Itban bin Malik Sang Imam Masjid

Itban bin Malik RA yakni salah seorang sobat Ahlul Badar , dan ia ditugaskan Nabi SAW untuk menjadi imam dalam shalat jamaah di masjid kaumnya , Bani Salim. Untuk hingga ke masjid/mushalla kaumnya itu , Itban harus melaluisuatu lembah. Jika turun hujan , ia mengalami kesulitan untuk melewati lembah tersebut , tetapi tetap saja ia melakukannya untuk hingga ke masjid dan melaksanakan peran yang diberikan Rasulullah SAW kepadanya.

Ketika usianya makin renta dan penglihatannya mulai berkurang , ia benar-benar merasa kesulitan untuk mendatangi masjid Bani Salim , terutama jikalau sedang hujan , alasannya yakni biasanya terjadi banjir atau banyaknya genangan air pada lembah yang harus dilaluinya. Karena itu ia bermaksud meminta keringanan kepada Nabi SAW atas peran yang ia berikan kepadanya. Apalagi di masjid Bani Salim tersebut telah ada beberapa orang lainnya yang mampu menggantikan tugasnya mengimami shalat jamaah.

Itban bin Malik datang ke Madinah untuk menemui Rasulullah SAW , dan memberikan maksudnya tersebut. Rasulullah SAW memahami kesulitan Itban dan memenuhi permintaannya. Kemudian Itban berkata lagi , "Wahai Rasulullah , saya mohon tuan datang ke rumah saya , saya ingin menimbulkan sebagian rumah saya untuk mushalla…"

Sekali lagi Nabi SAW memenuhi ajakan Itban , dan berjanji untuk mendatangi rumahnya esok harinya. Keesokan harinya , dikala hari tidak begitu panas lagi , Nabi SAW bersama Abu Bakar datang ke rumah Itban. Setelah dipersilahkan masuk , ia tidak pribadi duduk tetapi justru bersabda , "Dimana kawasan yang engkau harapkan saya akan shalat?"

Itban mengantar Nabi SAW pada kawasan disiapkan untuk mushalla , ia bangkit dan bertakbir , ia dan Abu Bakar bangkit di belakang ia ikut shalat juga. Beliau shalat sunnah dua rakaat , usai shalat , Itban mempersilahkan dua tamunya yang mulia ini makan bubur gandum yang telah disiapkannya.

Penduduk kampung Itban yang mendengar kabar kehadiran Nabi SAW dan Abu Bakar , berbondong-bondong datang ke rumah Itban menemui beliau. Tetapi ada salah seorang warga yang berkata , "Apa gerangan yang sedang dilakukan Ibnu Malik..??"

Seorang warga lainnya menyahuti , "Dia sih orang munafik , yang tidak cinta kepada Yang Mahakuasa dan RasulNya…!!"

Rasulullah SAW yang mendengar pembicaraan tersebut bersabda , "Janganlah kalian berkata ibarat itu , apakah kalian tahu , dia (Itban) mengucapkan Laa ilaaha illallaah itu dengan tujuan mengharapkan keridhaan Allah?"

"Allah dan RasulNya lebih mengetahui…" Kata salah seorang dari mereka , tetapi kemudian ia berkata lagi , "Adapun kami , demi Yang Mahakuasa , tidaklah kami mengetahui pembicaraan dan kecintaannya melainkan condong kepada orang-orang munafik..!!"

Melihat prasangka-prasangka yang berkembang ibarat itu , ia bersabda menegaskan , "Sesungguhnya Yang Mahakuasa mengharamkan api neraka kepada orang-orang yang mengatakan : Laa ilaaha illallaah Muhammadur rasulullah , dengan tujuan untuk memperoleh keridhaan Allah…!!"