Bahaya Resiko Tinggi Pada Kehamilan

Tanda ancaman pada ibu hamil perlu untuk diketahui juga oleh para ibu-ibu yang sedang dalam proses mengandung selama 9 bulan. Karena jika hal ini termasuk resiko tinggi kehamilan persalinan dan masa nifas jika tidak ditangani dan dilakukan perawatan yang benar akan mampu berdampak kurang baik. Dampak buruk dan akhir mampu terjadi pada ibu hamil maupun pada sang calon janin jika masih dalam kandungan.

Mengenali deteksi dini penyulit kehamilan termasuk juga dalam episode yang penting terkait dengan hal tersebut diatas. Dan hal ini mampu dilakukan dengan cara melaksanakan pelayanan antenatal (antenatal care). Karena hal ini merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.

Ibu hamil di dalam dunia kesehatan dan medis memang sebaiknya dianjurkan untuk mengunjungi tenaga kesehatan yang berkompeten dalam kesehatan kehamilan. Bisa dengan melaukan pemeriksaan pada bidan atau dokter sedini mungkin semenjak mengetahui dirinya hamil untuk menerima asuhan antenatal. Salah satu tujuan dari asuhan antenatal yaitu untuk mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil.

Tanda Ciri Bahaya Resiko Tinggi Pada Kehamilan

Hamil Resiko Tinggi

Yang dimaksud dengan definisi pengertian kehamilan resiko tinggi merupakan suatu keadaan dimana kondisi ibu hamil yang mampu menyebabkan janin yang dikandungnya tidak dapat tumbuh dengan sehat, bahkan dapat menimbulkan maut pada ibu dan janin.

Ada juga yang mengartikan bahwasannya kehamilan resiko tinggi yaitu suatu proses kehamilan yang kehamilannya mempunyai resiko lebih tinggi dan lebih besar dari normal umumnya kehamilan (baik itu bagi sang ibu maupun sang bayinya) dengan adanya resiko terjadinya penyakit atau maut sebelum atau pun sesudah proses persalinannya kelak setelah berumur 9 bulan.

Berikut ini ada beberapa faktor resiko hamil yang mempunyai resiko tinggi selama masa kehamilan 9 bulan yaitu diantaranya yaitu :

Preeklamsia / Eklamsia.
Preeklamsia atau keracunan kehamilan akan ditandai dan mampu dikenali terjadi pada seorang ibu hamil jika terdapat tanda gejala preeklamsia sebagai berikut : naiknya tekanan darah ibu hamil, terdapatnya protein dalam urin, serta timbulnya pembengkakan pada tubuh (oedema).

Ciri tanda eklamsia yang terjadi pada ibu yang sedang hamil yaitu tiga tanda diatas ditambah dengan timbulnya kejang pada ibu hamil. Bila sang ibu hamil mengalami hal-hal tersebut diatas maka segeralah untuk periksa kepada tenaga kesehatan yang terdekat dan lakukan tindakan pengobatan serta juga pencegahan prekelmsia dan eklamsia tersebut sesuai saran dokter.

Umur Ibu Hamil
Faktor usia pada ibu hamil juga mampu mensugesti dan membuat seseorang mengalami resiko tinggi dalam kehamilan. Dalam dunia kesehatan penggolongan faktor usia ini terbagi menjadi dua yaitu jika seorang wanita yang telah hamil di dalam usia kurang dari 20 tahun atau gres hamil pada usia lebih dari 35 tahun saat hamil anak pertama akan mempunyai resiko kehamilan yang cukup tinggi dibandingkan dengan sebaliknya.

Anemia Ibu Hamil
Sebanyak 70% wanita pernah mengalami anemia. Ketika hamil tubuh wanita akan lebih mudah lagi mengalami anemia. Kondisi ini disebabkan karena tubuh ibu hamil memerlukan darah merah lebih banyak saat persalinan.

Anemia yang terjadi pada kehamilan akan dapat menyebabkan maut bagi ibu dan janin, atau janin lahir dengan berat tubuh rendah. Karena itu kekurangan darah merah semacam ini harus diatasi salah satu caranya dengan mengkonsumsi makanan bergizi, baik untuk kesehatan dirinya maupun janinnya.

Riwayat Kehamilan Sebelumnya
Maksudnya yaitu jika seseorang ibu hamil mempunyai riwayat kehamilan sebelumnya yang kurang baik atau pun kurang sehat maka hal ini akan mempunyai resiko lebih tinggi pada kehamilan selanjutnya. Walaupun hal ini tidak selalu terjadi pada tiap kehamilan atau pun persalinan. Contohnya yaitu kehamilan yang lalu mempunyai riwayat menyerupai keguguran, perdarahan pasca kelahiran, lahir mati.

Manfaat Pemeriksaan Kehamilan Pada Resiko Tinggi Ibu Hamil

Tanda Bahaya Kehamilan Persalinan

Selain hal yang telah disebutkan diatas, para ibu hamil juga perlu waspada akan ciri adanya ancaman kehamilan yang mungkin dialami sebagian orang yang sedang mengandung. Bahaya-bahaya yang perlu diwaspadai antara lain yaitu sebagai berikut :

Perdarahan Jalan Lahir
Perdarahan yang berasal dari jalan lahir mampu menyebabkan keguguran atau abortus. Untuk itu para ibu hamil juga perlu untuk segera mengatasi stres depresi ibu hamil jika mengalaminya.

Pada masa hamil muda, keadaan ini dapat menimbulkan ancaman keguguran pada janin dalam kandungan. Pada usia kehamilan yang lanjut mendekati cukup bulan, jika tiba tiba mengalami keluar darah merah segar maupun gumpal kehitaman dari jalan lahir kemungkinan besar berasal dari ari-ari atau plasenta yang terlepas sebagian sebelum bayi lahir. Pada kondisi ini sebaiknya ibu hamil segera di bawa ke kawasan pelayanan kesehatan.

Keluar Pecah Air Ketuban
Bagi ibu hamil dalam usia kehamilan berapapun baik itu ibu hamil trmester pertama, trimester kedua maupun trimester ketiga jika mengalami ada cairan keluar dari jalan lahir, baik itu merembes maupun mengalir, segera menuju ke kawasan pelayanan kesehatan untuk memastikan apakah ibu mengalami pecah ketuban.

Hal yang perlu untuk diperhatikan pula jika terjadi semacam ini perhatikan warna air ketuban atau peresapan air ketuban, beritahukan pada tenaga kesehatan baik itu bidan atau pun dokter saat memeriksa misalnya banyaknya air ketuban sampai membasahi sprei atau berapa kali ganti pembalut, warna dan baunya.

Hiperemesis Gravidarum Atau Juga Muntah Terus Menerus Tidak Mau Makan
Perubahan ibu hamil mampu berupa perubahan fisik maupun psikologis yang disebabkan utamanya yaitu oleh karena perubahan hormonal. Pada kehamilan, ada perubahan hormon tubuh yang memiliki kegunaan untuk mempertahankan pertumbuhan dan menjaga kehamilan.

Namun pada beberapa ibu hamil hal ini dapat menyebabkan muntah berlebihan bahkan sampai kesadaaran menurun akhir kekurangan cairan dan zat makanan. Tentunya keadaan yang semacam ini akan membahayakan kondisi ibu dan janin dalam kandungan jika tidak segera ditangani dengan baik pula.