Ini Yang Harus Dilakukan Saat Hujan Pertama; Barokah

Ntar kalo udah mulai ujan, usahakan ujan2an atau paling gak basuh muka hehe..

قال الشيرازي : " ويستحب أن يتمطر لأول مطر لما روى أنس قال أصابنا مطر ونحن مع رسول الله صلى الله عليه وسلم فحسر رسول الله صلى الله عليه وسلم حتى أصابه المطر فقلنا يا رسول الله لم صنعت هذا قال إنه حديث عهد بربه " . المهذب للشيرازي 1 / 125.

Asy-Syairozi As-Syafii menyampaikan : dan dianjurkan untuk hujan-hujanan pada hujan yang pertama kali turun, sebagaimana riwayat Anas berkata: "Kami bersama Rasulullah SAW kehujanan, Rasulullah SAW membuka pakaiannya (bukan auratnya) sampai badannya terkena air hujan. Maka kami bertanya:"Ya Rasulullah, kenapa anda melaksanakan hal itu?" Beliau menjawab: "Karena bersama-sama air hujan ini gres tiba dari Tuhannya (yaitu Tuhan SWT). (Al-Madzhab Fii Fiqhil Imam Asy-Syafii Lisy-Syairozy : 1/125)

قال الحافظ ابن رجب رحمه الله :
" ونص الشافعي وأصحابنا على استحباب التمطر في أول مطرة تنزل من السماء في السنة ، وحديث أنس الذي خرجه البخاري إنما يدل على التمطر بالمطر النازل بالاستسقاء ، وإن لم يكن أول مطرة في تلك السنة " انتهى من " فتح الباري لابن رجب " (6/316) .

Dari Abdullah bin Najy ia berkata; Sahabat Ali Ra dikala turun hujan keluar lalu dikala hujan mengenai bab kepalanya yang terbuka, ia mengusap kepala, wajah dan tubuhnya da nia berkata; “Barakah yang turun dari langit, belum tersentuh tangan atau pun wadah”. (HR. Ibnu Abi Dunya)

وقال أبو العباس القرطبي رحمه الله :
" وهذا منه صلى الله عليه وسلم تبرك بالمطر ، واستشفاء به ؛ لأن الله تعالى قد سماه رحمة ، ومباركا ، وطهورا ، وجعله سبب الحياة ، ومبعدا عن العقوبة ، ويستفاد منه احترام المطر ، وترك الاستهانة به " انتهى من " المفهم لما أشكل من تلخيص صحيح مسلم " (2/546) .

Abul Abbas Al-qurtubi berkata : "Dan praktek dari Nabi Muhammad SAW ini menawarkan bentuk tabarruk (ngalap berkah) dengan hujan. Dan menjadikannya sebagai obat (disebutkan juga dalam QS. An-Anfal : 11 sanggup menghilangkan gangguan Syetan). Karena Tuhan menyebut hujan dengan rahmat, mubarok (berkah), dan thahur (alat bersuci). Tuhan jadikan hujan sebagai alasannya kehidupan dan tanda terhindar dari hukuman, yang memberi kesimpulan semoga kita menghormati hujan dan tidak menghina hujan. (al-Mufhim lima Asykala min Talkhis Shahih Muslim, 2/546).