Satu tujuan yang menjadi mimpi setiap orang yaitu bersanding di pelaminan dengan pasangan idaman. Apalagi kalau jumlah umur sudah semakin banyak, rasanya ada harap-harap cemas terus menggelayut dikepala setiap malam. Namun tak bisa dipungkiri, bahwa selalu ada beberapa duduk kasus krusial yang seringkali menerpa sebagian orang untuk menyegerakan berlayar dalam perahu rumah tangga. salah satunya yaitu duduk kasus dompet. Ya! Keuangan.
Masalah keuangan yaitu salah satu faktor yang menciptakan banyak orang merasa takut membina rumah tangga dengan pasangan yang telah mereka agung-agungkan. Membiayai diri sendiri saja sudah jungkir balik apalagi membiayai anak dan istri? Jangan panik dulu tapi. Perkara rezeki sudah diatur oleh Allah. Tinggal bagaimana cara kita menjemputnya.
Allah Azza wa Jalla berfirman,
وَأَنْكِحُوا الأيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Yang Mahakuasa akan mengayakan mereka dengan karunia-Nya. Yang Mahakuasa Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. An-Nur:32)
Ayat tersebut telah terang menyatakan bahwa dengan menikah maka Yang Mahakuasa akan membantu menawarkan rezeki untuk anak dan istri. Percayalah bahwa kasus rezeki yaitu hal yang sangat gampang bagi Allah. Menghidupkan orang mati saja Yang Mahakuasa bisa, apalagi hanya memunculkan rezeki dari arah yang tak pernah sekalipun kita duga.
Jadi jangan pernah takut tak bisa mencukupi anak dan istri kelak. Istri dan anak memiliki rezeki masing-masing, dan kalau dikumpulkan maka akan menyatu dengan rezeki suami. Kita hanya perlu berdoa, percaya dan lakukan ikhtiar semampu kita bisa. Ingat, bahwa Yang Mahakuasa tak akan pernah merubah nasib suatu kaum, sebelum kaum tersebut berusaha untuk mengubahnya.