Pengaruh Dosa Dan Maksiat

Pengaruh Dosa dan Maksiat
by. debu riyadl

Tuhan Ta;ala mnciptakan Jin dan Manusia tidak lain untuk beribadah kepadaNya.. Namun sebagian besar dari kedua makhluk ini perbuatannya sangat bertolak belakang dari tujuan mereka diciptakan,, sanggup jadi lantaran kurangnya  rasa khosyah (takut) kepada Tuhan Ta'ala, ini semua lantaran jauh dari ilmu dan senantiasa memperturutkan hawa nafsu... terjadilah maksiat dan kufur nikmat atas apa yang telah Tuhan karuniakan kepada kita. padahal maksiat tersebut jangan dikira tak ada hitungannya dihadapan Tuhan saat hari pembalasan..

Maka sebelum hari pembalasan itu Tuhan Ta'ala telah memberi warning didunia sebelum pembalasan Akhirat. yang mana  perbuatan-perbuatan dosa dan maksiat tersebut memiliki dampak jelek terhadap hati, badan, dunia serta darul abadi seseorang. Di antara dampak jelek tersebut yakni :



1. Terhalang mendapatkan ilmu.
Karena Ilmu yakni cahaya  yang menyinari hati seseorang, adapun maksiat merupakan pemadam cahaya tersebut. Oleh lantaran itu, seorang yang bergelimang dengan maksit akan hilang cahaya dari ilmunya.

Diceritakan pada suatu hari Imam Syafi'I pernah mencicipi hafalannya sedikit berkurang dari hari-hari biasanya. Kemudian dia mengeluhkan hal tersebut kepada gurunya, Waqi', Imam Syafi'I berkata:
شَكَوْتُ إِلىَ وَكِيْع سُوْءَ حِفْظِيْ فَأَرْشَدَنِيْ إِلىَ تَرْكِ الْمَعَاصِيْ
وَقاَلَ: اِعْلَمْ بِأَنَّ الْعِلْمَ فَضْلٌ وَفَضْلُ اللهِ لاَ يُؤْتاَهُ عَاصِيْ
Aku mengeluhkan kepada Waqi' akan buruknya hafalanku
Maka dia membimbingku untuk meninggalkan maksiat
Dia berkara: "Ketahuilah bahwasannya ilmu yakni keutamaan
Dan keutamaan Tuhan tidak akan diberikan kepada andal maksiat.

2. Sulit menerima rizki.
Pada zaman yang sudah tua ini, banyak insan yang mengeluhkan akan sulitnya memperoleh rizki. Mereka sama sekali tidak memperhatikan alasannya mengapa ia sulit mendapatkan harta untuk biaya hidup sehari-hari. Ketahuilah! bahwa diantara penyebab seorang sulit mendapatkan rizki dari Tuhan yakni lantaran maksiat dan dosa yang senantiasa ia kerjakan, bukan semata-mata hanya lantaran kesalahan perjuangan atau pekerjaan yang ia geluti, tetapi sanggup jadi penyebabnya yakni maksiat dan dosa, syirik, khurafat, bid'ah, dzalim, ghibah dan aneka macam maksiat dan dosa lainnya.
Di dalam Musnad disebutkan:
(( إِنَّ الْعَبْدَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيْبُهُ ))
"Sesungguhnya seorang hamba diharamkan memperoleh rizki disebabkan dosa yang ia kerjakan"  (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
mungkin kita bertanya mengapa sebagian Ahli maksiat justrumendapatkan kekayaan yang melimpah didunia? ketahuilah wahai saudaraku... sesungguhnya itu merupakan istidroj dari Allah.. mereka di beri kenikmatan sementara didunia biar semakin lalai dari Akhirat dan kesudahannya kenikmatan dunia itu menjadi bumerang yang sangat melukai diakhiratnya kelak, atau bahkan terkadang sebagian mereka mencicipi perihnya jatuh dari nikmat itu saat didunia. naudzubillah min dzalik.
3.Dosa dan maksiat sanggup melemahkan hati dan badan.
Ia dikarenakan kalau itu terus berlarut-larut dibiarkan tanpa ada perjuangan untuk menanggulanginya dengan taubat nashuha, maka hati tersebut akan semakin sakit dan terus bertambah parah sampai mati tidak sanggup mendapatkan hidayah dan petunjuk dari Allah.
Adapun maksiat dan dosa sanggup melemahkan badan, lantaran seorang mukmin sumber kekuatannya yakni dari dalam hatinya. saat hatinya berpengaruh dan selalu disirami dengan amalan shalih, maka akan semakin berpengaruh pula badannya. Seorang yang andal maksiat, walaupun badannya kuat, pada kenyataannya ia yakni seorang yang paling lemah saat menghadapi ujian dan cobaan.
Coba lihat bangsa adi daya Persia dan Romawi, tubuh mereka kuat, pasukan mereka lengkap, juga dibekali dengan senjata dan kendaraan yang canggih. Akan tetapi kekuatan mereka tersebut hanya menjadikan mereka tertipu, sehingga sanggup ditaklukkan dan dikuasai oleh kaum muslimin, namun sebaliknya kini kaum muslimin telah lemah oleh akhir dosa yg mereka kerjakan.

4.Sulit mengerjakan ketaatan kepada Allah.
Seorang yang berbuat maksiat akan kehilangan banyak sekali pintu-pintu ketaatan, satu ketaatan akan lepas, ketaatan yang lain lagi akan tertutup, amalan shalih akan sulit dikerjakan dan seterusnya ia kehilangan banyak sekali pintu-pintu ketaatan kepada Allah. Maka seorang yang berbuat maksiat mirip seorang yang menyantap masakan yang sanggup menjadikan sakit yang berkepanjangan. Ketika ia telah menderita sakit tersebut, ia sama sekali tidak sanggup mencicipi nikmatnya masakan yang dihidangkan kepadanya padahal masakan tersebut sangat nikmat.

5. dosa dan maksiat merupakan alasannya utama turunnya kehinaan.
Tuhan berfirman:
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّهِ الْعِزَّةُ جَمِيعًا
"Barangsiapa menghendaki memperoleh kemuliaan, maka kamuliaan itu hanya milik Tuhan seluruhnya" (QS. Fathir: 10)
Maka seorang yang ingin menerima kemulian harus dengan menjalankan ketaatan kepada Allah, baik ucapan atau perbuatan. Dan sebaliknya seorang yang selalu berbuat kemaksiatan ia sama sekali tidak akan menerima kemuliaan dari Tuhan bahkan kehinaanlah yang akan ia peroleh, di dunia ataupun di akhirat.
Hendaklah kita berdoa kepada Tuhan sebagaimana doa yang ucapkan para salafus shalih, mereka berdoa:

اللَّهُمَّ أَعِزَّنِيْ بِطَاعَتِكَ , وَلاَ تَذُلَّنِيْ بِمَعْصِيَتِك
"Ya Tuhan ! Muliakanlah diriku dengan menjalankan ketaatan kepada-Mu dan janganlah engkau hinakanku dengan bermaksiat kepada-Mu"
Abdullah bin Mubarok pernah berkata:
 رَأَيْتُ الذُّنُوْبَ تُمِيْتُ الْقُلُوْبَوَقَدْ يُوْرِثُ الذُّلَّ إِدْمَانُهَا
وَتَرْكُ الذُّنُوْب حَيَاةُ الْقُلُوْب وَخَيْرٌ لِنَفْسِكَ عِصْيَانُهَا
"Aku memandang bahwa dosa akan mematikan hati
dan bergelimang di dalamnya yakni sumber kehinaan
meninggalkan dosa yakni alasannya hidupnya hati
dan menjauhinya yakni kunci kebaikan bagi jiwa".
Dosa dan maksiat melenyapkan kenikmatan dan menggantinya dengan kesengsaraan.
Tidak ada satu nikmat pun yang hilang dari genggaman seseorang kecuali disebabkan lantaran dosa dan maksiat yang ia kerjakan, dan juga tidak ada satupun penderitaan yang menimpa seseorang kecuali hal tersebut lantaran dosa yang selalu ia kerjakan.
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ
"Dan tidaklah ada satu musibahpun yang menimpamu kecuali lantaran ulah tangan-tanganmu sendiri" (QS. Asy-Syuraa: 30)
yaitu disebabkan dosa dan maksiat yang dikerjakan oleh tangan-tangan mereka.
terhalang mendapatkan keutamaan doa Rasul dan doa para malaikat.
6.Dosa dan maksiat sanggup mengurangi umur dan melenyapkan keberkahannya.
Seorang yang berbuat kebaikan akan senantisa diberkahi di setiap hal yang ia kerjakan, dan sebaliknya, berbuat dosa dan maksiat tidak akan pernah menerima keberkahan diumurnya atau di segala hal yang ia kerjakan.
seorang yang senantiasa berbuat maksiat akan di berikan epilog hitam di dalam hatinya.
Rasulullah bersabda:
(( إِنَّ الْمُؤْمِنَ، إِذَا أَذْنَبَ ذَنْباً، نُكِتَ فِيْ قَلْبِهِ نُكْتَةً سَوْدَاءَ. فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ، صَقِلَ قَلْبُهُ . فَإِنْ زَادَ زَادَتْ حَتَّى يَعْلُوَ قَلْبُهُ . فَذَلِكَ الرَّان الَّذِيْ ذَكَرَهُ اللهُ فِيْ كِتَابِهِ [ كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوْبِهِمْ مَاكَانُوْا يَكْسِبُوْنَ] المطففين: 44 )).
"Sesungguhnya seorang mukmin saat berbuat suatu dosa, akan diberikan satu titik hitam dalam hatinya, kalau dia bertaudbat, meninggalkan dosanya dan meminta ampunan kepada Allah, maka hilanglah titik hitam tersebut dari hatinya. Dan kalau bertambah dosanya bertambah pula titik hitam tersebut samapai tertutuplah hati tersebut dengan noda hitam. Dan itu yakni Ar-raan (penutup) yang disebutkan dalam firman Allah: "Sekali-kalil tidak demikian, bersama-sama apa yang selalu mereka kerjakan itu menutupi hati mereka" QS. Al Muthaffifin: 44. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Marilah wahai saudaraku..
Bersegeralah bertaubat kpd Tuhan sebelum maut menjemputmu..

Sumber http://abu-riyadl.blogspot.com