Saat itulah pertama kali gua tahu , ada agama yang demikian. Karena rasa penasaran yang ada pada diriku , dan juga dikarenakan gua mulai mempertanyakan kebenaran agamaku , Kristen , gua mulai mempelajari Islam.
Aku mengajukan beberapa pertanyaan kepada temanku itu. Setiap pertanyaanku selalu berhasil mereka jawab. Semakin banyak yang kupelajari dan kuketahui , semakin bertambah pula keyakinanku akan kebenaran agama ini. Keputusan untuk memeluk agama ini pun datang begitu cepat , hanya dalam empat bulan saja. Namun hal itu tidak mudah.
Tentu tidak mudah mengganti identitas diri yang seumur hidup telah kupegang. Bukan alasannya ialah gua tidak mau , tapi alasannya ialah orang-orang telah mengenalku dengan identitas tersebut. Sulit bagiku untuk meyakinkan mereka bahwa cara pandangku , cara interaksiku (antara laki-laki dan perempuan , dll.) , penampilanku , dll. akan berubah secara total.
Aku telah menekuni dunia modeling semenjak masih sangat muda , ketika usiaku 14 tahun. Dan entah bagaimana , gua mencintai dunia tersebut. Aku suka jadi sentra perhatian , menyukai kompetisi , kegelamoran , dan tata rias. Dengan segala pencapaian dan kesuksesanku di bidang itu , entah mengapa gua merasa ada yang salah. Ada sesuatu yang hilang , tapi gua tidak bisa mengetahui dengan sempurna perasaan itu. Aku tidak mengetahui apa yang membuatku merasa hampa. Namun tidak lama kemudian gua sudah mencicipi ketenangan dan kedamaian dengan kondisiku sekarang ini sebagai seorang muslimah.
Memeluk Islam
Aku telah mempertimbangkan beberapa opsi untuk diriku. Aku ingat kala itu gua sedang mengenakan toga wisudaku , lalu gua berkata pada diriku sendiri “Apa yang akan kulakukan setelah ini?”
Lalu di hari berikutnya , gua mengunjungi temanku dan kucurahkan semua kegelisahanku kepadanya. Saat gua hendak pulang , ia menutup nasihatnya dengan mengatakan , “Jangan khawatir Maria , ingatlah apa yang telah engkau lalui dan kemana engkau akan menuju. Tuhan pasti akan membimbingmu dengan cahaya hidayah-Nya”.
Saat ia menyelesaikan kalimatnya , gua membuka pintu meninggalkan rumahnya. Saat kubuka pintu , sinar matahari yang begitu berpengaruh menerangiku. Aku mengartikan hal itu sebagai balasan dari kegelisahanku. Saat itu juga kuputuskan untuk memeluk Islam. Di daerah itu , ketika itu juga.
Reaksi Keluarga dan Teman
Sebagaimana prediksiku , kedua orang tuaku terkejut dengan apa yang telah terjadi padaku. Mereka tidak bisa memahami mengapa gua mengambil keputusan demikian. Namun mereka berusaha menenangkan diri untuk tidak berlebihan menyikapi hal itu.
Setelah beberapa tahun , jadinya orang tuaku mulai memahami dan mendapatkan kenyataan wacana diriku. Ketika mereka memasak daging babi , maka ibuku menyebarkan menu khusus untukku. Ia juga selalu memberitahuku untuk mengenakan hijab di rumah , apabila ada tamu yang berkunjung.
Selain itu , anutan Islam juga membuatku semakin patuh kepada kedua orang tuaku. Aku mulai mengerti dan menghargai kerja keras mereka sebagai generasi pertama orang Puerto Rico yang hijrah ke Amerika.
Teman-temanku banyak yang membujukku untuk berubah pendirian dari Islam. Namun gua selalu memohon istiqomah kepada Allah. Dan Tuhan pun menolongku. Aku tidak menyesal dan –insya Allah- tidak pernah merasa menyesal dengan pilihanku ini.
Aku merasa muak dengan kehidupanku sebelumnya. Dan ketika ini , gua benar-benar telah menemukan kedamaian. Alhamdulillah , gua memiliki kesempatan dan gua telah memilih dan memanfaatkan kesempatan tersebut.
Islam membuatku menjadi langsung yang rendah hati. Aku merasa lebih sederhan dan kesucianku lebih terjaga.
(fath/kisahmuslim.com/arrahmah.com/1001-Kisah Islami.com)