Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, dia berkata, "Telah bersabda Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam , "Sesungguhnya Tuhan Subhannahu wa Ta'ala berfirman, "Barang siapa yang memusuhi wali-Ku maka Aku umumkan perang terhadapnya. Tidak ada bentuk taqarrub seorang hamba kepada-Ku yang lebih Aku cintai dibanding (mengerjakan) apa yang Aku wajibkan kepadanya. Dan terus menerus seorang hamba bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada-Ku dengan nawafil (amalan sunnah) sehingga Aku mencintainya. Dan kalau Aku mengasihi nya maka Aku menjadi pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang dia melihat dengannya, menjadi tangannya yang dia gunakan memukul, serta menjadi kakinya yang dia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepada-Ku maka Aku pasti memberinya, dan kalau dia minta tolong kepada-Ku pasti Aku pasti menolongnya." (HR al-Bukhari)
من آذى لي وليا فقد آذنته للحرب
"Barangsiapa menyakiti waliKu maka Akan Aku kumandangkan perang terhadapnya."
Ada tiga orang alim berziaroh kepada syaikh Yusuf al-Hamadani seorang waliyullah. Ketiga orang itu adalah: Syaikh Abd Qadir al-Jailani, Ibn Asrun dan Ibn Saqa.
Dalam perjalanan, mereka saling bercerita. Ibn Saqa bercerita bahwa tujuan ia ziarah Syaikh Yusuf yaitu untuk menjajaki dan memberi tahu pada masyarakat akan kebodohan Syaikh.
Ibn Asrun bercerita bahwa maksud dia sowan Syaikh yaitu untuk meminta doa semoga diberi kekayaan alasannya yaitu dia tahu kemustajabahan doa syaikh.
Syaikh Abd Qadir menyampaikan bahwa tujuan sowan yaitu untuk ngalap barokahnya dan mendapat kebaikan dalam agama alasannya yaitu akrab dengan syaikh Yusuf.
Setelah ketiganya berada di depan Syaikh, dengan mata batin beliau, dia sudah tahu kehendak dari ketiga orang tersebut.
Syaikh berkata pada Ibn Saqa: aku melihat perdebatan diantara dua matamu. Kemudian syaikh menjawab semua pertanyaan Ibn Saqa.
Kemudian Syaikh menoleh pada Ibn Asrun dan berkata: akan tiba harta yang engkau kehendaki.
Setelah itu, Syaikh berkata kepada Syaikh Abdul Qadir: telapak kakimu diatas leher para wali masamu.
Ibn Saqa yaitu seorang penghafal quran, Suatu saat dia dijadikan utusan oleh Khalifah ke negara Romawi. Ketika di sana dia bahagia wanita anak raja, akan tetapi wanita itu tidak mau dikawin kecuali Ibn Saqa masuk kristen. Dia masuk kristen. Naudzubillah.
Suatu saat ada yang melihat Ibn Saqa dalam keadaan sakit di gubug reyot memegang kipas untuk menolak lalat dari mukanya.
Dia ditanya wacana hafalan qurannya. Dia menjawab bahwa semuanya telah hilang kecuali ayat
ربما يود الذين كفروا لو كانوا مسلمين
"Seringkali orang-orang kafir bahagia kalau mereka menjadi orang-orang islam (ketika di dunia)."
Sangat berbahaya, saat peperangan yang dikumandangkan oleh ALLOH yaitu hal yang bekerjasama dengan hati, yaitu daerah iman.
اللهم أحينا مسلمين وأمتنا مؤمنين واحشرنا في زمرة أهل اليقين برحمتك يا أرحم الراحمين.