Tujuan Penciptaan Insan Berdasarkan Islam

Tujuan penciptaan insan ialah untuk penyembahan Allah. Pengertian penyembahan kepada Tuhan dilarang diartikan secara sempit, dengan hanya membayangkan aspek ritual yang tercermin salam solat saja. Penyembahan berarti ketundukan insan pada aturan Tuhan dalam menjalankan kehidupan di muka bumi, baik ibadah ritual yang menyangkut hubungan vertical (manusia dengan Tuhan) maupun ibadah sosial yang menyangkut horizontal ( insan dengan alam semesta dan manusia).

Penyembahan insan pada Tuhan lebih mencerminkan kebutuhan insan terhadap terwujudnya sebuah kehidupan dengan tatanan yang adil dan baik. Oleh alasannya ialah itu penyembahan harus dilakukan secara sukarela, alasannya ialah Tuhan tidak membutuhkan sedikitpun pada insan termasuk pada ritual-ritual penyembahannya. Dalam hal ini Tuhan berfirman: 
Tujuan penciptaan insan ialah untuk penyembahan Tuhan Tujuan Penciptaan Manusia Menurut Islam

Dan saya tidak membuat jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyambah-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan saya tidak menghendaki supaya mereka member saya makan. Sesungguhnya Allah, Dialah maha pemberi Rezeki yang memiliki kekuatan lagi sangat kokoh. (az-Zaariyaat, 51:56-58).

Dan mereka telah di perintahkan kecuali supaya mereka menyembah Tuhan dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan degnan dekimikian itulah agama yang lurus. (Bayinnah, 98:5)

Penyembahan yang tepat dari seseorang insan akan mengakibatkan dirinya sebagai khalifah Tuhan di muka bumi dalam mengelola kehidupan alam semesta. Keseimbangan alam sanggup terjaga dengan hukum-hukum alam yang kokoh. Keseimbangan pada kehidupan insan tidak sekedar akan menghancurkan bagian-bagian alam semesta yang lain, inilah tujuan penciptaan insan di tengah-tengah alam. 

Dalil-Dalil Tentang Tujuan Penciptaan Manusia
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاً وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ

“Maka apakah kau mengira, bahwa sesungguhnya Kami membuat kau secara main-main (saja), dan bahwa kau tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al Mukminun:115).

Allah Ta’ala berfirman
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الأرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الأمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا

“Allah lah yang membuat tujuh langit dan menyerupai itu pula bumi. Perintah Tuhan berlaku padanya, semoga kau mengetahui bahu-membahu Tuhan Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Ilmu Tuhan benar-benar mencakup segala sesuatu.” (QS. Ath Thalaq: 12).

Allah Ta’ala berfirman
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

“Dan tidaklah Aku membuat jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS. Adz Dzariyat: 56).