Lgbt Itu Menyimpang, Bukan Bawaan Genetik

Fenomena LGBT sedang menggaung akhir-akhir ini. Entah alasannya apa para pelaku LGBT mulai berani menampakkan diri dan berbaur dengan masyarakat. Pro kontra terjadi di sana-sini sampai ramai diperbincangkan di media sosial.

Pihak pro LGBT digawangi oleh para pemikir Liberal menyerupai Ulil Absar Abdalla dan konco-konconya. Sedangkan bagi umat Islam yang berpegang teguh pada Al-Quran dan Sunnah kontra dalam hal ini. Begitu banyak sikap tegas para ulama salaf dan kontemporer pada para pelaku penyimpangan ini. Karena di dalam Al-Quran telah terang disebutkan keharaman penyimpangan ini. Yang Mahakuasa berfirman

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ ,إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ

“Dan (Kami juga telah mengutus) Lut (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kau mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?” Sesungguhnya kau mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kau ini ialah kaum yang melampaui batas.” (QS.Al-A’raf 80-81)

Rasulullah pun bersabda

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

لعن الله من عمل عمل قوم لوط لعن الله من عمل عمل قوم لوط لعن الله من عمل عمل قوم لوط

“Allah melaknat siapa saja yang melaksanakan perbuatan kaum Luth, (beliau mengulanginya sebanyak tiga kali) [HR Nasa’i dalam As-Sunan Al-Kubra IV/322 No. 7337]

Suara Penolakan

Suara-suara penolakan pun terus digemakan. Entah apa yang terpikirkan di benak para pendukung LGBT padahal telah terang dihentikan dalam Al-Quran dan Hadits. Kali ini bunyi penolakan terdengar dari seorang kristolog asal India. Namanya tidak gila lagi dan sering melanglang buana mendakwahkan Islam di seantero dunia.

Adalah salah seorang kristolog ternama, Dr Zakir Naik menawarkan keterangan yang menarik soal LGBT ini. Dr Zakir menanggapi sebuah pertanyaan yang dilontarkan salah seorang penanya yang berjulukan Rahul.

“Baru-baru ini di India, saya baca di koran bahwa kesepakatan nikah sesama jenis dibolehkan. Dan dikala membacanya ,mereka berkata bahwa ini sudah bawaan genetik dari orang itu, ini sudah hormonnnya wacana apa yang mereka inginkan dan yang tidak. Dan saya sepenuhnya paham bahwa Islam sepenuhnya melarang homoseks. Tapi kalau seseorang punya bawaan homo dari genetiknya, dan ini bukan pilihannya, dia lahir dengan kecenderungan macam itu,tapi Islam malah menghukumnya padahal di terlahir menyerupai itu. Ya,jadi Tuhan menciptakannya menyerupai itu dan Tuhan menghukumnya alasannya hal itu juga,”tanya Rahul panjang lebar.

Bagaimanakah tanggapan Dr Zakir Naik? Kristolog ternama ini memulai tanggapan dengan sanggahan bahwa kesepakatan nikah homogen di India telah dilegalkan.

“Bukan dibolehkan, tapi aturan berkata bahwa ini bukanlah kejahatan besar dalam konstitusi India, mereka melunakkannya, tapi belum membolehkannya. Ini ialah masalah pengadilan yang terjadi di Delhi, tapi belum menjadi hukum.Dan juga banyak organisasi yang menentang hal ini, jadi belum jadi hukum. Ini sudah menjadi aturan di Kanada, US dan UK,” terang Dr Zakir

Lantas, selain sebagai kristolog, ulama india ini juga merupakan seorang dokter medis dan menjelaskan duduk kasus homo bukanlah bawaan genetik. Dr Zakir dengan tegas menjelaskan bahwa penelitian yang menyampaikan bahwa homoseksualitas bawaan genetik ialah salah.


“Penelitian ini dilakukan beberapa tahun yang kemudian dan karenanya diketahui bahwa ini benar-benar salah. Dan seseorang yang mengemukakan teori ini ternyata seorang homo. Jadi, belum ada bukti ilmiahnya, ini gres asumsi. Ilmu pengetahuan belum menerangkan bahwa homoseksualitas itu genetik,” terang peraih peringkat ketiga dari 10 Guru Spiritual Terbaik India ini.

Ia melanjutkan dengan membacakan ayat Al-Quran surat Al-A’raf ayat 81 berkenaan dengan homoseksualitas pada kaum Nabi Luth. Bahkan di dalam Bible pun ada larangan penyimpangan ini yang tersurat pada dongeng Nabi Luth.

Sekali lagi, Dr Zakir menegaskan larangan homoseksualitas, “Homoseksualitas benar-benar dilarang. Merupakan sebuah perkiraan bahwa ini bersifat genetik, alasannya ini sama sekali tidak bersifat genetik,” tegas Dr Zakir.

Statemet tegas Dr Zakir bukanlah hanya sebatas klaim semata. Ia juga membeberkan dasar ilmiahnya.

“Psikologi memberitahu kita bahwa dikala kita melaksanakan sesuatu terlampau sering, maka kita mulai kehilangan kesenangan melaksanakan itu. Jadi, yang Yang Mahakuasa izinkan ialah korelasi seksual yang normal. Akan tetapi kau mulai melakukannya terlalu sering, kau mulai melaksanakan hal-hal yang tak alami,” Dr Zakir melanjutkan, “Tuhan membolehkan yang alami saja, kau melaksanakan yang tak alami dan mulai melaksanakan hal-hal yang dilarang. Kaprikornus dikala kau sudah keseringan melakukannya, kau ingin menikmati yang lebih lagi sehingga hal-hal yang normal tidak membuatmu bahagia lagi,” terang Dr Zakir.

Dr Zakir juga menjelaskan pula bagaimana belum dewasa terjangkiti homoseksualitas, “Ini tidak terjadi dikala lahir, ini bukan bawaan lahir.Ini alasannya mereka menonton film porno, padahal itu haram. Juga bagaimana orang renta mereka bersikap di depan anak-anak. Semua ini punya efek psikologis bagi si anak,” terang Dr Zakir. Ia menambahkan,“Jangan katakan bahwa orang yang gres lahir sudah jadi homoseks, sama sekali bukan begitu. Ini sebuah miskonsepsi. Penelitian ilmiah tidak menerangkan itu.”

Dr Zakir juga menyoroti tayangan-tayangan TV yang cenderung seronok yang bertujuan hanya untuk membuat laba materi. Padahal tayangan-tayangan amoral itu akan berdampak sedikit banyak pada otak anak-anak.

Dalam video lain Dr Zakir Naik juga menawarkan tanggapan dari sebuah pertanyaaan wacana hak-hak kaum gay dan LGBT dalam Islam.

“Dalam Islam, tidak ada konsep gay dan LGBT,” tegas Dr Zakir. Ia melanjutkan,“Jika seseorang ingin menjadi menyerupai itu, ini ialah sikap menyimpang.”

Dr Zakir juga menjelaskan bahwa penyimpangan itu terjadi alasannya keengganan untuk mengikuti aturan Allah. Misalnya, kita percaya pada pemisahan antar jenis kelamin. Di negara Barat atau khususnya di AS, seseorang memiliki pasangan seks yang berbeda-beda sebelum karenanya menikah. Ketika seseorang melanggar aturan-Nya dan perzinaan terjadi dan pada karenanya akan timbul kebosanan. Karena itu ialah sifat dasar insan kalau tidak dilandasi dengan aturan agama.

Keinginan-keinginan untuk memperoleh kenikmatan yang lebih pun muncul dan timbullah penyimpangan seks pada sesama jenis alasannya bosan pada lawan jenis.

Dr Zakir kembali menegaskan, “Tidak seorang pun yang terlahir sebagai gay.”

Penyimpangan-penyimpangan itu terjadi dikala terlalu sering melanggar perintah Yang Mahakuasa dan karenanya timbul kebosanan dan ingin mencoba yang lebih lagi. Dimulai dari hal-hal yang kecil menyerupai menanggalkan hijab dan tidak perhatian dengan ikhtilath atau pemisahan antara pria dan perempuan dalam pergaulan.

Pada karenanya timbul cita-cita melakukannya dengan yang lainnya alasannya terlalu sering melaksanakan larangan Yang Mahakuasa dengan yang disebut bestiality.

Apakah bestiality itu? Bestiality ialah melaksanakan korelasi seks dengan hewan. Kemudian penyimpangan itu semakin menjadi-jadi dengan melaksanakan seks dengan cara yang salah. Maka timbullah penyimpangan yang lain menyerupai homoseksual, lesbian, munculnya kaum gay.

Dr Zakir Naik menyampaikan dengan jelas, “Ini ialah penyimpangan, dikala kau terus menyimpang maka kau ingin sesuatu yang gres dan baru.”

Dalam psikologi dikatakan bahwa seseorang yang yang tidak melaksanakan perzinaan pra nikah, maka dia akan menikmati korelasi seksual sesudah menikah paling baik. Dalam Islam, kita hanya boleh melaksanakan dengan istri atau suami sesudah menikah.Ketika seseorang terus melanggar aturan ini maka penyimpangan mulai terjadi dan dalam Islam tidak ruang bagi penyimpangan ini.

Sumber: kiblat.net