Tanda Ciri Istri Durhaka Kepada Suami Nusyuz

Kewajiban istri kepada suami dalam islam diantaranya yakni bahwa seorang istri harus benar-benar menjaga amanah suami di rumahnya, baik harta suami dan rahasia-rahasianya, begitu juga bersungguhnya-sungguh mengurus urusan-urusan rumah.

Istri durhaka kepada suami atau dalam bahasanya istri berbuat nusyuz atau melaksanakan pembangkangan kepada suami tentunya harus dihindari oleh wanita-wanita yang sholehah dalam kehidupan sebuah rumah tangga.

Pernikahan yakni jalinan ikatan yang sah di antara lelaki dan perempuan untuk menjadi suami isteri. Dengan adanya ikatan perkawinan ini, terdapat hak-hak yang perlu dijaga dan ditunaikan oleh pasangan suami isteri.

Diantara hak-hak isteri atas suami ialah suami bertanggungjawab memberi nafkah kepada isteri yang meliputi keperluan seharian menyerupai makanan, pakaian dan kawasan tinggal.

Bagi isteri pula, terdapat hak suami atas istri yang wajib dilaksanakan yaitu isteri wajib taat dan melaksanakan segala perintah suaminya selama perintahnya tersebut tidak bertentangan dengan hukum syara' hukum agama.

Tanda Ciri Istri Durhaka Kepada Suami Nusyuz

Nusyuz Durhaka Pada Suami


Nusyus tidak taat membangkang kepada suami tidak sedikit dilakukan oleh para istri kepada suaminya. Pengertian definisi nusyuz istilah yakni istri durhaka kepada suami dalam perkara ketaatan pada suami yang Tuhan wajibkan, dan pembangkangan ini telah menonjol.

Nusyus yakni sikap membangkang, tidak patuh dan tidak taat kepada suami. Wanita yang melaksanakan nusyus yakni wanita yang melawan suami, melanggar perintahnya, tidak taat kepadanya, dan tidak ridha pada kedudukan yang Tuhan Subhanahu wa Ta’ala telah tetapkan untuknya.

Baca juga info berikut ini : Dosa Kesalahan Durhaka Suami Pada Istri.

Perintah Kewajiban Istri Menaati Suami

Suami merupakan pemimpin bagi sebuah keluarga, yang wajib dipatuhi dan berdosa besar kalau isteri mengingkari dan menyalahi perintahnya itu. Isteri wajib menunaikan hak suami atasnya yaitu wajib taat kepada suami dan melaksanakan segala perintah suaminya dengan syarat perintah tersebut tidak bertentangan dengan hukum syara’.

Perintah untuk mentaati suami sebagai pemimpin keluarga ada disebut di dalam al-Qur’an, dan juga dalam hadis Rasulullah Shallallahu ‘alahi wasallam. Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu meriwayatkan bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda HR riwayat at-Tirmidzi yang artinya :
“Jika saya boleh memerintahkan biar seseorang sujud kepada orang lain, niscaya akan saya perintahkan seorang perempuan sujud kepada suaminya.”

Dari hadis di atas, dapat dipahami bahawa isteri mempunyai kewajiban dan tanggungjawab yang besar terhadap suaminya yaitu dengan menjalankan ketaatan dalam hak-hak suaminya sehingga kalau dibenarkan sujud kepada manusia, niscaya kaum isterilah yang diperintahkan untuk sujud kepada para suaminya.

Tetapi dalam Islam, sujud hanya dibolehkan kepada Tuhan Subhanahu wa Ta‘ala saja dan tidak pada yang lainnya.

Nusyuz Durhaka Pada Suami

Ciri-Ciri Tanda Istri Yang Durhaka


Berikut diantaranya tanda-tanda istri yang durhaka kepada suami antara lain yakni sebagai berikut :

Keluar Rumah Tanpa Ijin Suami

Seorang istri juga tidak boleh keluar rumah kecuali dengan izin suami. Karena kawasan asal wanita itu di rumah. Sebagaimana firman Allah, “Dan tinggal-lah kalian (para wanita) di rumah-rumah kalian.” (QS. Al Ahzab [33]: 33)

Ibnu Katsir berkata, “Ayat ini memperlihatkan bahwa wanita tidak boleh keluar rumah kecuali ada kebutuhan.” (Tafsir Al Alquran Al Adzim 6/408). Dengan demikian, wanita tidak boleh keluar rumah melainkan untuk urusan yang penting atau termasuk kebutuhan menyerupai memasak dan lain-lain. Jika bukan urusan tersebut, maka seorang istri tidak boleh keluar rumah melainkan dengan izin suaminya.

Syaikhul Islam berkata, “Tidak halal bagi seorang wanita keluar rumah tanpa izin suaminya, kalau ia keluar rumah tanpa izin suaminya, berarti ia telah berbuat nusyuz (durhaka), bermaksiat kepada Tuhan dan Rasul-Nya, serta layak mendapat hukuman.” Seperti yang dilansir dari muslim.or.id

Menolak Ajakan Suami Untuk Hubungan Intim

Bagaimana kalau istri bisa untuk melayani suami, namun dikala suami meminta, istri menolak untuk kekerabatan intim?

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya :
“Jika seorang pria mengajak istrinya ke ranjang (baca: untuk bekerjasama intim), lantas si istri enggan memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya hingga waktu Shubuh” (HR. Bukhari no. 5193 dan Muslim no. 1436).

Kalau tekstual hadits, yang dimaksud yakni seruan untuk kekerabatan intim di malam hari alasannya yakni faktor pendorong untuk bekerjasama intim di malam hari lebih besar. Namun ini bukan sama sekali memperlihatkan bahwa bekerjasama intim di siang hari itu tidak boleh.

Makna hadits kata Imam Nawawi yakni laknat (dari para malaikat) akan terus ada hingga terbit fajar, suami memaafkan, istri tersebut bertaubat atau ia mau melayani suaminya. (Syarh Shahih Muslim, 10: 10)

Akan tetapi, kalau istri ada halangan, menyerupai sakit atau kecapekan, maka itu termasuk uzur dan suami harus memaklumi hal ini. Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Ini yakni dalil haramnya wanita enggan mendatangi ranjang kalau tidak ada uzur. Termasuk haid bukanlah uzur alasannya yakni suami masih bisa menikmati istri di atas kemaluannya.”(rumaysho.com).

Banyak Keluhan Dan Berkeluh Kesah

Istri yang selalu merasa tak cukup, apa yang diberikan oleh suami dirasakannya semua tak cukup. Diberi rumah tak cukup, diberi kendaraan motor kendaraan beroda empat tidak merasa cukup, dan lainnya. Tak ridha dengan pembelaan dan aturan yang diberikan suami.

Hanya ingin memenuhi kehendak nafsu saja, tanpa memperhatikan perasaan suami, tak hormat kepada suami apalagi berterima kasih pada suami. Bukannya hendak menolong suami, apa yang suami beri pun tak pernah puas. Ada saja yang tak cukup.

Istri Bicara Bersikap Kasar Hingga Melukai Perasaan Suami

Rasulullah Muhammad SAW bersabda yang artinya : "Barangsiapa (di antara wanita yang meninggal dunia dan ketika itu suaminya ridho kepadanya, maka wanita itu akan masuk surga." (HR. Ibnu Majah dan Tirmizi).

Ciri-Ciri Tanda Istri Yang Durhaka

Tanda-tanda bentuk kedurhakaan istri terhadap suami antara lain juga bisa berupa hal-hal sebagai berikut :
  1. Mengkhianati suami, misalnya dengan menjalin kekerabatan gelap dengan pria lain.
  2. Memasukkan seseorang yang tidak disenangi suami ke dalam rumah.
  3. Lalai dalam melayani suami.
  4. Mubazir dan menghambur-hamburkan uang pada yang bukan tempatnya.
  5. Menyakiti suami dengan tutur kata yang buruk, mencela, dan mengejeknya.
  6. Menyebarkan dan mencela rahasia-rahasia suami.
  7. Berhias ketika suaminya tidak disampingnya.
  8. Bermuka masam terhadap suami. Sabda Rasulullah SAW:"Siapa saja perempuan yang bermuka masam di hadapan suaminya berarti ia dalam kemurkaan Tuhan hingga ia senyum kepada suaminya atau ia meminta keredhaannya."
Seorang istri shalihah akan senantiasa menempatkan ketaatan kepada suami di atas segala-galanya. Tentu saja bukan ketaatan dalam kedurhakaan kepada Allah, alasannya yakni tidak ada ketaatan dalam maksiat kepada Tuhan Subhanahu wa Ta’ala.

Ia akan taat kapan pun, dalam situasi apapun, senang maupun susah, lapang maupun sempit, suka ataupun duka. Ketaatan istri pada suami menyerupai ini sangat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan cinta dan memelihara kesetiaan suami.