Rencana Badan Narkotika Nasional BNN untuk membangun penjara khusus terpidana narkoba di pulau yang dijaga buaya membuat heboh dan geger.
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) telah mengajukan pengusulan untuk membuat penjara khusus yang dikelilingi buaya ke Menkumham. Nantinya, mafia narkoba akan berada di tengah dan buaya-buaya di sekelilingnya.
Rencana ini dikatakan masih dalam tahap awal dan tampaknya seruan Budi Waseso itu tidak main-main. Ia mengatakan telah mengunjungi banyak sekali kawasan di Nusantara untuk mencari dan mengumpulkan reptil ganas tersebut. Nantinya buaya-buaya itu akan menjadi "penjaga" penjara untuk mencegah para narapidana kabur.
"Kami akan menempatkan buaya sebanyak yang kami bisa. Saya akan mencari buaya dari jenis yang paling ganas," katanya.
Menurut Budi Waseso, buaya ganas itu mampu menjadi penjaga penjara yang baik untuk mencegah pengedar narkoba melarikan diri karena mereka tidak mampu disuap. "Anda tidak mampu menyuap buaya. Anda tidak mampu meyakinkan mereka untuk membiarkan tahanan melarikan diri," ujarnya. Seperti dikutip dari Tempo.
Saat ini Indonesia memang sedang berusaha keras melawan peredaran narkoba. Indonesia telah mengeksekusi mati sejumlah terpidana narkotik. Karena peredaran narkoba di Indonesia masih tinggi.
Isu buaya dan penjara bandar narkoba sedang hangat jadi perbincangan sejagad raya. Bukan hanya di dalam negeri, rupanya media-media aneh pun sempat tercengang dengan wacana penempatan buaya sebagai penjaga para durjana narkoba.
Meski mendapat pro kontra Kepala BNN, Budi Waseso dengan tegas mengatakan, bahwa untuk menanggulangi kejahatan narkoba harus dengan cara luar biasa. Penempatan buaya dinilai mampu membuat efek jera, dan membuat para durjana lemas dan tak kuasa berbuat ulah macam-macam.
Ide tersebut juga menjadi bukti kegeraman seorang Kepala BNN terhadap durjana narkotika yang berusaha melaksanakan pembunuhan massal dengan cara meracuni bawah umur bangsa. Ini yakni bab tujuan alasan penjara narkoba dijaga buaya.
Baca juga : Bahaya Narkoba Narkotika Bagi Generasi Muda Dan Kesehatan.
Buwas juga mengatakan wacana pembangunan rutan bandar narkoba masih bergulir di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan belum mendapat persetujuan. "Tapi kita lihat nantilah," ujar dia.
Ketika disinggung wacana bahaya sindikat yang makin mengusik negeri ini, sang mantan Kabareskrim ini mengakui Indonesia menjadi destinasi sindikat narkoba internasional ibarat sindikat Nigeria dan Iran serta Tiongkok.
Rencana ini sepertinya bakal direalisasi segera, alasannya ia akan memberdayakan pulau terpencil yang bakal ia berdiri fasilitas penjara plus bakal diisi buaya-buaya ganas. Budi pun sekarang juga sedang survei buaya-buaya terganas di seluruh dunia.
Menurutnya wangsit ini cukup baik dilakukan, alasannya ketika terpidana narkoba dihukum mati pasti mengakibatkan pro dan kontra.
Uniknya, rencana ini pun didukung oleh khalayak umum terutama netizen. Malahan, netizen pun menyarankan supaya para koruptor pun dibuatkan penjara khusus dijaga buaya semacam itu juga.
Bahkan peredaran narkoba marak di dalam penjara karena sistem dan pejabat penjara yang korup. Narapidana dan petugas penjara banyak yang telah tertangkap karena kasus narkoba dalam penjara.
Sebagian operasi peredaran narkoba juga dikendalikan para terpidana narkotik dari dalam penjara. Tampaknya hal itulah yang menjadi salah satu alasan BNN mengusulkan adanya penjara khusus dengan penjagaan ekstraketat bagi terpidana narkotik.
Juru bicara BNN, Slamet Pribadi, mengatakan pihak berwenang telah mempertimbangkan rencana pembangunan penjara khusus narapidana hukuman mati terkait dengan kasus Narkoba. BNN ketika ini sedang dalam diskusi dengan Kementerian Kehakiman wacana rencana tersebut.
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) telah mengajukan pengusulan untuk membuat penjara khusus yang dikelilingi buaya ke Menkumham. Nantinya, mafia narkoba akan berada di tengah dan buaya-buaya di sekelilingnya.
Rencana ini dikatakan masih dalam tahap awal dan tampaknya seruan Budi Waseso itu tidak main-main. Ia mengatakan telah mengunjungi banyak sekali kawasan di Nusantara untuk mencari dan mengumpulkan reptil ganas tersebut. Nantinya buaya-buaya itu akan menjadi "penjaga" penjara untuk mencegah para narapidana kabur.
"Kami akan menempatkan buaya sebanyak yang kami bisa. Saya akan mencari buaya dari jenis yang paling ganas," katanya.
Menurut Budi Waseso, buaya ganas itu mampu menjadi penjaga penjara yang baik untuk mencegah pengedar narkoba melarikan diri karena mereka tidak mampu disuap. "Anda tidak mampu menyuap buaya. Anda tidak mampu meyakinkan mereka untuk membiarkan tahanan melarikan diri," ujarnya. Seperti dikutip dari Tempo.
Saat ini Indonesia memang sedang berusaha keras melawan peredaran narkoba. Indonesia telah mengeksekusi mati sejumlah terpidana narkotik. Karena peredaran narkoba di Indonesia masih tinggi.
Penjara Buaya Budi Waseso
Isu buaya dan penjara bandar narkoba sedang hangat jadi perbincangan sejagad raya. Bukan hanya di dalam negeri, rupanya media-media aneh pun sempat tercengang dengan wacana penempatan buaya sebagai penjaga para durjana narkoba.
Meski mendapat pro kontra Kepala BNN, Budi Waseso dengan tegas mengatakan, bahwa untuk menanggulangi kejahatan narkoba harus dengan cara luar biasa. Penempatan buaya dinilai mampu membuat efek jera, dan membuat para durjana lemas dan tak kuasa berbuat ulah macam-macam.
Ide tersebut juga menjadi bukti kegeraman seorang Kepala BNN terhadap durjana narkotika yang berusaha melaksanakan pembunuhan massal dengan cara meracuni bawah umur bangsa. Ini yakni bab tujuan alasan penjara narkoba dijaga buaya.
Baca juga : Bahaya Narkoba Narkotika Bagi Generasi Muda Dan Kesehatan.
Buwas juga mengatakan wacana pembangunan rutan bandar narkoba masih bergulir di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan belum mendapat persetujuan. "Tapi kita lihat nantilah," ujar dia.
Ketika disinggung wacana bahaya sindikat yang makin mengusik negeri ini, sang mantan Kabareskrim ini mengakui Indonesia menjadi destinasi sindikat narkoba internasional ibarat sindikat Nigeria dan Iran serta Tiongkok.
Rencana ini sepertinya bakal direalisasi segera, alasannya ia akan memberdayakan pulau terpencil yang bakal ia berdiri fasilitas penjara plus bakal diisi buaya-buaya ganas. Budi pun sekarang juga sedang survei buaya-buaya terganas di seluruh dunia.
Menurutnya wangsit ini cukup baik dilakukan, alasannya ketika terpidana narkoba dihukum mati pasti mengakibatkan pro dan kontra.
Uniknya, rencana ini pun didukung oleh khalayak umum terutama netizen. Malahan, netizen pun menyarankan supaya para koruptor pun dibuatkan penjara khusus dijaga buaya semacam itu juga.
Bahkan peredaran narkoba marak di dalam penjara karena sistem dan pejabat penjara yang korup. Narapidana dan petugas penjara banyak yang telah tertangkap karena kasus narkoba dalam penjara.
Sebagian operasi peredaran narkoba juga dikendalikan para terpidana narkotik dari dalam penjara. Tampaknya hal itulah yang menjadi salah satu alasan BNN mengusulkan adanya penjara khusus dengan penjagaan ekstraketat bagi terpidana narkotik.
Juru bicara BNN, Slamet Pribadi, mengatakan pihak berwenang telah mempertimbangkan rencana pembangunan penjara khusus narapidana hukuman mati terkait dengan kasus Narkoba. BNN ketika ini sedang dalam diskusi dengan Kementerian Kehakiman wacana rencana tersebut.