Abdul Wahhab Bin Rustum; Wahhabiyah Atau Wahbiyah?

Tulisan ini yakni bukti ilmiah bukanlah caci maki pada golongan tertentu. Semoga yang membacanya mendapat petunjuk dari Allah.
Banyak beredar kerancuan terkait penisbatan istilah Wahabi kepada Muhammad bin Abdul Wahhab. Mereka (Wahhabi) menyatakan bahwa Wahhabiyyah didirikan oleh Abdul Wahhab bin Rustum, bukan Muhammad bin Abdul Wahhab.
Siapakah bahu-membahu Abdul Wahhab bin Rustum? benarkah ia pendiri Wahhabiyyah?. Dalam goresan pena ini, hendak menegaskan kembali bahwa Abdul Wahhab bin Rustum bukan pendiri Wahhabiyyah tapi pengikut Wahbiyyah.
Dalam kitab Tarikh Ibnu Khaldun dijelaskan sebagai berikut :
وكان يزيد قد أذل الخوارج ومهد البلاد فكانت ساكنة أيام روح ، ورغب في موادعة عبد الوهاب بن رستم وكان من الوهبية فوادعه
Dari petikan kalimat diatas, terang sekali bahwa Abdul Wahhab bin Rustum bukan pendiri Wahhabiyyah bahkan bukan pula pendiri Wahbiyyah, melainkan termasuk pengikut Wahbiyyah (wa kana minal wahbiyyah).
Lantas siapakah pendiri Wahbiyyah yang diikuti oleh Abdul Wahhab bin Rustum?. Pendiri Wahbiyyah berjulukan Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi. Sedangkan pendiri Wahhabiyyah atau Wahhabi yakni Muhammad bin Abdul Wahhab. Pembaca sejarah yang jeli akan mengetahui perbedaan kedua istilah tersebut.
Sebetulnya fatwa yang disebarkan oleh Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum itu bukan Wahhabiyyah ( الوهابيه ) tapi Wahbiyyah ( الوهبية ), kemudian kenapa juga ajarannya disebut Wahbiyyah? apakah Wahbiyyah itu nisbat kepada Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum? Ternyata juga bukan alasannya yakni fatwa Wahbiyyah tersebut yakni nisbat kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi (38 H).
Didalam buku seorang sejarawan asal Prancis, yaitu Al-Firaq Fii Syimal Afriqiya, yang ditulis oleh Al-Faradbil [1364 H/1945 M], terdapat bukti sejarah yang mengatakan:
وقد سموا أيضا الوهبيين نسبة إلى عبد الله بن وهب الراسبي ، زعيم الخوارج

“Dan sungguh mereka dinamakan Wahbiyyin (الوهبيين) alasannya yakni dinisbahkan kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi, yang di tuduh sebagai Khawarij” [Al-Firaq Fii Syimal Afriqiya– halaman 145].

Ternyata dalam buku Al-Faradbil juga tertulis Wahbiyyin, bukan Wahhabiyyin, dan dengan sharih disebutkan nisbatnya, Wahbiyyah atau Wahbiyyin bukan nisbat kepada Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum sebagaimana dalam cerita di atas, akan tetapi Wahbiyyah itu nisbat kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi. Ajaran itu kemudian pecah kepada beberapa firqah, nah firqahnya Abdul wahhab bin Abdirrahman bin Rustum di sebut Wahbiyyah Rustumiyyah (bukan Wahhabiyyah Rustumiyyah)

Kebanggaan Ulama Wahabi Dengan Nama Wahabi
Berikut yakni bukti ratifikasi dari Syaikh Wahabi yakni Ibnu Baz dalam kitab Fatawa Nur ‘ala al-darb pada soal yang ke 6 sebagai berikut :
س 6 – يقول السائل: فضيلة الشيخ، يسمي بعض الناس عندنا العلماء في المملكة العربية السعودية بالوهابية فهل ترضون بهذه التسمية؟ وما هو الرد على من يسميكم بهذا الاسم؟
"Soal ke 6: Seseorang bertanya kepada Syaikh: Sebagian insan menamakan Ulama-Ulama di Arab Saudi dengan nama Wahabi [Wahabiyyah], adakah antum ridho dengan nama tersebut? dan apa tanggapan untuk mereka yang menamakan antum dengan nama tersebut ?” Syaikh Ibnu Baz menjawab sebagai berikut :
الجواب: هذا لقب مشهور لعلماء التوحيد علماء نجد ينسبونهم إلى الشيخ الإمام محمد بن عبد الوهاب رحمة الله عليه
"Jawab : Penamaan tersebut masyhur untuk Ulama Tauhid yakni Ulama Nejed [Najd], mereka menisbahkan para Ulama tersebut kepada Syaikh Muhammad ibnu Abdil Wahhab. dan bahkan Ibnu Baz memuji nama tersebut, ia berkata :
فهو لقب شريف عظيم

“Nama itu (Wahhabiyah) yakni panggilan yang sangat mulia dan sangat agung."

Bahkan Syaikh Sulaiman bin Samkhan ulama Wahabi yang pertama kali mencetuskan istilah quburiyyun dalam kitabnya Kasyful Awham Wal Iltibas menulis kitab yang berjudul Al Hadiyyatus Saniyyah Wat Tukhfatul Wahabiyah Annajdiyah. Dengan jelasnya ia membanggakan istilah nama Wahabi.
Oleh alasannya yakni itu dengan niatan meluruskan bahwa nama wahabi yakni istilah yang diciptakan golongan syiah kepada mereka yang anti syiah sangatlah tidak sempurna justru istilah wahabi yakni lahir dari ulama mereka sendiri dan diakuinya dengan penuh kebanggan.
Semoga Yang Mahakuasa menawarkan petunjuk kepada kita semua semoga sanggup tetap istiqomah dijalan yang diridhoinya. Amin Ya Robbal 'Alamin.
Sumber: Al Habib Muhammad Al-Habsyi 

Related Posts :