Kanker kelenjar getah bening stadium 4 dan penyakit meningitis yaitu merupakan penyebab meninggalnya Olga Syahputra di Rumah Sakit Mount Elisabeth Singapura pada hari Jumat sore tanggal 28 Maret 2015.
Penyebab kronologi meninggalnya olga syahputra diduga disebabkan oleh karena penyakit kanker kelenjar getah bening. Perjalanan penyakit meningitis Olga ini diketahui mulai sakit sekitar bulan Mei 2014 lalu, dan divonis menderita meningitis oleh dokter di RS Pondok Indah Jakarta.
Olga pun lantas segera diterbangkan ke Singapura sekitar bulan April 2014, hingga informasi pemberitaan kabar sedih meninggalnya olga di tanah air terdengar sore tadi.
Berikut kronologi meninggalnya olga oleh karena penyakit kanker kelenjar getah bening menyerupai yang dilansir dari liputan6.com.
29 April 2014
Dokter hebat saraf ketika ditemui di auditorium Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), dr. Rubiana dalam konferensi pers menyatakan bahwa Olga menderita Meningitis. Ia pun dipindahkan dari RS Pondok Indah, Jakarta ke RS Mount Elizabeth, Singapura, untuk melaksanakan perawatan intensif.
11 Oktober 2014
Olga sempat dikabarkan meninggal setelah Farhat Abbas menuliskan status di media umum Twitter. Namun pihak keluarga membantah dan mengatakan Olga masih dirawat di Rumah Sakit.
28 Oktober 2014
Kondisi Olga dikabarkan semakin membaik meskipun masih dirawat di Rumah Sakit.
27 Maret 2015
Olga dikabarkan meninggal dunia karena meningitis pukul 16.17 waktu Singapura.
Sebelumnya, Ahli vaksin dari Divisi Alergi Imunologi Klinik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM, Dr.dr. Iris Rengganis, Sp.PD., KAI, FINASIM sempat memberikan bahwa meningitis merupakan penyakit mematikan yang disebabkan oleh mikroorganisme menyerupai bakteri, virus, jamur atau benalu yang menyebar dalam darah ke cairan otak.
"Penyakit ini bisa menyerang seluruh tubuh. Bisa disembuhkan tergantung dengan kecepatan ketika berobat. Sangat dibutuhkan deteksi dini sehingga tertangkap berair lebih awal dan bisa diambil langkah untuk mencegah penyakit berpindah ke stadium lanjut," katanya.
Namun pengobatannya sejauh ini melalui media dari otak hingga kaki, menyerupai kemoterapi. Namun, tiap orang memiliki sistem imun yang berbeda sehingga sangat dibutuhkan perawatan intensif.
Masalahnya, meningitis dapat menyebabkan komplikasi lainnya meliputi kerusakan otak permanen, gagal ginjal, amputasi tangan dan kaki, kehilangan indera pendengaran hingga kematian.
Meningitis
Gejala umum dari meningitis yaitu sakit kepala dan leher kaku disertai oleh demam, kebingungan atau perubahan kesadaran, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya (fotofobia) atau bunyi keras (fonofobia).
Pada orang dewasa, gejala meningitis yang paling sering yaitu sakit kepala hebat, yang terjadi pada hampir 90 persen kasus meningitis bakterial, diikuti oleh kaku kuduk (ketidakmampuan untuk menggerakkan leher ke depan karena terjadi peningkatan tonus otot leher dan kekakuan).
Triad klasik dari tanda-tanda meningitis yaitu kaku kuduk, demam tinggi tiba-tiba, dan perubahan status mental. Namun, ketiga ciri-ciri ini hanya muncul pada 44–46 persen kasus meningitis bakteri.
Jika tidak terdapat satu pun dari ketiga gejala tersebut, dapat dikatakan bukan meningitis. Seperti informasi yang dilansir dari tribunnews.com dengan judul pemberitaan Olga Terserang Penyakit Meningitis dan Kanker Getah Bening.
Kanker Getah Bening
Ketika kelenjar getah bening mengalami kanker, maka yang terjadi yaitu sel limfosit (sejenis sel darah putih) yang sebelumnya normal menjadi abnormal dan ganas. Seperti halnya limfosit normal, limfosit ganas dapat tumbuh pada aneka macam organ dalam badan termasuk kelenjar getah bening, limpa, sum-sum tulang, darah maupun organ lainnya.
Pada beberapa kondisi, karena pertumbuhan sel yang abnormal yang ada tersebut menimbulkan muncul benjolan di beberapa titik badan yang terdapat posisi kelenjar getah bening. Akibatnya, mekanisme daya tahan badan menjadi terganggu.
Kondisi yang muncul jawaban gangguan kelenjar getah bening yaitu lemas dan lemah tubuh, diikuti munculnya benjolan di kawasan tertentu yang terdapat kelenjar getah bening tersebut. Pada beberapa kondisi diikuti juga demam.
Olga akan dimakamkam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa, Jakarta Timur pada hari Sabtu 28 Maret 2015. Jenazah artis tugas sekaligus pembawa program Olga Syahputra (32) direncanakan tiba di Jakarta dari Singapura pada Sabtu (28/3/2015) pagi.
"Besok dzuhur di Pondok Kelapa," kata Ketua RT 11, RW 06, Perumahan Kavling DKI, Jakarta Timur, Taufik Hidayat, Jumat malam, ketika ditanya rencana pemakaman Olga.
Taufik mengatakan, ia mendapat amanat dari adik ipar Olga untuk mengurus segala keperluan jenazah.
"Adik iparnya Olga minta tolong. Dia hubungi saya. Katanya, mulai dari mandiin, kafanin, hingga dengan pemakaman diurusin," ujar Taufik.
Ia akan menyambut kedatangan mayit Olga di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu pagi. Jenazah kemudian dibawa ke rumah sedih sebelum dimakamkan di TPU Pondok Kelapa.
Olga meninggal dunia di Singapura pada Jumat (27/3/2015) sekitar pukul 17.00 waktu setempat atau 16.00 WIB setelah mendapat perawatan beberapa bulan di sebuah rumah sakit di Singapura.
Olga tidak mengungkap sakit yang dialaminya, tetapi sejumlah sumber gosip mengabarkan Olga mengidap penyakit meningitis atau kanker getah bening.
Penyebab kronologi meninggalnya olga syahputra diduga disebabkan oleh karena penyakit kanker kelenjar getah bening. Perjalanan penyakit meningitis Olga ini diketahui mulai sakit sekitar bulan Mei 2014 lalu, dan divonis menderita meningitis oleh dokter di RS Pondok Indah Jakarta.
Olga pun lantas segera diterbangkan ke Singapura sekitar bulan April 2014, hingga informasi pemberitaan kabar sedih meninggalnya olga di tanah air terdengar sore tadi.
Perjalanan Penyakit Olga Syahputra Sampai Meninggal Dunia
Berikut kronologi meninggalnya olga oleh karena penyakit kanker kelenjar getah bening menyerupai yang dilansir dari liputan6.com.
29 April 2014
Dokter hebat saraf ketika ditemui di auditorium Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), dr. Rubiana dalam konferensi pers menyatakan bahwa Olga menderita Meningitis. Ia pun dipindahkan dari RS Pondok Indah, Jakarta ke RS Mount Elizabeth, Singapura, untuk melaksanakan perawatan intensif.
11 Oktober 2014
Olga sempat dikabarkan meninggal setelah Farhat Abbas menuliskan status di media umum Twitter. Namun pihak keluarga membantah dan mengatakan Olga masih dirawat di Rumah Sakit.
28 Oktober 2014
Kondisi Olga dikabarkan semakin membaik meskipun masih dirawat di Rumah Sakit.
27 Maret 2015
Olga dikabarkan meninggal dunia karena meningitis pukul 16.17 waktu Singapura.
Sebelumnya, Ahli vaksin dari Divisi Alergi Imunologi Klinik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM, Dr.dr. Iris Rengganis, Sp.PD., KAI, FINASIM sempat memberikan bahwa meningitis merupakan penyakit mematikan yang disebabkan oleh mikroorganisme menyerupai bakteri, virus, jamur atau benalu yang menyebar dalam darah ke cairan otak.
"Penyakit ini bisa menyerang seluruh tubuh. Bisa disembuhkan tergantung dengan kecepatan ketika berobat. Sangat dibutuhkan deteksi dini sehingga tertangkap berair lebih awal dan bisa diambil langkah untuk mencegah penyakit berpindah ke stadium lanjut," katanya.
Namun pengobatannya sejauh ini melalui media dari otak hingga kaki, menyerupai kemoterapi. Namun, tiap orang memiliki sistem imun yang berbeda sehingga sangat dibutuhkan perawatan intensif.
Masalahnya, meningitis dapat menyebabkan komplikasi lainnya meliputi kerusakan otak permanen, gagal ginjal, amputasi tangan dan kaki, kehilangan indera pendengaran hingga kematian.
Meningitis
Gejala umum dari meningitis yaitu sakit kepala dan leher kaku disertai oleh demam, kebingungan atau perubahan kesadaran, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya (fotofobia) atau bunyi keras (fonofobia).
Pada orang dewasa, gejala meningitis yang paling sering yaitu sakit kepala hebat, yang terjadi pada hampir 90 persen kasus meningitis bakterial, diikuti oleh kaku kuduk (ketidakmampuan untuk menggerakkan leher ke depan karena terjadi peningkatan tonus otot leher dan kekakuan).
Triad klasik dari tanda-tanda meningitis yaitu kaku kuduk, demam tinggi tiba-tiba, dan perubahan status mental. Namun, ketiga ciri-ciri ini hanya muncul pada 44–46 persen kasus meningitis bakteri.
Jika tidak terdapat satu pun dari ketiga gejala tersebut, dapat dikatakan bukan meningitis. Seperti informasi yang dilansir dari tribunnews.com dengan judul pemberitaan Olga Terserang Penyakit Meningitis dan Kanker Getah Bening.
Kanker Getah Bening
Ketika kelenjar getah bening mengalami kanker, maka yang terjadi yaitu sel limfosit (sejenis sel darah putih) yang sebelumnya normal menjadi abnormal dan ganas. Seperti halnya limfosit normal, limfosit ganas dapat tumbuh pada aneka macam organ dalam badan termasuk kelenjar getah bening, limpa, sum-sum tulang, darah maupun organ lainnya.
Pada beberapa kondisi, karena pertumbuhan sel yang abnormal yang ada tersebut menimbulkan muncul benjolan di beberapa titik badan yang terdapat posisi kelenjar getah bening. Akibatnya, mekanisme daya tahan badan menjadi terganggu.
Kondisi yang muncul jawaban gangguan kelenjar getah bening yaitu lemas dan lemah tubuh, diikuti munculnya benjolan di kawasan tertentu yang terdapat kelenjar getah bening tersebut. Pada beberapa kondisi diikuti juga demam.
Pemakamam Olga Syahputra
Olga akan dimakamkam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa, Jakarta Timur pada hari Sabtu 28 Maret 2015. Jenazah artis tugas sekaligus pembawa program Olga Syahputra (32) direncanakan tiba di Jakarta dari Singapura pada Sabtu (28/3/2015) pagi.
"Besok dzuhur di Pondok Kelapa," kata Ketua RT 11, RW 06, Perumahan Kavling DKI, Jakarta Timur, Taufik Hidayat, Jumat malam, ketika ditanya rencana pemakaman Olga.
Taufik mengatakan, ia mendapat amanat dari adik ipar Olga untuk mengurus segala keperluan jenazah.
"Adik iparnya Olga minta tolong. Dia hubungi saya. Katanya, mulai dari mandiin, kafanin, hingga dengan pemakaman diurusin," ujar Taufik.
Ia akan menyambut kedatangan mayit Olga di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu pagi. Jenazah kemudian dibawa ke rumah sedih sebelum dimakamkan di TPU Pondok Kelapa.
Olga meninggal dunia di Singapura pada Jumat (27/3/2015) sekitar pukul 17.00 waktu setempat atau 16.00 WIB setelah mendapat perawatan beberapa bulan di sebuah rumah sakit di Singapura.
Olga tidak mengungkap sakit yang dialaminya, tetapi sejumlah sumber gosip mengabarkan Olga mengidap penyakit meningitis atau kanker getah bening.