Nisfu Sya’ban Malam Penuh Dengan Keberkahan

Nisfu Sya’ban Malam Penuh Dengan Keberkahan. Malam nisfu sya’ban yaitu malam yang mulia disisi Yang Mahakuasa SWT serta malam yang penuh dengan keberkahan dari Yang Mahakuasa SWT. Banyak diriwayatkan dari hadits Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan wacana keistimewaan dan kemuliaan malam nisfu sya’ban. 

Al Muhaddits Al Imam As ‐ Sayyid Abdullah bin Muhammad Al ‐ Ghumari (seorang mahir hadits besar di Maghrib) , dia di dalam kitabnya menyebutkan sekitar lebih dari 10 hadits Nabi Muhammad SAW yang meriwayatkan wacana kemuliaan malam nisfu sya’ban secara khusus. Memakmurkan malam nisfu sa’ban yaitu perkara yang tidak dilarang oleh agama , alasannya yaitu malam tersebut yaitu malam yang mulia di sisi Yang Mahakuasa SWT serta penuh dengan keberkahan ‐ Nya. 

Nisfu Sya’ban Malam Penuh Dengan Keberkahan


Dahulu para ulama di Negeri Syam memakmuran malam nisfu sya’ban , baik secara sendiri maupun berkelompok di masjid. Di antara ulama yang berpendapat dan ikut memakmurkan malam nisfu sya’ban di masjid yaitu seorang ulama besar di Negeri Syam , yaitu Khalid ibnu Ma’dan , Lukman bin Amir , serta ulama ‐ ulama besar lainnya. Diriwayatkan bahwa mereka pada malam nisfu sya’ban memakai pakaian terbagus , wewangian terharum , dan mereka memakmurkan malam nisfu sya'ban di masjid dengan beribadah semalam suntuk kepada Yang Mahakuasa SWT.

Al Imam Ishak Ibnu Rohaweih (seorang mahir hadits besar dan guru dari Al Imam Al Bukhari) menyatakan bahwa memakmurkan malam nisfu sya’ban di masjid dengan beribadah kepada Yang Mahakuasa SWT yaitu bukanlah perkara yang bid’ah. Pernyataan Al Imam Ishak ibnu Rohaweih tersebut diriwayatkan oleh Harb Al Karmani dalam Al Masail. Beberapa ulama lain juga berpendapat bahwa memakmurkan malam nisfu sya’ban dengan beribadah yaitu bukan perkara yang dilarang oleh agama , namun mereka berpendapat bahwa memakmurkannya di rumah (bukan secara berkelompok di masjid) yaitu lebih baik. Di antara mereka yaitu Al Imam Al Auza’i (salah seorang pemimpin ulama di Negeri Syam).

Diriwayatkan oleh Al Imam Al Baihaki dalam As Sunan Al Kubro bahwa Al Imam Asy Syafi’i Radhiallahu 'anhu telah berkata , “ Telah hingga kepada kami bahwa do’a dikabulkan oleh Yang Mahakuasa SWT pada 5 malam , yaitu malam jumat , malam Idul Fitri , malam Idul Adha , malam pertama bulan rajab , dan malam nisfu sya’ban .” Sebagaimana diriwayatkan oleh Amiril.

Diantara hadits yang shahih ialah yang diriwayatkan oleh Al Imam At Tabrani , sebagaimana telah diriwayatkan dan dishahihkan oleh Al Imam Ibnu Hibban dari Muadz bin Jabbal Radhiallahu'anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
“Allah SWT menunjukkan perhatian ‐ Nya kepada seluruh makhluk ‐ Nya pada malam nisfu sya’ban. Dan Yang Mahakuasa SWT mengampuni seluruh makhluk ‐ Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang saling berdengki satu sama lain.”
Diantara hadits kemuliaan malam nisfu sya'ban yaitu yang diriwayatkan oleh Al Bazar dan Imam Baihaki dari Sayyidina Abu Bakar As Shiddiq bahwa Rasulullah SAW bersabda , yang artinya :
”Allah SWT turun ke langit dunia ini dengan menurunkan rahmat ‐ Nya pada malam nisfu sya’ban , sehingga Yang Mahakuasa SWT mengampuni segala sesuatu kecuali orang yang musyrik dan orang yang di dalam hatinya terdapat kedengkian.”
Perkumpulan pada malam nisfu sya’ban yang sebagaimana diadakan oleh kau muslimin di aneka macam penjuru yaitu perkumpulan dzikir kepada Yang Mahakuasa SWT , pembacaan kitab suci Al Qur’an baik surat Yaasiin atau surat lainnya , berdo’a dan berharap kepada Yang Mahakuasa SWT. Apa hukum perkara ‐ perkara tersebut? Perkumpulan dzikir kepada Yang Mahakuasa SWT yaitu perkara yang sangat dianjurkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW , dan banyak hadits yang diriwayatkan wacana perkumpulan dzikir kepada Yang Mahakuasa SWT. Pembacaan Al Qur’an dan bermunajat kepada Yang Mahakuasa SWT baik secara sendiri maupun bersama ‐ sama merupakan hal yang sangat dianjurkan di dalam agama serta merupakan anutan Nabi Muhammad SAW. Perkara ‐ perkara tersebut tidak pernah dilarang , bahkan sangat dianjurkan sebagai bentuk dan bukti penghambaan sejati kepada Yang Mahakuasa SWT. 

Sumber
www.alhabibahmadnoveljindan.org