politik yang semakin memanas di seluruh negeri,Soekarno sempat bersitegang dengan DPR sampai balasannya presiden membubarkan DPR tersebut dan membentuk DPR GR. Partai islam Masyumi juga di berangus,hingga simpel partai besar islam tinggal NU.

Zainal Arifin mendapatkan penunjukan sebagai Ketua DPR GR alasannya yaitu yakin untuk menghadang geakan komunisme di pemerintahan.caranya dengan tetap berada di dalam pemerintahan yang sedang berlangsung,hingga 14 Mei 1962.ketika sedang melakukang Shalat Idul Adha berjamaah,sederetan dengan Presiden dilapangan terbuka istana negara,Arifin terkena tembakan di dadanya oleh pemberontak ,yang mencoba membunuh Soekarno.

Meskipun media massa melaporkan insiden itu menyatakan Zainul arifin hanya terluka sangat ringan,nyatanya kesehatannya tak pernah pulih semenjak insiden tersebut berkali kali ia keluar masuk Rumah Sakit dan 10 bulan kemudian,tepatnya 2 Mar 1963, khirnya ia meninggal dunia setelah mengalami koma selama beberapa hari sebelumnya,karena banyak sekali komplikasi.

Keesokan harinya di bawah guyuran hujan lebat,jasadnya di kebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Atas banyak sekali jasanya dalam mendirikan republik ini KH Zainul arifin di kukuhkan sebagai jagoan Nasional yang namanya kemudian di abadikan sebagai nama jalan di daerah Jakarta Pusat dekat dengan jalan Kh Hasyim Ashari.