Shalawat sebagai Jalur Kekayaan Kita

Shalawat sebagai Jalur Kekayaan Kita. Awali pagi dengan bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Shalawat artinya give (pemberian), support (dukungan). Jika kita sering membaca shalawat, maka Yang Mahakuasa SWT akan menunjukkan bantuan kepada kita, kepada usaha kita, bisnis kita, jodoh kita, hajat kita dan kehidupan kita.


Shalawat memang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, tapi fadhilahnya akan diberikan kepada siapa saja yang membacanya. Tanpa kita baca shalawat pun, kehidupan Nabi Muhammad SAW, kesejahteraan beliau, keselamatan beliau, sudah Yang Mahakuasa jamin, alasannya yaitu dia yaitu kekasih Yang Mahakuasa SWT.

Lalu mengapa kita dianjurkan membaca shalawat? Kita akan tahu setelah kita rutin membacanya. Setelah 40 hari, bedain. Bedain, saudara! Rasakan perbedaannya 40 hari sebelum membaca shalawat dan 40 hari setelah membacanya Shalawat. Hidup terasa enteng. Hidup terasa mudah. hidup terasa berisi.

Mengapa hidup kita sering susah, dilanda masalah, susah jodoh, susah mempunyai anak, susah mendapatka pekerjaan yang layak, susah menerima penghasilan, susah menerima pelanggan, susah dan susah? Karena hidup kita banyak kosongnya. Kosong dari dzkir. Kosong dari shalawat. Kosong dari doa. Jauh dari Yang Mahakuasa SWT.

Baik. Jenis dan macam shalawat itu banyak sekali. ada shalawat nariyah, ada shalawat tafrijiyah, ada shalawat nuuril anwar, ada shalawat fatih, dan lain-lain. Kita mulai dari yang mudah saja dulu. Shalawat yang paling pendek, namun fadhilahnya sangat besar.


Baca shalawat tersebut 100 kali dalam sehari. Lebih rupawan lagi kalau dibaca 100 kali setelah shalat lima waktu. Kalau terasa berat, awali dengan yang ringan. 11 kali atau 33 kali. Setelah itu, angkat tangan Anda dan berdoa sesuai hajat dan keinginan. Ingin cepat menerima jodoh, ingin mempunyai anak, ingin mepunyai pekerjaan, ingin membuka usaha dan banyak pelanggan, ingin memberangkatkan orang bau tanah ke Tanah Suci Mekkah, ingin mempunyai anak yang sholeh, ingin mempunyai rumah, ingin mempunyai modal, ingin mempunyai mobil, dan sebagainya.

Kok shalawat berbau dunia banget? Biarkan saja orang yang bicara menyerupai itu. Jangan didengarkan. Orang lain tidak mampu ngasih duit. Kepada siapa lagi kita meminta kalau bukan kepada Yang Mahakuasa SWT.

Kalau kita meminta kepada manusia, bukan solusi yang akan kuta dapatkan, tapi hinaan. Kita menjadi hina dimata manusia. Cukup Yang Mahakuasa saja sebaik-baiknya penolong.
...