Sayyidina Ali Dan Kakek Tua Nashrani.


Kisah ini menggambarkan betapa Islam sangat mengajarkan "menghormati dan memuliakan seorang yang telah sepuh" sekalipun ia berbeda agama


الحديث الثالث : عن انس بن مالك رضي الله عنه قال، قال رسول الله صعلم : ان الله ينظر الي وجه الشيخ صباحا ومساء فيقول كبر سنك ودق عظمك ورق جلدك وقرب اجلك وحان قدومك الي فاستح مني فاني استحيي من شيبتك ان اعذبك في النار ... الحديث الي اخره
وحكي ان عليا كرم الله وجهه كان يذهب الي الجماعة لصلاة الفجر مسرعا فلقي شيخا يمشي قدامه علي السكينة والوقارة ،وما مر علي كرم الله وجهه تكريما له وتعظيما لشيبته حتي حاك وقت طلوع الشمس فلما دني باب المسجد ولم يدخل المسجد علم علي انه كان ممن النصاري فدخل علي المسجد فوجد رسول الله صر.م في الركوع وطول الركوع مقدار ركعة حتي ادركه علي، فلما فرغ من صلاته فقالوا يا رسول الله لما طولت الركوع في هذه الصلاة ؟ ما كنت تفعل مثل هذا . فقال رسول الله صلي الله عليه وسلم : لما ركعت وقلت سبحان ربي العظيم كما كان وردي، واردت ان ارفع راسي جاء جبريل عليه السلام ووضع جناحه علي ظهري واخذني طويلا فلما رفع جناحه عن ظهري رفعت راسي. فقالوا لما فعل هكذا ؟ فقال ما سألته عن ذلك . فحضر جبريل ء.م سال النبي فقال يا محمد...ان عليا كان يعچل الي الجماعة فلقي شيخا نصرانيا في الطريق ولم يعلم انه نصراني واكرمه لاجل شيبته وما تقدم منه وحفظ حقه فامرني الله ان اخذك في الركوع حتي يدرك علي كرم الله وجهه صلاة الفجر .
هذا ليس بعجيب، واعجب العجب ما روي ان الله تعالي امر ميكائيل ان ياخذ الشمس بجناحه حتي لا يطلع الشمس بحرمة علي وهو اكرم الشيب ،فاكرم الله تعالي باخذ الرسول في الركوع طويلا ،وعلي نال هذه الدرجة بحرمة الشيخ الفاني مع انه كان نصرنيا.

ا.ه المواعظ العصفورية

Hadits Ketiga
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra bahwa Rosululloh SAW bersabda:
Sesungghunya Alloh SWT melihat wajah kakek-kakek (orang yang sudah lanjut usia) pagi dan sore hari. Alloh berfirman "wahai hamba-Ku, usiamu telah tua, kulitmu telah keriput, tulangmu telah keropos, ajalmu telah mendekat, dan waktu kedatanganmu menghadap-Ku (mati) telah dekat. Engkau harus aib kepada-Ku, alasannya yaitu Aku merasa aib pada ubanmu jikalau harus menyiksamu di neraka".

Hikayat
Diriwayatkan bahwa suatu hari Sayyidina ‘Ali karromalloh wajhah bergegas menuju masjid untuk melaksanakan sholat shubuh berjama’ah. Dalam perjalanan ia mendapat seorang kakek yang berjalan perlahan-lahan di depannya. ‘Ali tidak berani mendahului kakek tersebut alasannya yaitu penghormatan dan penghargaannya kepada orang yang lebih tua. Setelah bersahabat dengan masjid, ternyata kakek tersebut tidak masuk ke masjid, ‘Ali pun sadar bahwa kakek tersebut ternyata seorang nasrani. Saat memasuki masjid ‘Ali mendapat Baginda Nabi SAW sedang ruku’, Nabi memanjangkan ruku’nya kira-kira waktu satu roka'at sehingga ‘Ali sanggup mengikuti sholat berjama’ah bersama Nabi.

Selesai sholat,sahabat bertanya kepada Baginda Rosul “wahai Rosululloh, kenapa engkau memanjangkan ruku’ dalam sholat ini, hal yang tidak pernah Engkau lakukan sebelumnya?” Rosululloh SAW menjawab “ketika saya ruku’ dan membaca ‘subhana robbiyal azhim’ lalu saya hendak mengangkat kepalaku (i’tidal), tiba-tiba malaikat Jibri as tiba dan meletakkan sayapnya di atas punggungku, beliau menahanku dalam keadaan ruku’. Seteah Jibril melepaskan sayapnya dari punggungku, gres saya sanggup mengangkat kepalaku (dari ruku’, yaitu I’tidal)”.

Kemudian para sahabat bertanya “mengapa engkau melaksanakan itu, wahai Rosululloh?” Nabi menjawab “aku tidak sempat menanyakan hal itu pada Jibril”. Kemudian Jibril tiba dan berkata “wahai Muhammad, bergotong-royong ‘Ali bergegas untuk mengikuti sholat berjama’ah. Di perjalanan ia bertemu dengan seorang kakek beragama nasrani dan ‘Ali tidak mengetahui bahwa kakek itu beragama nasrani. ‘Ali pun tidak berani mendahului kakek tersebut alasannya yaitu memuliakan umur si kakek dan menjaga hak orang yang lebih tua. Kemudian Alloh memerintahkan kepadaku untuk menahanmu dalam posisi ruku’ supaya ‘Ali sanggup mengikuti sholat shubuh berjamaah bersamamu”.

Yang lebih mengagumkan lagi, bahwa Alloh SWT memerintahkan malaikat Mika’il untuk menahan matahari supaya tidak segera terbit. Derajat yang agung ini diperoleh Sayyidina ‘Ali alasannya yaitu ia memuliakan seorang kakek padahal kakek tersebut beragama nasrani.

Walloh a’lam bish showaab
Sumber : al-Mawa'izh al-Ushfuriyyah, halaman 3-4.
***************************************************************
Dalam hadits lain Rosululloh SAW bersabda

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُوَقِّرْ كَبِيْرَنَا وَلَمْ يَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَلَمْ يَعْرِفْ لِعَالِمِنَا حَقَّهُ

Bukanlah golongan kami orang muda yang tidak menghormati orang tua, dan orang renta yang tidak mencintai anak muda, dan orang yang tidak mengetahui hak orang alim.

Via : Ust. Ical Rizaldi