Hukum Menutup Aurot

WAHAI KAUM HAWA.... JAGALAH AUROTMU..

By. Abu Riyadl Nurcholis Majid Ahmad bin Mursidi


يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيم
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, belum dewasa perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh badan mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih gampang untuk dikenal, lantaran itu mereka tidak diganggu. Dan, Yang Mahakuasa yakni Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab : 59)


Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini dengan berkata: “Allah Ta’ala menyuruh Rasulullah shalallahu alaihi wassalam semoga dia menyuruh wanita-wanita mukmin , istri-istri ,dan belum dewasa perempuan dia semoga mengulurkan jilbab keseluruh badan mereka. Sebab cara berpakaian yang demikian membedakan mereka dari kaum perempuan jahiliah dan budak-budak perempuan.”
Inilah pembeda perempuan muslimah dengan perempuan lainnya....

Tahukah anda bahwa syaithan dan bala tentaranya senantiasa berusaha untuk menyesatkan hamba-hamba Yang Mahakuasa semoga terjerumus ke dalam jurang neraka?  I
blis yang merupakan syaithan dari bangsa jin telah bersumpah dihadapan Yang Mahakuasa ‘azza wajalla akan menyesatkan seluruh manusia. Yang Mahakuasa subhanahu wa ta’ala berfirman mengenai perkataan dan sumpah Iblis tersebut,

قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
“Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau saya akan menyesatkan mereka semuanya,”” (Qs. Shaad : 82)
Sumpah yang telah diucapkan oleh Iblis tersebut, kemudian benar-benar di realisasikannya. Maka iblis pun dengan segenap kesungguhannya dan juga bala tentaranya berusaha untuk menyesatkan umat manusia. Diantara caranya yaitu, iblis berusaha dengan sekuat tenaga untuk menarik hati insan semoga aurat mereka terbuka.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

 (Dan Yang Mahakuasa berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kau dan isterimu di nirwana serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kau sukai, dan janganlah kau berdua mendekati pohon ini, kemudian menjadilah kau berdua termasuk orang-orang yang zalim." (Qs. Al-A’raaf : 19)

Iblis la’natullah berusaha menarik hati Adam ‘alaihis salam dan istrinya supaya Adam memakan buah tersebut. Yang hasilnya yakni aurat mereka pun terbuka. Yang Mahakuasa subhanahu wa ta’ala berfirman,

فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِن سَوْءَاتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَـذِهِ الشَّجَرَةِ إِلاَّ أَن تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ

Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kau tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kau berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang awet (dalam surga)". (Qs. Al-A’raaf : 20)

Itulah salah satu muslihat iblis untuk menjerumuskan insan dari zaman awal insan diciptakan. Bahkan hingga detik ini pun, Iblis terus berusaha semoga anak Adam membuka auratnya. Kenapa demikian? Karena kita sadari betul, betapa besar akhir jelek dari membuka aurat, terutama dari kalangan wanita. Maka dari itulah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan gotong royong kehancuran orang-orang ahlul kitab yaitu Yahudi, tidak lain lantaran hancurnya moral wanita. Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
فَاتَّقُوا الدُّنيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِى إِسْرَائِيْلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ
“Berhati-hatilah terhadap dunia dan berhati-hatilah pada kaum wanita, lantaran sesungguhnya fitnah(cobaan) pertama yang menimpa Bani Israil yakni lantaran wanita.” HR. Muslim no. 2742, At-Tirmidzi no. 2191, dan lainnya

Oleh lantaran itu saudariku, orang-orang Yahudi yang telah rusak moralnya dengan lantaran wanita, mereka akan terus berupaya mengeluarkan para perempuan dalam keadaan menunjukkan kecantikan dan aurat mereka, dengan Miss Universalnya atau yang lainnya. Yang ternyata ini pun di ikuti oleh para muslimah, sehingga menjadikan kita tertular hancurnya dan keburukan yang menimpa baik di dunia maupun akhirot

Banyaknya pakaian-pakaian yang mempertontonkan aurat, dianggap sebagai sesuatu yang modern. Kita lihat di media televisi maupun media yang lainnya, banyak program yang memajang aurat-aurat. Mereka menganggap bahwa inilah modern, inilah kemajuan. Bahkan mereka menganggap bahwa jilbab dan menutup aurat itu yakni suatu keterbelakangan.

Oleh lantaran itu Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pun telah mengabarkan wacana apa yang akan terjadi pada selesai zaman. Bahwa akan muncul wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah saya lihat: [1] Suatu kaum yang mempunyai cambuk mirip ekor sapi untuk memukul insan dan [2] para perempuan yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka mirip punuk unta yang miring. Wanita mirip itu tidak akan masuk nirwana dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” HR. Muslim no. 2128

Imam An-Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas menyampaikan bahwa ada beberapa makna كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ,
Makna pertama : perempuan yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.
Makna kedua : perempuan yang mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melaksanakan ketaatan kepada Allah.
Makna ketiga : perempuan yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, dan sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud denga perempuan yang berpakaian tetapi telanjang.
Makna keempat : perempuan yang menggunakan pakaian tipis sehingga nampak potongan dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. 
[Syarh Muslim, 9/240]

Kesimpulannya adalah كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ  dapat kita maknakan: perempuan yang menggunakan pakaian tipis sehingga tampaklah badan yang ada di dalam pakaian tersebut dan perempuan yang membuka sebagian aurat yang wajib dia tutup. Dan juga para perempuan yang menutup auratnya, tapi dengan pakaian yang ketat, sehingga tampaklah lekuk tubuhnya.

Sekarang kita lihat fenomena yang menyedihkan ini. Dimana perempuan sangat gembira dengan aurat-aurat itu, tidak perduli dan tidak malu. tidak malu kepada Yang Mahakuasa dan tidak malu pula kepada manusia. Bahkan rasa malu itu pun kesannya telah bergeser menjadi rasa bangga. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda,
إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
“Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu.” Shahih Bukhari no. 5769

Inilah petaka yang besar yang tiba dan menerpa umat Islam!!

Saudariku muslimah…
Marilah kita mencontoh para shahabiyah. Betapa patuhnya mereka kepada Yang Mahakuasa dengan ketaatan yang sangat luar biasa. Ketika Yang Mahakuasa subhanahu wa ta’ala menurunkan ayat hijab(jilbab), seketika mereka segera mengambil tirai atau gorden-gorden rumahnya untuk menutup aurat nya. Mereka tidak pernah berkata “panas , umpek dll”. Mereka pun tidak pernah berkata “mengapa harus pakai jilbab?.” Atau terlontar kata:” jilbabi hati dulu gres yang lainnya......”  Tetepi Segera mereka berkata sami’na wa atha’na, [kami mendengar dan kami ta’at].

Dari Shofiyah binti Syaibah berkata: “Ketika kami bersama Aisyah radhiyallahu anha, dia berkata: “Saya teringat akan wanita-wanita Quraisy dan keutamaan mereka.” Aisyah berkata: “Sesungguhnya wanita-wanita Quraisy mempunyai keutamaan, dan demi Allah, saya tidak melihat perempuan yang lebih percaya kepada kitab Yang Mahakuasa dan lebih meyakini ayat-ayat-Nya melebihi wanita-wanita Anshor. Ketika turun kepada mereka ayat: “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.” (Q.S. An-Nur: 31) Maka para suami segera mendatangi istri-istri mereka dan membacakan apa yang diturunkan Yang Mahakuasa kepada mereka. Mereka membacakan ayat itu kepada istri, anak wanita, saudara perempuan dan kaum kerabatnya. Dan tidak seorangpun di antara perempuan itu kecuali segera bangun mengambil kain gorden (tirai) dan menutupi kepala dan wajahnya, lantaran percaya dan kepercayaan kepada apa yang diturunkan Yang Mahakuasa dalam kitab-Nya. Sehingga mereka (berjalan) di belakang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dengan kain epilog seperti di atas kepalanya terdapat burung gagak.” [Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud (11:182) dengan sanad shahih. Hadits ini disebutkan pula di dalam kitab Ad-Dur(V:221)]


Wahai pemimpin rumah tangga...
lihatlah fenomena yang ada sekarang. Banyak hamba-hamba yang tidak perduli lagi terhadap istrinya dan putrinya yang menunjukkan aurat mereka. Tidakkah mereka tahu dan sadar? Bahwasanya seorang pemimpin rumah tangga yang tidak mempunyai rasa malu dan kecemburuan  termasuk dayyuts , [yaitu orang yang tidak mempunyai kecemburuan terhadap keluarganya sehingga dia membiarkan mereka berbuat maksiat]

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda,
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma bahwa Rasululah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ada tiga golongan insan yang tidak akan dilihat oleh Yang Mahakuasa (dengan pandangan kasih sayang) pada hari kiamat nanti, yaitu: orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang mirip laki-laki, dan ad-dayyuts, yaitu kepala rumah tangga membiarkan kemungkaran dalam rumah tangganya.” [HR. An-Nasaa’I no. 2562, Ahmad 2/134. dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilatul Ahaaditsish Shahihah, no. 284]

Sangat disayangkan, kalau kini ini sedikit sekali orang-orang yang perduli terhadap agamanya? Apakah kita ridha wanita-wanita muslimah menjadi tontonan yang tak berharga??

Apakah kita tidak takut dengan bahaya Yang Mahakuasa yang telah diwahyukan kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dimana Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya bila insan telah melihat kemungkaran lantas tidak mengingkarinya, maka telah dekatklah Yang Mahakuasa meratakan adzabNya terhadap mereka."
Hadits Riwayat Imam Ahmad (1, 17, 30, 54) dan Abu Daud, kitab Al-Malahim (4338), At-Tirmidzi, kitab At-Tafsir (3057) dan Ibnu Majah, kitab Al-Fitan (4005)

Kita kaum muslimin seharusnya mempunyai rasa prihatin dan senantiasa amar ma’ruf, nahi munkar. Kita memohon kepada Yang Mahakuasa subhanahu wa ta’ala agar menampakkan kepada kita jalan yang benar dan menjauhkan kita dari jalan yang salah. Dan kita pun juga harus terus-menerus memohon kepada Yang Mahakuasa subhanahu wa ta’ala untuk menunjukkan hidayah-Nya kepada para perempuan muslimat. Agar mereka menutup aurat, semoga mereka kembali kepada pemikiran Islam yang benar, Karena hanya kepada-Nya lah kita semua kembali. Wallahu A’lam bishshowab

Sumber http://abu-riyadl.blogspot.com