Ibnul Qayyim Al Jauziyah rahimahullah dalam Fawaidul Fawaid berkata, bahwa di antara abnormalitas terbesar yaitu :
- “Engkau mengenal-Nya tapi tidak menyayangi Dia.
- Engkau mendengar da’i yang menyeru kepada-Nya tapi terlambat dalam menyambut seruannya.
- Engkau mengetahui keberuntungan dalam bermuamalah dengan-Nya tapi menentukan selain Dia.
- Engkau menyadari kadar kemarahan-Nya tapi bermain-main dengan-Nya.
- Engkau mencicipi pedihnya kehampaan dalam bermaksiat kepada-Nya lalu engkau tidak mencari ketenangan dengan mentaati Dia.
- Engkau mencicipi kegalauan hati di ketika karam dalam selain berinteraksi dengan-Nya dan mengingat-Nya lalu engkau tidak merindukan kesegaran hati dengan mengingat dan bermunajat kepada-Nya.
- Engkau mencicipi siksaan ketika hatimu bergantung kepada selain-Nya tapi engkau tidak berpaling darinya dan berlari kepada kenikmatan menghadap dan kembali kepada-Nya.
- Dan yang lebih asing dari itu semua, Engkau menyadari bahwa engkau mustahil berlepas dari-Nya, dan engkau yaitu orang yang paling butuh kepada-Nya tapi dari-Nya engkau malah berpaling dan kepada segala yang menjauhkanmu dari-Nya, engkau justru senang.”
- “Engkau mengenal-Nya tapi tidak menyayangi Dia.
- Engkau mendengar da’i yang menyeru kepada-Nya tapi terlambat dalam menyambut seruannya.
- Engkau mengetahui keberuntungan dalam bermuamalah dengan-Nya tapi menentukan selain Dia.
- Engkau menyadari kadar kemarahan-Nya tapi bermain-main dengan-Nya.
- Engkau mencicipi pedihnya kehampaan dalam bermaksiat kepada-Nya lalu engkau tidak mencari ketenangan dengan mentaati Dia.
- Engkau mencicipi kegalauan hati di ketika karam dalam selain berinteraksi dengan-Nya dan mengingat-Nya lalu engkau tidak merindukan kesegaran hati dengan mengingat dan bermunajat kepada-Nya.
- Engkau mencicipi siksaan ketika hatimu bergantung kepada selain-Nya tapi engkau tidak berpaling darinya dan berlari kepada kenikmatan menghadap dan kembali kepada-Nya.
- Dan yang lebih asing dari itu semua, Engkau menyadari bahwa engkau mustahil berlepas dari-Nya, dan engkau yaitu orang yang paling butuh kepada-Nya tapi dari-Nya engkau malah berpaling dan kepada segala yang menjauhkanmu dari-Nya, engkau justru senang.”