Dunia Pendidikan Islam

Di dalam Islam ada dua istilah yang digunakan untuk pendidikan yaitu “tarbiyah” dan “ta’dib”. Kedua istilah ini mempunyai perbedaan yang mencolok. Menurut Naquib al-Atas, tarbiyah secara semantik tidak khusus ditujukan untuk mendidik manusia, tetapi sanggup digunakan kepada spesies lain, menyerupai mineral, tumbuhan dan hewan. Selain itu “tarbiyah” berkonotasi material; ia mengandung arti mengasuh, menanggung, memberi makan, mengembangkan, memelihara, membuat, mengakibatkan bertambah pertumbuhan, membesarkan, memproduksi hasil-hasil yang sudah matang dan menjinakkan. Adapun “ta’dib” mengacu pada pengertian (‘ilm), pengajaran (ta’lim) dan pengasuhan yang baik (tarbiyah). Dari itu katanya “ta’dib” merupakan istilah yang paling sempurna dan cermat untuk menawarkan pendidikan dalam Islam. Nampaknya Naquib melihat “ta’dib” sebagai sebuah sistem pendidikan Islam yang di dalamnya ada tiga sub sistem, yaitu pengetahuan, pengajaran dan pengasuhan (tarbiyah). Kaprikornus “tarbiyah” dalam konsep Naquib ini, hanya satu sub sistem dari “ta’dib”.
Menurut Muhammad As-Said, pendidikan Islam ialah pendidikan Islami, pendidikan yang punya karakteristik dan sifat keislaman, yakni pendidikan yang didirikan dan dikembangkan di atas dasar fatwa Islam. Hal ini memberi arti yang signifikan, bahwa seluruh pemikiran dan acara pendidikan Islam mustahil lepas dari ketentuan bahwa semua pengembangan dan acara kependidikan Islam haruslah benar-benar merupakan realisasi atau pengembangan dari fatwa Islam itu sendiri.
Sedangkan berdasarkan Fatah Yasin mengutip pendapat dari HM. Arifin, ilmu pendidikan Islam ialah teori, konsep dan atau pengetahuan ihwal pendidikan yang berdasarkan Islam. Islam ialah agama yang dibawa oleh Muhammad SAW. dan berisi seperangkat fatwa ihwal kehidupan manusia. Rumusan mengenai teori, konsep dan atau pengetahuan ihwal pendidikan bisa diambil dari sumber pokok fatwa Islam (Qur’an dan Hadis), praktik pendidikan yang dilakukan oleh umat Islam sepanjang sejarah, dan atau bisa juga diambil dari hasil pemikiran insan yang bersifat membuatkan makna dari sumber pokok fatwa Islam, serta temuan dari fakta pengalaman empirik dunia pendidikan, kemudian dijadikan sebagai pedoman normative untuk melakukan proses pendidikan Islam.
Lebih lanjut Mahmud menyampaikan bahwa pendidikan Islam ialah acara bimbingan yang disengaja untuk mencapai kepribadian muslim, baik yang berkenaan dengan dimensi jasmani, rohani, akal, maupun moral. Pendidikan Islam ialah proses bimbingan secara sadar seorang pendidik sehingga aspek jasmani, rohani, dan nalar anak didik tumbuh dan berkembang menuju terbentuknya pribadi, keluarga, dan masyarakat yang Islami.
Menurut Sudiyono bahwa pendidikan Islam sebagian ada yang menitikberatkan pada segi pembentukan susila anak, sebagian lagi menuntut pendidikan teori dan praktik, dan sebagian lainnya menghendaki terwujudnya kepribadian muslim, dan lain-lain. Mengutip beberapa pendapat dari beberapa hebat ihwal pengertian pendidikan Islam sebagai berikut:
  1. Menurut Drs. Ahmad D. Marimba, pendidikan Islam yaitu bimbingan jasmani, rohani, berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama berdasarkan ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian yang lain, ia sering menyatakan kepribadian utama tersebut dengan istilah kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang mempunyai nilai-nilai agama Islam, menentukan dan menetapkan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, serta bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.
  2. Menurut Drs. Burlian Somad, pendidikan Islam ialah pendidikan yang bertujuan membentuk individu menjadi makhluk yang bercorak diri, berderajat tinggi berdasarkan ukuran Tuhan dan isi pendidikannya untuk mewujudkan tujuan itu ialah fatwa Allah. Secara terperinci ia mengemukakan, pendidikan itu disebut pendidikan Islam apabila mempunyai dua ciri khas, yaitu:
Tujuannya untuk membentuk individu menjadi bercorak diri tertinggi berdasarkan ukuran Al-Qur’an.
Isi pendidikannya ialah fatwa Tuhan yang tercantum dengan lengkap di dalam Al-Qur’an yang pelaksanaannya di dalam praktik hidup sehari-hari sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw.
Sedangkan berdasarkan Prof. Dr. Hasan Langgulung, pendidikan Islam ialah pendidikan yang mempunyai 4 macam fungsi yaitu:
  1. Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang. Peranan ini berkaitan dekat dengan kelanjutan hidup (survival) masyarakat sendiri.
  2. Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan peranan-peranan tersebut dari generasi bau tanah kepada generasi muda.
  3. Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan untuk memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup (survival) suatu masyarakat dan peradaban. Dengan kata lain, tanpa nilai-nilai keutuhan (integrity) dan kesatuan (integration) suatu masyarakat tidak akan terpelihara, yang akibatnya akan berkesudahan dengan kehancuran masyarakat itu sendiri.
Adapun nilai-nilai yang dipindahkan ialah nilai-nilai yang diambil dari 5 sumber yaitu: Al-Qur’an, Sunah Nabi, qiyas, kemaslahatan umum dan kesepatan atau ijma’ ulama-ulama serta nilai-nilai pikir Islam yang dianggap sesuai dengan sumber dasar yaitu Al-Qur’an dan Sunah Nabi.
Mendidik anak biar sanggup bersedekah di dunia ini untuk memetik hasilnya di akhirat.
Menurut Syeh Muhammad AN-Naquib Al-Attas, pendidikan Islam ialah perjuangan yang dilakukan pendidik terhadap anak didik untuk pengenalan dan akreditasi tempat-tempat yang benar dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan, sehingga membimbing ke arah pengenalan dan akreditasi akan kawasan Tuhan yang sempurna di dalam tatanan wujud dan keperiadaan.
Menurut Musthafa Al-Ghulayaini, bahwa pendidikan Islam ialah menanamkan susila yang mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasihat, sehingga susila itu menjadi salah satu kemampuan (meresap dalam) jiwanya, kemudian buahnya berwujud keutamaan, kebaikan dan cinta bekerja untuk kemanfaatan tanah air.
 Di dalam Islam ada dua istilah yang digunakan untuk pendidikan yaitu  Dunia Pendidikan Islam

Hasil Seminar Pendidikan Islam se-Indonesia tanggal 7 hingga dengan 11 Mei 1960 di Cipayung Bogor menyatakan: “Pendidikan Islam ialah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani berdasarkan fatwa Islam dengan nasihat mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua fatwa Islam.
Dari banyak sekali pendapat mengenai pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu sebagaimana dijelaskan di atas, maka sanggup ditarik kesimpulan bahwa Pendidikan Islam merupakan sekumpulan ide-ide dan konsep-konsep ilmiah dan intelektual yang tersusun dan diperkuat melalui pengalaman dan pengetahuan. Mengalami dan mengetahui merupakan pangkal dari konseptualisasi insan yang berlanjut kepada terbentuknya suatu ilmu pengetahuan.
Pendidikan pada umumnya ditujukan untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma tertentu sebagaimana yang telah ditetapkan dalam filsafat pendidikan, yakni nilai atau norma yang dijunjung tinggi oleh suatu forum pendidikan. Sayangnya, dasar filosofi ini terkadang belum terkonsep secara terang oleh pelaksana pendidikan. Selain itu, pendidikan juga dibutuhkan dan dilakukan pertama kali oleh anggota keluarga, terutama orang bau tanah terhadap bawah umur mereka. Dengan mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi, oleh alasannya ialah keterbatasan waktu dan kemudahan yang dimiliki orang tua, akibatnya didirikanlah forum pendidikan dengan maksud untuk mengatasi keterbatasan tersebut. Lembaga pendidikan didesain dengan mempertimbangkan edukatif biar proses kependidikan berlangsung dengan mudah, murah, dan sukses sesuai tujuan yang disepakati dan ditetapkan bersama antara guru, forum pendidikan, dengan keluarga. Jika ditarik pada wilayah politik kenegaraan, komitmen ini menjadi keputusan nasional yang dirumuskan menjadi tujuan pendidikan nasional.
Dengan demikian, kunci kea rah masa depan yang lebih baik ialah pendidikan. Pendidikan merupakan bentuk investasi yang paling baik. Maka, setiap negara muslim mengalokasikan porsi terbesar dari pendapatan nasionalnya untuk program-program pendidikan. Bila umat Islam memang bermaksud merebut peranan sejarahnya kembali dalam percaturan dunia, kerja pertama yang harus ditandinginya ialah membenahi dunia pendidikan Islam.

Membahas ihwal kemajuan pendidikan maka tidak terlepas dari proses pendidikan. Dalam makalah ini akan mencoba untuk mengetahui ihwal proses pendidikan yang dilaksanakan dalam pendidikan Islam ditinjau dari filsafat pendidikan Islam.