Sebenarnya menjadi kaya yakni hak setiap orang. Menjadi miskin atau menjadi kaya yakni pilihan. Tidak yakni seseorang yang terlahir pribadi kaya. Tidak ada seseorang yang lahir ke alam dunia ini dengan berkalungkan emas permata dan membawa segepok uang dari dalam kandungan. Semua sama. Lahir dalam keadaan miskin. Tanpa baju. Tanpa busana. Tanpa kekayaan.
Lalu, mengapa seseorang bisa menjadi kaya sementara yang lain miskin? Jawabannya, niat dan kesungguhan.
Kalau kita terlahir dari keluarga yang kaya raya dan berkecukupan, itu yakni anugerah. Sejauh mana kita bisa mensyukurinya.
Kalau kita terlahir dari orang bau tanah yang miskin, itu bukanlah final dari segalanya. Itu bukanlah takdir yang tak bisa diubah. Kita bisa menjadi kaya asal kita mau dan bersungguh-sungguh dalam berusaha.
Dalam beberapa artikel sebelumnya pernah dibahas bahwa muslim itu wajib kaya. Dengan kekayaan kita bisa berbuat banyak untuk ummat. Banyak ibadah dan amal yang menuntut kita harus kaya. Banyak ibadah yang mengharuskan kita bersedekah dengan harta. Contoh: qurban, aqiqah, naik haji ke Tanah Suci, zakat, sedekah, membangun mesjid, membangun pesantren, dan sebagainya.
Pembahasan kali ini lebih banyak menguraikan wacana perbedaan kebiasaan orang kaya dan orang biasa. Perbedaan kecil yang nyata-nyata berdampak besar terhadap perubahan nasib.
Inilah Perbedaannya
- Orang kaya lebih percaya bahwa kesuksesan itu ada campur tangan Yang Mahakuasa SWT. Orang biasa lebih percaya pada usaha semata.
Semakin banyak kita berdoa kepada Allah, semakin mudah jalan usaha yang akan kita lalui. Sebaliknya, orang biasa hanya mengandalkan ikhtiar tanpa doa, seperti ia bisa meraih kesuksesan dengan tangannya sendiri.
Ada dua kemungkinan bagi orang biasa yang tidak mengenal doa. Jika ia sukses, maka ia akan sombong. Jika gagal, maka ia akan putus asa.
Berbeda dengan orang kaya. Terutama muslim yang kaya. Jika ia sukses, ia akan sederhana dan banyak bersedekah untuk ummat. Jika ia gagal, ia akan tulus alasannya ia yakin Tuhan Selalu Ada. Yang Mahakuasa Mah Melihat, Yang Mahakuasa Maha Kaya, Yang Mahakuasa Maha Pemberi Rezeki. Terkait hal ini silahkan baca doa cepat kaya, sukses mulia, berkah, berlimpah.
- Orang kaya hidupnya sederhana, sementara orang biasa hidupnya ingin kelihatan kaya.
- Orang kaya menghabiskan waktu untuk membaca, sementara orang biasa menghabiskan waktu dengan menonton TV.
- Bagi orang kaya, waktu bersama keluarga itu penting. Bagi orang biasa, pekerjaan lebih penting.
- Orang kaya bangkit lebih pagi, sementara orang biasa bangkit kesiangan.
- Orang kaya tidur lebih awal, sementara orang biasa banyak begadang dan nongkrong bersama teman.
- Orang kaya senang melihat orang lain sukses, orang biasa iri melihat kesuksesan orang lain.
- Orang kaya pergi menuntut ilmu, orang biasa pergi menonton bola.
- Orang kaya banyak sedekah dan amal, orang biasa berharap sedekah.
- Orang kaya yakin bahwa kesuksesan itu mudah diraih, orang biasa berpikir bahwa sukses itu sulit.
Tidak perlu bercerita panjang lebar. Yang terpenting yakni tindakan kita dikala ini. Segera perbaiki diri dan perbanyak amal biar kesuksesan, kekayaan, kesejahteraan itu mudah diraih. Kuncinya yakni erat dengan Yang Mahakuasa Yang Maha Kaya, Yang Mahakuasa Yang Maha Kuasa.
Banyak sekali amal-amal yang bisa mengundang rezeki, membuat kita kaya, membuat kita enteng jodoh, enteng rezeki. Salah satunya dengan rutin shalat dhuha.
Shalat dhuha yakni shalat sunnah yang dilakukan di pagi hari. Efeknya, kita mudah menerima rezeki. Bahkan rezeki bisa datang sendiri.
Tahukah Anda, Sandiaga Uno yakni orang terkaya di Indonesia. Salah satu kunci sukses dan kunci kekayaan Sandiaga Uno yakni Shalat Dhuha.
Sudah dulu ya.
Jangan lupa baca Surat Al Waqiah ya. Yang rutin. Setiap selesai ashar dan selesai subuh, minimal 1 kali.