Pelajari Bidang Ilmu ini Jika Anda Ingin Menafsirkan Al Quran. Berikut dalah beberapa bidang ilmu yang perlu dipelajari sebelum Anda Menafsirkan Al Alquran dikutip dari fans page facebook dongeng para wali yang antara lain ialah :
Ilmu Lughat (filologi)
Lughat ialah ilmu yang digunakan untuk mengetahui arti setiap kata al Quran. Mujahid rah.a. berkata , “Barangsiapa beriman kepada Yang Mahakuasa dan hari darul abadi , maka tidak layak baginya berkomentar wacana ayat-ayat al Alquran tanpa mengetahui ilmu lughat. Sedikit pengetahuan wacana lughat tidaklah cukup karena kadangkala satu kata mengandung aneka macam arti. Jika mengetahui satu atau dua arti , tidaklah cukup. Bisa jadi kata itu mempunyai arti dan maksud yang berbeda.
Ilmu Nahwu (tata bahasa)
Sangatlah penting mengetahui ilmu Nahwu , karena apabila sedikit saja I’rab (bacaan selesai kata) berubah maka akan mengubah arti perkataan itu. Sedangkan pengetahuan wacana I’rab hanya didapat dalam ilmu Nahwu.
Ilmu Sharaf (perubahan bentuk kata)
Mengetahui Ilmu sharaf sangat penting , karena perubahan sedikit bentuk suatu kata akan mengubah maknanya. Ibnu Faris berkata , “Jika seseorang tidak mempunyai ilmu sharaf , berarti beliau telah kehilangan banyak hal.” Dalam Ujubatut Tafsir , Syaikh Zamakhsyari rah.a. menulis bahwa ada seseorang yang menerjemahkan ayat al Alquran yang berbunyi:
“(Ingatlah) pada suatu hari (yang pada hari itu) kami panggil setiap umat dengan pemimpinya. “(Qs. Al Isra [17]:71)
Karena ketidaktahuannya wacana ilmu sharaf , beliau menerjemahkan ayat itu menyerupai ini:“pada hari saat insan dipanggil dengan ibu-ibu mereka.” Ia menduga bahwa kata ‘imaam’ (pemimpin) yang merupakan bentuk mufrad (tunggal) ialah bentuk jamak dari kata ‘um’ (ibu). Jika beliau memahami ilmu sharaf , tidak mungkin akan mengartikan ‘imaam’ sebagai ibu-ibu.
Imu Isytiqaq (akar kata)
Mengetahui ilmu isytiqaq sangatlah penting. Dengan ilmu ini dapat diketahui asal-usul kata. Ada beberapa kata yang berasal dari dua kata yang berbeda , sehingga berbeda makna. Seperti kata ‘masih’ berasal dari kata ‘masah’ yang artinya menyentuh atau menggerakkan tangan yang lembap ke atas suatu benda , atau juga berasal dari kata ‘masahat’ yang berarti ukuran.
Ilmu Ma’ani
Ilmu ini sangat penting di ketahui , karena dengan ilmu ini susunan kalimat dapat di ketahui dengan melihat maknanya.
Ilmu Bayaan
Yaitu ilmu yang mempelajari makna kata yang zhahir dan yang tersembunyi , juga mempelajari kiasan serta permisalan kata.
Ilmu Badi’
yakni ilmu yang mempelajari keindahan bahasa. Ketiga bidang ilmu di atas juga di sebut sebagai cabang ilmu balaghah yang sangat penting dimiliki oleh para hebat tafsir. Al Alquran ialah mukjizat yang agung , maka dengan ilmu-ilmu di atas , kemukjizatan al Alquran dapat di ketahui.
Ilmu Qira’at
Ilmu ini sangat penting dipelajari , karena perbedaan bacaan dapat mengubah makna ayat. Ilmu ini membantu menentukan makna paling sempurna di antara makna-makna suatu kata.
Ilmu Aqa’id ,
Ilmu yang sangat penting di pelajari ini mempelajari dasar-dasar keimanan , kadangkala ada satu ayat yang arti zhahirnya tidak mungkin diperuntukkan bagi Yang Mahakuasa swt. Untuk memahaminya diharapkan takwil ayat itu , menyerupai ayat:
“Tangan Yang Mahakuasa di atas tangan mereka.” (Qs. Al Faht 48]:10)
Ushu l Fiqih ,
Mempelajari ilmu ushul fiqih sangat penting , karena dengan ilmu ini kita dapat mengambil dalil dan menggali hukum dari suatu ayat.
Ilmu Asbabun-Nuzul ,
Yaitu ilmu untuk mengetahui sebab-sebab turunnya ayat al Quran. Dengan mengetahui sebab-sebab turunnya , maka maksud suatu ayat mudah di pahami. Karena kadangkala maksud suatu ayat itu bergantung pada asbabun nuzul-nya.
Ilmu Nasikh Mansukh
Dengan ilmu ini dapat dipelajari suatu hokum uang sudah di hapus dan hokum yang masih tetap berlaku.
Ilmu Fiqih ,
Ilmu ini sangat penting dipelajari. Dengan menguasai hokum-hukum yang rinci akan mudah mengetahui hukum global.
Ilmu Hadist ,
Ilmu untuk mengetahui hadist-hadist yang menafsirkan ayat-ayat al Quran.
Ilmu Wahbi ,
Ilmu khusus yang di berikan Yang Mahakuasa kepada hamba-nya yang istimewa , sebagaimana sabda Nabi Saw.. , ,
“Barangsiapa mengamalkan apa yang beliau ketahui , maka Yang Mahakuasa akan menawarkan kepadanya ilmu yang tidak beliau ketahui.”
Juga sebagaimana disebutkan dalam riwayat , bahwa Ali r.a. pernah ditanya oleh seseorang , “Apakah rasulullah telah memberimu suatu ilmu atau pesan tersirat khusus yang tidak di berikan kepada orang lain?” Maka beliau menjawab , “Demi Yang Mahakuasa , demi Yang menciptakan Surga dan jiwa. Aku tidak memiliki sesuatu yang khusus kecuali pemahaman al Alquran yang Yang Mahakuasa berikan kepada hamba-Nya.” Ibnu Abi Dunya berkata , “Ilmu al Alquran dan pengetahuan yang didapat darinya menyerupai lautan yang tak bertepi.
Ilmu-ilmu yang telah diterangkan di atas ialah alat bagi para mufassir al Quran. Seseorang yang tidak memiliki ilmu-ilmu tersebut lalu menfsirkan al Alquran , berarti beliau telah menafsirkannya menurut pendapatnya sendiri , yang larangannya telah di sebutkan dalam banyak hadist. Para sobat telah memperoleh ilmu bahasa Arab secara turun temurun , dan ilmu lainnya mereka dapatkan melalui cahaya Nubuwwah.