Tuhan Tidak Ada

Pada suatu siang, di daerah cukur rambut terjadi dialog antara si tukang cukur dengan pelanggannya. Kebetulan yang dicukur itu Zaid, seorang alumni sebuah Pesantren ternama.
Kian usang dialog dua orang itu kian hangat saja. Dari tema yang mulanya ngalor-ngidul, si tukang cukur yang “abangan” itu membawa dialog ke dilema seputar akidah.
“Kalau berdasarkan saya, Tuhan itu tak benar-benar ada ,“ tukang cukur memulai.
“Lho kok bisa menyampaikan menyerupai itu?” Zaid mengejar tanya.
“Ya lihat saja kehidupan ini Mas, banyak orang yang hidupnya nelangsa, penuh masalah, ribet semrawut, bahkan saking beratnya dilema itu ada yang hingga berani bunuh diri. Katanya Tuhan itu maha Pengasih yang bakal menolong setiap hambanya,. Nah buktinya mana?
”Hmm. Zaid terdiam. Dia tak pribadi menjawab. Bukan karena tak mampu, tapi Zaid tengah mencari tanggapan yang pas buat si tukang cukur.
Dia teringat benar pesan Kiainya biar bisa memberikan setiap hal sesuai dengan nalar lawan bicaranya. Hingga berapa lama, Zaid belum juga angkat bicara. Si tukang cukur hampir menuntaskan tugasnya. Tiba-tiba Zaid melihat seorang tengah duduk di luar daerah cukur rambut. Tampang dan rambut orang itu begitu berserakan dan berantakan.
Seberkas inspirasi pun mengalir di kepala Zaid, “ Nah Pak, jikalau Anda menyampaikan Tuhan itu tak ada, maka aku katakan tukang cukur itu tak ada.“
Lho, gimana sih, wong aku itu ada di sini,” tukang cukur tak mengerti.
“Pokoknya, aku yakin jikalau tukang cukur itu tak ada,“ Zaid ngeyel.
“Kalau tukang cukur itu ada, lha kok masih ada orang yang rambutnya berantakan,“ jawab Zaid sambil menunjuk seorang tak jauh dari daerah itu.
“Anda ini gimana sih, beliau yang di sana itu maksudnya, jikalau beliau rambutnya berantakan, ya alasannya tak mau tiba ke daerah ini, coba jikalau ke sini, niscaya aku rapikan,“ sergah Tukang cukur.
“Nah, menyerupai itu juga pak, jikalau ada orang yang ditumpuk dilema dan hidupnya begitu ribet, bukan karena Tuhan itu tak ada, tapi alasannya si pemilik dilema itu tak mau tiba menghadap Tuhannya, Allah.
Coba jikalau datang, berserah diri, memohon ampun dan pertolongan, Tuhan niscaya menolongnya,” jawab Zaid mantab.
Sang Tukang cukur pun termangu seribu bahasa.

Related Posts :