4 Roda Penggerak ekonomi keluarga semoga menjadi kaya raya. Sebuah wasilah untuk meraih kekayaan dan kebahagiaan. Nasib berubah, keluarga sejahtera.
Seorang muslim yang baik itu ialah muslim yang kaya dan bahagia di dunia dan di akhirat. Tidak hanya di darul abadi saja, di dunia pun kita harus kaya dan bahagia. Ini sangat sesuai dengan doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW kepada ummatnya, yakni:
Dalam konteks kekinian, kebaikan yang dimaksud ialah kekayaan, keberlimpahan, kebahagiaan, keselamatan, kesejahteraan, dan kesuksesan.
Bicara soal bahagia dan kekayaan, selama berabad-abad insan berjuang akan dua hal ini. Sayangnya, apa yang terjadi kemudian ialah sebagian besar insan tidak mampu menerima kedua-duanya. Melainkan hanya sebagian kecil saja.
Ada orang kaya raya, hartanya berlimpah, mobilnya banyak, apakah ia bahagia? Belum tentu.
Seseorang mungkin berpikir jikalau ia menjadi manajer, ia akan bahagia. Padahal belum tentu. Begitu ia menjadi manajer ia akan berpikir menjadi direktur. Begitu menjadi direktur, ia akan berpikir menjadi komisaris.
Kebahagiaan itu berasal dari dalam diri kita. Bukan dari luar. Bukan dari apa-apa yang kita miliki. Kunci bahagia itu ialah bersyukur dan melihat ke bawah (orang lain yang keadaannya lebih rendah dari kita).
Di sisi lain, kita pun harus berpikir bagaimana menjadi orang kaya. Orang kaya yang bahagia. Orang kaya yang sholeh. Orang kaya yang dermawan. Orang kaya yang mau membantu orang lain tanpa pamrih.
Bahagia saja tidak cukup. Mesti kedua-keduanya. Dan Nabi Muhammad SAW sudah mengajarkan hal ini kepada kita.
Lalu apa kunci kaya dan bahagia?
Kunci kaya dan bahagia ialah berdoa. Simple kan? Yang menjadi dilema kita dikala ini ialah kita-nya yang jarang berdoa. Jujur deh ya.
Kunci berikutnya ialah terus berjuang memutus tali kemiskinan, lalu lihatlah ke bawah semoga kita tidak sombong dan berbangga diri.
Kemudian, lengkapi dengan ilmu. Belajar. Belajar ilmu dunia dan ilmu akhirat. Ilmu dunia, yakni ilmu uang.
Mengenai ilmu uang, ini sangat jarang sekali diajarkan di sekolah. Bahkan tidak pernah. Kalaupun ada, ilmu yang diajarkan ialah ilmu menghitung uang orang lain. Seberapa penting sih kita berguru ilmu uang? Yakni sebesar cita-cita kita untuk mengubah nasib.
Baiklah. Di bawah ini, saya mencoba menjelaskan sedikit mengenai apa saja ilmu uang yang harus kita pelajari. Sekali lagi, sedikit. Sisanya, silahkan anda pelajari dalam artikel lain.
Ada 4 jalur cepat untuk menjadi kaya. Setidaknya, ini saya sebut sebagai 4 Roda Penggerak Ekonomi Keluarga. Seperti kendaraan beroda empat 4WD, harus bergerak keempat-empatnya.
Untuk menjadi kaya, kita harus tahu dulu apa mainannya orang kaya. 4 hal inilah yang menjadi mainan bagi orang kaya. 4 hal ini pun yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat-sahabatnya, semoga keluarga muslim mampu menjadi kaya. (silahkan baca mengapa muslim harus kaya)
Mari kita bahas satu per satu.
Sedekah itu wujud rasa syukur kita kepada Yang Di Atas. Banyak ayat Al Alquran dan Hadits yang menyerukan ummat muslim untuk sedekah. Baik di dikala lapang, maupun sempit. Dan sedekah selalu disandingkan dengan shalat. Artinya, sedekah itu setara dengan shalat. (maaf, bukan berarti kita tidak perlu shalat alasannya ialah sudah bersedekah. Itu salah.)
Sedekah itu tidak perlu menunggu kaya. Justru sedekah mampu membuat seseorang menjadi kaya. Balasan sedekah itu nilainya 10 kali lipat bahkan hingga tak terhingga. Namun, jangan diasumsikan Anda sedekah 10 roti lalu Tuhan balas dengan 100 roti. Bukan.
Yusuf Mansur, Ippho Santosa, Sandiaga Uno, Mas Mono itu mainnanya sedekah.
Sedekah boleh dilakukan secara rahasia atau terang-terangan. Yang terpenting, semoga Tuhan SWT menjaga hati kita. Yang salah ialah rahasia gak sedekah.
Banyak orang tidak berani berbisnis. Karena mungkin takut jatuh miskin, takut bangkrut, penghasilan tidak pasti, dan penuh resiko. Sehingga, bisnisnya gak jadi-jadi. Penuh ketakutan.
Namun, itu semua mampu kita hadapi dengan cara berdoa dan mau belajar. Ini yang membedakan pengusaha muslim dengan pengusaha yang lain. Kita awali usaha kita, bisnis kita dengan doa. Doa semoga Tuhan SWT memudahkan jalan, semoga Tuhan SWT memudahkan rezeki, mendatangkan pelanggan yang bagus, bisnis lancar, dan keluarga sejahtera. Kemudian lengkapi dengan berguru pada ahlinya. Bukan coba-coba. Kalau bisnis coba-coba, laamaa hasilnya. Setidaknya, dengan berguru kita mampu meminimalisir kegagalan.
Orang lain yang sudah kaya dan sukses, mereka mau mengembangkan ilmu kekayaan lewat seminar-seminar dan buku. Yang menjadi dilema ialah kita yang belum kaya gak mau belajar, gak mau ikut seminar dan gak mau membaca buku. Kita lebih banyak nonton tv. Iya kan?
Saya melihat dan memperhatikan sebagian sahabat saya yang sukses ialah orang-orang yang mau berbisnis, berusaha, dagang. Ada yang berbisnis di dunia wisata, di dunia percetakan, di dunia kuliner, berdagang di pasar, dan ada pula yang mempunyai sekolahan. Rata-rata mereka sukses. Hidup mereka di atas rata-rata.
Sebagian sahabat saya yang lain ada yang menjadi karyawan atau bekerja pada orang lain. Hidupnya biasa-biasa saja. Maaf, bukan mengucilkan melainkan saya ingin mempertegas mana orang yang mau berjuang berubah hidup dan mana orang yang pasrah.
Seorang karyawan pun mampu kaya. Seorang pekerja pun mampu kaya raya. Asal... pekerja yang mau berbisnis. Bisnis di luar jam kerja. Atau, pekerja yang mau berinvestasi.
Bersambung....
Seorang muslim yang baik itu ialah muslim yang kaya dan bahagia di dunia dan di akhirat. Tidak hanya di darul abadi saja, di dunia pun kita harus kaya dan bahagia. Ini sangat sesuai dengan doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW kepada ummatnya, yakni:
Rabbanaa aatina fiddunya hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qina 'adzaabannaar.
(Yaa Allah, Yaa Tuhan kami. Datangkanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. dan bebaskanlah kami dari siksa api neraka.)
(Yaa Allah, Yaa Tuhan kami. Datangkanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. dan bebaskanlah kami dari siksa api neraka.)
Dalam konteks kekinian, kebaikan yang dimaksud ialah kekayaan, keberlimpahan, kebahagiaan, keselamatan, kesejahteraan, dan kesuksesan.
Bicara soal bahagia dan kekayaan, selama berabad-abad insan berjuang akan dua hal ini. Sayangnya, apa yang terjadi kemudian ialah sebagian besar insan tidak mampu menerima kedua-duanya. Melainkan hanya sebagian kecil saja.
Ada orang kaya raya, hartanya berlimpah, mobilnya banyak, apakah ia bahagia? Belum tentu.
Seseorang mungkin berpikir jikalau ia menjadi manajer, ia akan bahagia. Padahal belum tentu. Begitu ia menjadi manajer ia akan berpikir menjadi direktur. Begitu menjadi direktur, ia akan berpikir menjadi komisaris.
Kebahagiaan itu berasal dari dalam diri kita. Bukan dari luar. Bukan dari apa-apa yang kita miliki. Kunci bahagia itu ialah bersyukur dan melihat ke bawah (orang lain yang keadaannya lebih rendah dari kita).
Di sisi lain, kita pun harus berpikir bagaimana menjadi orang kaya. Orang kaya yang bahagia. Orang kaya yang sholeh. Orang kaya yang dermawan. Orang kaya yang mau membantu orang lain tanpa pamrih.
Bahagia saja tidak cukup. Mesti kedua-keduanya. Dan Nabi Muhammad SAW sudah mengajarkan hal ini kepada kita.
Lalu apa kunci kaya dan bahagia?
Kunci kaya dan bahagia ialah berdoa. Simple kan? Yang menjadi dilema kita dikala ini ialah kita-nya yang jarang berdoa. Jujur deh ya.
Kunci berikutnya ialah terus berjuang memutus tali kemiskinan, lalu lihatlah ke bawah semoga kita tidak sombong dan berbangga diri.
Kemudian, lengkapi dengan ilmu. Belajar. Belajar ilmu dunia dan ilmu akhirat. Ilmu dunia, yakni ilmu uang.
Kunci Kaya dan Bahagia itu berdoa, berjuang, dan belajar.
Mengenai ilmu uang, ini sangat jarang sekali diajarkan di sekolah. Bahkan tidak pernah. Kalaupun ada, ilmu yang diajarkan ialah ilmu menghitung uang orang lain. Seberapa penting sih kita berguru ilmu uang? Yakni sebesar cita-cita kita untuk mengubah nasib.
Baiklah. Di bawah ini, saya mencoba menjelaskan sedikit mengenai apa saja ilmu uang yang harus kita pelajari. Sekali lagi, sedikit. Sisanya, silahkan anda pelajari dalam artikel lain.
Ada 4 jalur cepat untuk menjadi kaya. Setidaknya, ini saya sebut sebagai 4 Roda Penggerak Ekonomi Keluarga. Seperti kendaraan beroda empat 4WD, harus bergerak keempat-empatnya.
4 roda itu adalah:
- Sedekah
- Bisnis
- Investasi
- Properti
Untuk menjadi kaya, kita harus tahu dulu apa mainannya orang kaya. 4 hal inilah yang menjadi mainan bagi orang kaya. 4 hal ini pun yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat-sahabatnya, semoga keluarga muslim mampu menjadi kaya. (silahkan baca mengapa muslim harus kaya)
Mari kita bahas satu per satu.
Sedekah mampu membuat Anda kaya
Sebisa mungkin, berapa pun penghasilan Anda selalu sisihkan untuk sedekah di awal gajian. Nilainya terserah. Mau 2,5%, 10%, 20% atau 30%. Yang terpenting ialah alokasikan dulu untuk sedekah sebelum membayar yang lain-lain atau kebutuhan lain.Sedekah itu wujud rasa syukur kita kepada Yang Di Atas. Banyak ayat Al Alquran dan Hadits yang menyerukan ummat muslim untuk sedekah. Baik di dikala lapang, maupun sempit. Dan sedekah selalu disandingkan dengan shalat. Artinya, sedekah itu setara dengan shalat. (maaf, bukan berarti kita tidak perlu shalat alasannya ialah sudah bersedekah. Itu salah.)
Sedekah itu tidak perlu menunggu kaya. Justru sedekah mampu membuat seseorang menjadi kaya. Balasan sedekah itu nilainya 10 kali lipat bahkan hingga tak terhingga. Namun, jangan diasumsikan Anda sedekah 10 roti lalu Tuhan balas dengan 100 roti. Bukan.
Yusuf Mansur, Ippho Santosa, Sandiaga Uno, Mas Mono itu mainnanya sedekah.
Sedekah boleh dilakukan secara rahasia atau terang-terangan. Yang terpenting, semoga Tuhan SWT menjaga hati kita. Yang salah ialah rahasia gak sedekah.
HATI-HATI!
Belakangan ini banyak orang yang memanfaatkan sedekah, memanfaatkan "hati orang yang mau bersedekah." Jangan hingga kita terjebak. Selengkapnya silahkan baca Sedekah kepada Pengemis, Bolehkah?.
Belakangan ini banyak orang yang memanfaatkan sedekah, memanfaatkan "hati orang yang mau bersedekah." Jangan hingga kita terjebak. Selengkapnya silahkan baca Sedekah kepada Pengemis, Bolehkah?.
Bisnis itu 90% pintu rezeki
9 dari 10 pintu rezeki itu ada dalam perniagaan. Artinya 90% jalan rezeki itu ada dalam bisnis, usaha, dagang. Sisanya? 10% lagi diperebutkan oleh karyawan, pekerja, satpam, PNS, dan seterusnya.Banyak orang tidak berani berbisnis. Karena mungkin takut jatuh miskin, takut bangkrut, penghasilan tidak pasti, dan penuh resiko. Sehingga, bisnisnya gak jadi-jadi. Penuh ketakutan.
Namun, itu semua mampu kita hadapi dengan cara berdoa dan mau belajar. Ini yang membedakan pengusaha muslim dengan pengusaha yang lain. Kita awali usaha kita, bisnis kita dengan doa. Doa semoga Tuhan SWT memudahkan jalan, semoga Tuhan SWT memudahkan rezeki, mendatangkan pelanggan yang bagus, bisnis lancar, dan keluarga sejahtera. Kemudian lengkapi dengan berguru pada ahlinya. Bukan coba-coba. Kalau bisnis coba-coba, laamaa hasilnya. Setidaknya, dengan berguru kita mampu meminimalisir kegagalan.
Orang lain yang sudah kaya dan sukses, mereka mau mengembangkan ilmu kekayaan lewat seminar-seminar dan buku. Yang menjadi dilema ialah kita yang belum kaya gak mau belajar, gak mau ikut seminar dan gak mau membaca buku. Kita lebih banyak nonton tv. Iya kan?
Saya melihat dan memperhatikan sebagian sahabat saya yang sukses ialah orang-orang yang mau berbisnis, berusaha, dagang. Ada yang berbisnis di dunia wisata, di dunia percetakan, di dunia kuliner, berdagang di pasar, dan ada pula yang mempunyai sekolahan. Rata-rata mereka sukses. Hidup mereka di atas rata-rata.
Sebagian sahabat saya yang lain ada yang menjadi karyawan atau bekerja pada orang lain. Hidupnya biasa-biasa saja. Maaf, bukan mengucilkan melainkan saya ingin mempertegas mana orang yang mau berjuang berubah hidup dan mana orang yang pasrah.
Seorang karyawan pun mampu kaya. Seorang pekerja pun mampu kaya raya. Asal... pekerja yang mau berbisnis. Bisnis di luar jam kerja. Atau, pekerja yang mau berinvestasi.
Bersambung....