Seperti kita ketahui dari postingan sebelumnya bahwa jikalau bisa secara fisik dan batin, kita dianjurkan mengamalkan puasa Daud, alasannya ialah puasa Nabi Daud ini merupakan puasa paling utama di antara puasa sunat lainnya. Mampu secara fisik artinya Anda sudah biasa berpuasa dan rutin serta hati merasa haus untuk selalu melaksanakan ibadah yang satu ini. Mampu secara psikis artinya, Anda siap secara mental melaksanakan puasa nrimo alasannya ialah Tuhan tanpa dicampuri tujuan tertentu, tanpa dirusak penyakit ria, ujub, takabbur dan lain sebagainya yang justru malah menghilangkan pahala berpuasa.
Oke deh, cukup sebagai pembukanya, kita fokus ke tema semula yakni bagaimana cara melaksanakan niat puasa Daud ? Sama menyerupai halnya niat shalat, niat puasa juga dilakukan di dalam hati. Adapun sebagian besar umat Islam melafadzkannya, semata-mata untuk mempermudah membantu niat yang dilakukan di dalam hati. Hukum asalnya boleh dan akan menjadi sunat apabila ternyata melafadzkan niat tersebut bisa membantu kekhusyuan atau kefokusan niat.
Niat puasa berbeda dengan niat shalat dalam waktu pelaksanaanya. Niat shalat berbarengan dengan memulai pelaksanaan shalat. Sedangkan niat puasa Daud dan puasa sunat lainnya, boleh dikerjakan lebih awal dari pelaksanaan puasanya, menyerupai sesudah maghrib, pada waktu sahur, menjelang adzan subuh bahkan sesudah shalat dhuha pun tidak masalah, asalkan tidak didahului dengan melaksanakan hal-hal yang membatalkan puasa dari waktu subuh hingga saat akan niat puasa. Untuk niat puasa Daud dan puasa sunat lainnya, batasan waktu diperbolehkannya niat ialah dari setelah maghrib hingga sebelum zhuhur, dengan syarat untuk yang melaksanakan niat puasa sesudah waktu subuh hingga sebelum zhuhur, tidak didahului dengan makan minum dan hal-hal yang membatalkan puasa.
Adapun lafadz niat puasa Nabi Daud yang umumnya dibaca ialah sebagai berikut :
NAWAITU SHAUMA DAAWUDA SUNNATAL LILLAAHI TA’AALA
"Saya niat puasa Daud, sunnah alasannya ialah Tuhan ta’ala"
Kalaupun teman niat puasa hanya dengan bahasa Indonesia atau bahasa Anda sendiri, tidak pakai bahasa Arab, nggak duduk perkara dan tetap niat puasanya jadi, alasannya ialah niat yang terpenting ada di dalam hati.
Oke deh, cukup sebagai pembukanya, kita fokus ke tema semula yakni bagaimana cara melaksanakan niat puasa Daud ? Sama menyerupai halnya niat shalat, niat puasa juga dilakukan di dalam hati. Adapun sebagian besar umat Islam melafadzkannya, semata-mata untuk mempermudah membantu niat yang dilakukan di dalam hati. Hukum asalnya boleh dan akan menjadi sunat apabila ternyata melafadzkan niat tersebut bisa membantu kekhusyuan atau kefokusan niat.
Niat puasa berbeda dengan niat shalat dalam waktu pelaksanaanya. Niat shalat berbarengan dengan memulai pelaksanaan shalat. Sedangkan niat puasa Daud dan puasa sunat lainnya, boleh dikerjakan lebih awal dari pelaksanaan puasanya, menyerupai sesudah maghrib, pada waktu sahur, menjelang adzan subuh bahkan sesudah shalat dhuha pun tidak masalah, asalkan tidak didahului dengan melaksanakan hal-hal yang membatalkan puasa dari waktu subuh hingga saat akan niat puasa. Untuk niat puasa Daud dan puasa sunat lainnya, batasan waktu diperbolehkannya niat ialah dari setelah maghrib hingga sebelum zhuhur, dengan syarat untuk yang melaksanakan niat puasa sesudah waktu subuh hingga sebelum zhuhur, tidak didahului dengan makan minum dan hal-hal yang membatalkan puasa.
Adapun lafadz niat puasa Nabi Daud yang umumnya dibaca ialah sebagai berikut :
نويت صوم داود سنة لله تعالى
NAWAITU SHAUMA DAAWUDA SUNNATAL LILLAAHI TA’AALA
"Saya niat puasa Daud, sunnah alasannya ialah Tuhan ta’ala"
Kalaupun teman niat puasa hanya dengan bahasa Indonesia atau bahasa Anda sendiri, tidak pakai bahasa Arab, nggak duduk perkara dan tetap niat puasanya jadi, alasannya ialah niat yang terpenting ada di dalam hati.